MERINGKAS ARTIKEL DARI KORAN
ESSAY I
PSIKOLOGI INOVASI
Dosen Pengampu |
: |
Dr. Dra. Arundati Shinta,
MA |
Nama |
: |
Zaen Isnaini Sabilla N |
NIM |
: |
22310420038 |
Fakultas |
: |
Psikologi |
UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA
Topik |
Individu
perlu berperan sebagai penghubung “jembatan” komunikasi antar kelompok.
Mengkomunikasikan kebutuhan satu sama lain dengan duduk berkumpul dan
berdialog bersama, untuk menghilangkan boundaries yakni garis tebal yang
sulit ditembus menjadi garis putus-putus agar menjadi lebih fleksibel serta
luwes sehingga mengurangi gesekan antar kelompk yang bisa menyebabkan
ketegangan atau konflik. Inovasi perlu dilakukan anak muda jaman sekarang
yakni pada soft skill komunikasi sebagai penghubung antar kelompok, yang
bahkan secara ideologis sangat berbeda dengan kelompok sendiri (in group-out
group) |
Sumber |
Suwarna,
Budi (2022). Tatuk, Si Manusia Jembatan. Kompas. 06 November, hal. 8. |
Ringkasan |
Dari
obrolan menjadi terhubung dengan banyak orang, dan bisa menjembatani orang
lain untuk bertemu dengan sumber daya yang tepat, dan dapat melakukan
kolaborasi bersama misalnya kelompok anak punk, anak metal, ank motor,
seniman, creator, desainer, mahasiswa, akademisi, sampai ibu-ibu arisan dan
pengajian. Pentingnya sebuah penghubung di sebuah ekosistem kreatif, anak muda
kreatif yang bekerja sendiri-sendiri, kalau berkolaborasi satu sam alain
ekonomi kreatif akan semakin kuat. Beranngkat
dari kumpulan mahasiswa yang tidak lulus kuliah selama 10 tahun, atau DO mendapat
stigma negative tetapi justru titik balik, titik temu dengan orang-orang
kreatif yang berfikir merdeka. Ingin membuat ruang yang menjadi titik
pertemuan (hub). Tahun 2003 membuat Evergreen usaha studio desain dan
produksi kaos. Tahun 2013 proyek Play Ground Creative, kafe tempat ngumpul, ngobrol
dan memunculkan ide, juga ruang kerja dan distribusi karya, juga jualan.
Kemudian 2016 mendirikan Muara Market ruko pentagonaldan plaza dibagian
tengah teridiri dari kedai kuliner, kopi, bir, distro, galeri, pasar kreatif,
komunitas, bioskop mini. Apabila tenant dan komunitas ada persoalan dicari jalan
keluar Bersama, samapi mencarikan narasumber yang tepat untuk masalah
tersebut. Menjadi tiik kumpul semua komunitas kreatif di Solo, untuk belajar dalam
program Cara Belajar Skena Aktif (CBSA) kemudian berkolaborasi. Masyarakat
sudah memiliki Kecerdasan social untuk bekerjasama dengan komunitas lain,
tetapi penghalangnya adalah boundaries yang tebal. Misalnya, komunitas anak
punk nongkrong sering sebal melihat komunitas beat boys sedang Latihan, dengan
alasan music monoton, sok keren, dsb. Untuk mengaburkan garis tebal tersebut,
perlu memahami dengan melihat, mengenali, ngobrol kemudian apabila sudah mencair
bisa melakukan kolaborasi antara dua komunitas tersebut. Semua inovasi yang
dilakukan menghasilkan memori yang tidak dapat dilupakan dan sebagai
penyemangat untuk selalu berinovasi kearah positif sehingga bermanfaat bagi
sekitar. |
Permasalahan |
Kelompok
tersebut terkotak-kotak dalam identitas yang berbeda dengan prasangka, hal
itu terjadi dikarenakan mereka tidak salaing mengenal dan bersentuhan, maka
dari itu perlu dipertemukan dan membuat kolaborasi Bersama. Tetapi dengan
banyaknya komunitas yang beririsan jalan, jangan sampai menyebabkan suatu
fase yakni kebingungan identitas. Dengan berbagai macam peran dan kehadiran di
berbagai komunitas, kembali kepada peran utama sebagai jembatan penghubung. |
Opini Saya |
·
Inovasi
selalu dilakukan, dimana prosesnya mulai dari duduk Bersama, mengobrol,
berbagi ide, menjalankan usaha, berkolaborasi dengan kelompok lain, membuat
suatu kelompok komunitas dengan tujuan mewadahi insan kreatif yang selalu
memunculkan motivasi dan inovasi terbaru dengan saling meleburkan batas, tukar
pikiran antar kelompok (in group-out group) sehingga semakin luwes dalam
meghadapai tegangan dan gesekan antar kelompok, tidak mudah tersulut emosi
dan menjadi anarkis. Peran Jembatan penghubung berinovasi menjadi perekat
komunitas dalam semesta skena kreatif Solo. |
0 komentar:
Posting Komentar