DOSEN PENGAMPU : ARUNDATI SHINTA
Disusun oleh : Nisa Nur Lathifah
NIM : 21310410068
Jurusan Psikologi
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Sampah
adalah sisa buangan dari suatu produk atau barang yang sudah tidak digunakan
lagi, tetapi masih dapat di daur ulang menjadi barang yang bernilai.
Sampah
organik adalah sampah yang berasal dari sisa mahkluk hidup yang mudah terurai
secara alami tanpa proses campur tangan manusia untuk dapat terurai.
Sampah
organik bisa dikatakan sebagai sampah ramah lingkungan bahkan sampah bisa
diolah kembali menjadi suatu yang bermanfaat bila dikelola dengan tepat. Tetapi
sampah bila tidak dikelola dengan benar akan menimbulkan penyakit dan bau yang
kurang sedap hasil dari pembusukan sampah organik yang cepat.
Sampah
anorganik adalah sampah yang sudah tidak dipakai lagi dan sulit terurai. Sampah
anorganik yang tertimbun di tanah dapat menyebabkan pencemaran tanah karena
sampah anorganik tergolong zat yang sulit terurai dan sampah itu akan tertimbun
dalam tanah dalam waktu lama, ini menyebabkan rusaknya lapisan tanah.
Jenis –
Jenis Sampah Organik
Berdasarkan
jenisnya sampah organik dapat digolongkan menjadi 2 antara lain sampah organik
basah dan kering.
1. Sampah
Organik Basah
Sampah
organik basah adalah sampah organik yang banyak mengadung air. Sampah organik
basah contohnya adalah sisa sayur, kulit pisang, buah yang busuk, kulit bawang
dan sejenisnya.
Inilah
yang saya katakan bahwa sampah organik dapat menimbulkan bau tidak sedap sebab
kandungan air tinggi yang menyebabkan sampah jenis ini cepat membusuk.
2. Sampah
Organik Kering
Sampah
organik kering adalah sampah organik yang sedikit mengandung air. Contoh sampah
organik misalnya kayu, ranting pohon, kayu dan daun – daun kering. Kebanyakan
sampah organik sulit diolah kembali jadi lebih sering dibakar untuk memusnahkannya.
Contoh
Sampah Organik
Contoh
dari dari sampah organik adalah nasi, kulit buah, buah dan sayuran busuk, ampas
teh / kopi, bangkai hewan, dan kotoran hewan / manusia
Contoh
Sampah Anorganik
Contoh
dari sampah anorganik adalah plastik, botol / kaleng minuman, kresek, ban
bekas, besi, kaca, kabel, barang elektronik, bohlam lampu dan plastik. Memang
sampah anorganik sulit terurai tetapi dapat anda manfaatkan kembali, jangan
sampai dibiarkan begitu saja.
Pengelolaan
sampah agar memiliki nilai ekonomis
Anda bisa mengelola sampah dengan
prisnsip 3R. (Reuse Reduce Recycle) Setiap Hari. Pengelolaan sampah dengan
sistem 3R bisa dicoba oleh setiap orang dan kapan saja. Sebab menangani sampah
dengan prinsip 3R hanya membutuhkan meluangkan waktu dan kepedulian akan
timbulnya penyakit dari sampah.
- Reuse
(penggunaan kembali)
Reuse adalah mengunakan kembali sampah secara langsung, dengan fungsi yang masih sama ataupun fungsi yang beda. - Reduce
(Pengurangan)
Reduce adalah pengurangan segala kegiatan yang dapat menimbulkan sampah - Recycle
(daur ulang)
Recyle adalah pemanfaatan kembali sampah dengan beberapa tahapan pengolahan.
Contoh kegiatan reuse (penggunaan
kembali) sehari-hari:
- Menggunakan
kembali wadah yang sudah kosong untuk fungsi yang lain.
2. Memakai kertas yang masih kosong untuk keperluan menulis
Contoh kegiatan reduce
(penggurangan) sehari-hari:
- Memilih
produk dengan kemasan yang bisa di daur ulang
2. Hindari pengunaan dan pemakaian produk yang menimbulkan banyaknya sampah
3. Menggunakan produk yang bisa diisi ulang kembali
4. Menghindari penggunaan barang yang tidak peru
Contoh kegiatan recyle (daur
ulang) sehari-hari:
- Olah
sampah plastik menjadi kerajinan tangan
- Olah sampah organik untuk kompos
Dalam mengelola sampah bisa
dengan di daur ulang supaya memiliki nilai yang bermanfaat lagi. Daur ulang
adalah suatu cara untuk mengelola sampah dengan pemilahan, pengumpulan,
pemrosesan dan pembuatan produk sampai bernilai guna lagi.
Mengolah sampah agar memiliki
nilai guna memang tidak semua orang mau melakukannya. Peluang inilah yang dapat
anda coba di sekitar rumahmu untuk pengelolaan sampah organik dan anorganik.
Seperti contoh dari gambar diatas menunjukan bahwa peranan
perempuan dapat mengelola sampah atau barang bekas menjadi lebih bernilai
dengan dikumpulkan dan dijual atau dijadikan sebuah kerajinan yang memiliki
nilai jual.
0 komentar:
Posting Komentar