MERINGKAS VIDEO YOUTUBE DAN OPINI SAYA DALAM BAHASA
INGGRIS TENTANG LINGKUNGAN HIDUP YANG TERANCAM AKIBAT SAMPAH PLASTIK
Oleh:
Alfiantika Pratiwi (21310410094)
Kelas A (Reguler)
Dosen Pengampu:
Dr. Arundati Shinta, M.A
Psikologi Lingkungan (Essay 2)
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA
Semester Ganjil T.A 2022/2023
Topik |
Ekosistem
laut yang terancam akibat sampah plastik dan kurangnya pengetahuan serta
pemahaman tentang pengolahan sampah. |
Sumber |
|
Ringkasan |
Keadaan
laut yang kacau akibat dari sampah plastik yang ditimbulkan dari kebiasaan
manusia yaitu membuang sampah sembarangan. Laut memberikan hasil yang
melimpah untuk miliaran orang dalam kehidupan sehari-hari. Tetapi hal itu
terjadi sebelum sampah menguasai lautan yang berakibat dan berdampak bagi
ekosistem laut. Bahkan sampah yang dibuang hampir setara dengan satu truk
sampah plastik dan hampir setiap harinya 17,6 miliar ton sampah dihasilkan. Sampah
tadi tidak akan hilang bahkan ratursan tahun, hanya terurai menjadi
potongan-potongan kecil yang disebut plastik mikro. Lebih dari 60% spesies ikan paus dan lumba-lumba
terpengaruh oleh hal itu, bahkan rantai makanan yang ada di laut menjadi
korban dan ekosistem laut semakin menurun. Pada tahun 2015 hanya 9% sampah
yang didaur ulang. Jika hal itu semakin naik dan setiap tahun menghasilkan
sampah yang lebih berkali-kali lipat, maka dari semua itu akan ada akibat
yang membahayakan bagi makhluk hidup. Masih banyak sebuah perusahaan yang
menghasilkan barang yang menggunakan plastik. Akibatnya terjadi dampak yang besar jika hal
itu akan terus menerus di lakukan dan di produksi tanpa mengimbangi adanya
pendaurulang atau pemanfaatan plastik yang baik. Di dalam negeri penggunaan
plastik masih sangat tinggi, bahkan sudah menjadi kebiasaan jika sebuah
barang itu menggunakan plastik. Beda lagi dengan negara luar, kesadaran dalam
bahaya plastik sangat dipedulikan. Bahkan mereka melakukan bebas plastik yang
diterapkan seperti di hotel, supermarket, restoran, kamar, maskapai
penerbangan, dan bahkan perusahaan minuman menerapkan bebas plastik. Oseania
Peru mengadakan kampanye bebas plastik dan mengesahkan Undang-Undang yang
menjauhkan plastik dari Taman Nasional dan pantai. |
Permasalahan |
Kebiasaan
membuang sampah sembarangan diarea laut yang berdampak pada ekosistem laut
yang terancam punah. Ekosistem dan rantai makanan laut yang semakin memburuk.
Serta kurangnya pemahaman tentang pengolahan sampah dan kesadaran masyarakat
terhadap lingkungan hidup. |
Opini
Saya |
Hampir
seluruh manusia tidak peduli akan ekosistem dan lingkungan yang terancam. Sebaiknya
penguatan dan pelindungan dalam lingkungan lebih diperkuat supaya lingkungan memberikan
dapak yang baik bagi kehidupan. Kesadaran masyarakat tentang sampah plastik harus
lebih dikuatkan apalagi sekarang plastik hampir menguasai kehidupan. Meskipun
menggunakan beribu cara untuk menguragi plastik, jika kebiasaan membuang dan
menggunakan sampah plastik masih menjadi sebuah perilaku hal itu akan susah. Penyuluhan
dan memberikan sebuah keterampilan kepada masyarakat menjadi poin utama dalam
mengurangi sampah. Masyarakat membuka kesadaran dalam kepedulian lingkungan
dengan menguragi penggunaan plastik dan menginofasikan sampah plastik menjadi
sebuah barang yang bernilai harganya. Dari hal itu ekosistem dan lingkungan
akan terjaga kelestarian demi keberlangsungan kehidupan. |
0 komentar:
Posting Komentar