5.10.22

MERINGKAS FILM YOUTUBE DAN OPINI SAYA TENTANG SISI GELAP DIBALIK WISATA SATWA LIAR

 Inside the Dark World of Captive Wildlife Tourism | National Geographic

 

Essay 2 Psikologi Lingkungan 

Dosen Pengampu: Dr. Dra. Arundati Shinta, MA

 Disusun oleh: Brhyllianda Ridwan Susila (21310410115)

 Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta




Topik

Hewan yang terlibat dalam pariwisata seringkali menjalani kehidupan yang menyedihkan. Mereka sering kali dipaksa untuk melakukan hal yang pawang latih agar mau dan berguna untuk kelangsungan pariwisata hewan. Perilaku ini tentu masuk dalam eksploitasi terhadap hewan.

Sumber

Inside the Dark World of Captive Wildlife Tourism |Short Documentary National Geographic | National Geographic – 13:19 https://www.youtube.com/watch?v=ITlo2ZBJOWU

Ringkasan

Natasha Daly penulis National Geographic menginvestigasi wisata satwa liar di Thailand, di mana dia melihat betapa tidak bahagianya satwa yan ada disana. Wisata alam liar adalah industri besar menyumbang 10-20% dari industri pariwisata global. Orang-orang pergi berlibur dan membayar uang untuk berinteraksi dengan hewan. Terutama ketika kami pergi ke Thailand, kita sering melihat gajah menjadi sebuah tontonan ataupun dipaksa untuk berinteraksi dengan wisatawan. Dibalik indahnya dan serunya tontonan dan interaksi tersebut gajah yang digunakan untuk kegiatan tersebut sangat menderita contohnya di Samut Prakan Crocodile Farm and Zoo Bangkok Thailand, satwa disana diperlakukan tidak baik mulai dari rantai yang membelenggu kaki gajah hingga kaki mereka patah, buaya yang diseret ekornya dan kepalanya dipukul dengan tongkat hanya untuk pertunjukan komedi hingga monyet yang berada di kandang besi melompat-lompat karena mengalami zoochosis. Monyet tersebut melakuknnya karena tekanan psikologis.

Begitupun di Elephant Village Ban Ta Klang, Thailand, disini gajah dibesarkan dan dilatih dan ketika mereka sudah matang dan siap, lalu mereka dijual ke Thailand bagian selatan hingga ke penjuru dunia. Hal ini terus berlanjut karena pemerintah disana mendukung program tersebut karena industri pariwisata gajah merupakan sumber pendapatan yang besar bagi Thailand. Disini juga diperihatkan bayi gajah yang berumur 2 tahun sudah mulai dilatih, yaitu dengan latihan dasar untuk dapat duduk sesuai arahan pawang dengan cara kaki bagian belakang diikat jadi satu  dan dengan tongkat pengait runcing untuk mengaitkan ke telinga gajah kemudian ditarik kebelakang agar menurut sesuai arahan, hal ini dilakukan berulang-ulang hingga gajah mahir melakukannya.

Beberapa turis di Maetaman elephant adventure, Chiang, Mai menanyakan tentang kondisi gajah yang kakinya diberi rantai berduri agar si gajah tetap disiplin apakah itu aman, dengan yakin sang pawang menjawab bahwa ini aman sudah menjadi kebiasaan dan akhirnya turis percaya bahwa sang pawang tentunya lebih ahli dalam menangani gajah yang dirantai tersebut. 

Permasalahan

 

Kurang bijaksananya pemerintah maupun masyarakat di Thailand dalam mengelola pariwisata di bidang satwa hingga lupa bahwa kesejahteraan semua makhluk hidup makhluk hidup adalah tanggung jawab umat manusia.

Opini saya

 

Cara instan yang cenderung menyiksa hewan saat melatih dan meperlakukan satwa harusnya dapat dihindari, jika memang benar wisata alam liar adalah industri yang sangat menguntungkan maka akan egois jika kita hanya mementingkan keuntungan untuk umat manusia. Para wisatawan baikya tahu apa yang terjadi dibalik layar sehingga peminat akan berkurang dan berdampak pada pembenahan perilaku manusia pada hewan yang terlantar.

0 komentar:

Posting Komentar