12.10.22

MERINGKAS ARTIKEL KORAN & OPINI SAYA TENTANG "ASAP PEKAT HALANGI PANDANGAN "

 

Brebes ,Tribun : Asap Pekat Halangi Pandangan Pengemudi di Ruas Tol


Lisa Devita Saripi/ 21310410106

Kelas Reguler 

Semester 3 (Ganjil) 

Dosen Pengampu : Dr. Dra.  Arundati Shinta

Psikologi Lingkungan

Fakultas Psikologi

Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

 

ESSAY 1






Topik

Pembakaran rumput dan Jerami menimbulkan asap pekat sehingga menghalangi jarak pandang pengemudi di ruas tol sehingga menyebabkan terjadinya kecelakaan beruntun.

Sumber

Brebes ,Tribun.(2022). Asap Pekat Halangi Pandangan. Tribun. 18 september, hal. 11.

Ringkasan

                Sebanyak 13 kendaraan terlibat kecelakan beruntun di kilometer 253 Tol pejagan pemalang, Minggu (18/9). Kepala bidang humas polda jateng kombes pol M iqbal al qudusy menuturkan, kecelakaan beruntun terjadi pada pukul. 14.00 WIB di ruas tol pejagan-pemalang A yang masuk wilayah desa Kluwut, Kecamatan Bulakamba, Brebes,Jawa tengah.

               Penyebab kecelakaan beruntun akibat asap tebal karena ada pembakaran rumput di pinggir jalan tol. M Iqbal menuturkan, kecelakaan ini mengakibatkan satu orang meninggal dunia dan 19 orang lainnya menderita luka-luka. Dan kepala cabang pejagan-pemalang Tol Road (PPTR), Ian Dwinanto menjelaskan, dari laporan sementara yang diterimanya, kejadian di duga lantaran ada pembakaran lahan persawahan seperti Jerami sehingga kendaraan Yang melintas di tol terganggu jarak pandang dan mengerem mendadak.

Ringkasan (Lanjutan)


                    Indikasi awal kejadian di akibatkan karena salah satu kendaraan pribadi (SUV) paling depan melintas terhalang pandangan akibat asap pembakaran lahan oleh warga. Sehingga menyebabkan pengemudi melakukan Rem mendadak yang berakibat kendaraan di belakangnya kurang antisipasi sehingga menabrak belakangnya. Serta beberapa kendaraan lainnya membanting arah ke lajur berbeda, namun ruang tidak cukup dan menabrak pembatas jalan terjadilah kecelakaan beruntun.

                 dalam video twiter yang diunggah oleh @ipey_7 terlihat korban kecelakaan berada di pinggir jalan dekat pembatas mengeluh kesakitan. Sementara itu ada satu korban tewas kecelakaan bernama M singgih Andika (23) warga Cipayung Jakarta Timur. Korban menggunakan Honda Civic warna Silver bernomor polisi AG 1870 ME. Sementara jaksan agung ketut sumedana, mengatakan bahwa M singgih Andika merupakan putra dari jaksa agung muda intilijen (Jamintel).

                 Sehingga Sony menuturkan solusi dari kejadian tersebut bahwa jarak aman 6 detik diperlukan untuk mengantisipasi visibilitas pengemudi yang minim akibat melewati jalanan berkabut atau kepulan asap seperti kecelakaan yang terjadi di tol pejagan-pemalang ini. Jarak aman 3 detik saat kita bisa melihat objek yang ada di depan dan sekitarnya secara klir. Sehingga waktu pengemudi dalam melihat, mengidentifikasi memprediksi,memutuskan itu jelas. Berbeda dengan kabut yang putih semua, jadi 3 detik tersebut ditambah menjadi 6 detik terkait Safety Factor (jarak pandang).

Permasalahan

    Pembakaran lahan persawahan seperti rumput dan Jerami di sekitaran jalan tol ataupun ruas jalan pastinya menyebabkan masalah udara dan menghalangi jarak pandang pengemudi kendaraan di sekitaran jalan, sehingga hal ini dapat menyebabkan masalah besar seperti kecelakaan dan pencemaran udara yang tidak sehat.

Opini saya

                  Pembakaran rumput di pinggir jalan sangat merugikan bagi banyak orang tidak hanya rugi secara  material tapi rugi secara fisik . serta polusi udarapun dapat terjadi. sehingga hal ini berdampak sangat buruk untuk lingkungan.

                  Dengan terjadinya kecelakaan seperti ini mampu membuat kita para pengemudi untuk lebih berhati- hati apabila menemukan kabut, asap dll, yang mana hal itu mengganggu jarak pandang kita saat berkendara sehingga dengan siaga lebih memelankan laju kendaraan.











 

 

 



 

0 komentar:

Posting Komentar