13.10.22

MERINGKAS ARTIKEL KORAN & OPINI SAYA TENTANG KEBIJAKAN GUBERNUR DKI JAKARTA

 

Media Indonesia: Menjaring Sampah Ciliwung

Satria Rahman Nasution/21310410087

Kelas Reguler 

Semester 3 (Ganjil) 

Dosen Pengampu : Dr. Dra.  Arundati Shinta

Psikologi Lingkungan

Fakultas Psikologi

Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

ESSAY 1


 

Topik

Sebuah proyek penyaringan sampah di Kali Ciliwung, Jakarta Selatan, dan menjadi proyek penyaringan pertama kalinya di Indonesia

Sumber

Media Indonesia, Selasa, 27 September 2022. Halaman 5, “Menjaring Sampah Ciliwung.”

Ringkasan

Permasalahan sampah yang tak kunjung usai, menjadi sebuah problematika yang membuat Gubernur DKI Jakarta yakni Anies Baswedan mendiskusikan masalah ini bersama Pemprov DKI untuk membangun saringan sampah. Anies mengatakan ide pembangun sampah itu bermula dari kunjungannya ke Pintu Air Manggrai seusai dilantik sebagai gubernur.

Penyaringan sampah dilakukan berlapis sehingga pengambilan sampah dari badan Kali Ciliwung bisa berjenjang, mulai dari saringan kasar sampai saringan lebih halus. Proses penyaringan sampah dibagi menjadi dua tahap penyaringan dan dua tahap pencacahan.

Dinas Lingkungan Hidup DKI pun mengerahkan sekitar 5.000 petugas penyedia jasa layanan perorangan (PJLP) untuk menyaring sampah. Per hari, jumlah sampah yan melewati Kali Ciliwung hingga masuk wilayah Jakarta diperkirakan mencapai 52 ton.

Permasalahan

Pada awal 2018, peningkatan air di Kali Ciliwung sangat signifikan. Hal itu disebabkan karena sampah-sampah banyak datang dari kawasan luar Jakarta, masuk melalui Kali Ciliwung.

Opini Saya

Saya berani mengatakan bahwa Gubernur DKI Jakarta yakni Anies Baswedan berhasil mengambil sebuah keputusan yang sangat tepat. Dengan membangun sebuah penyaringan sampah untuk pertama kalinya di Indonesia demi mengatasi masalah sampah di Kali Ciliwung, Jakarta Selatan.

Masalah sampah yang tak kunjung usai tersebut, membuat Gubernur DKI Jakarta yakni Anies Baswedan membangun proyek penyaringan sampah. Sebab, masalah sampah sudah menjadi fakta yang tidak dapat dipungkiri, dan Indonesia merupakan penyumbang terbesar kedua untuk sampah plastik di laut setelah Tiongkok, dengan beberapa perkiraan yang menunjukkan bahwa sampah plastik menyumbang sekitar 10% dari polusi plastik global.

Beberapa pencemaran darat yang dapat ditimbulkan oleh sampah misalnya ditinjau dari segi kesehatan sebagai tempat bersarang dan menyebarnya bibit penyakit, sedangkan ditinjau dari segi keindahan, tentu saja menurunnya estetika (tak sedap di pandang mata).


 

0 komentar:

Posting Komentar