Media Indonesia: Menjaring Sampah Ciliwung
Satria Rahman Nasution/21310410087
Kelas Reguler
Semester 3 (Ganjil)
Dosen Pengampu : Dr. Dra. Arundati Shinta
Psikologi Lingkungan
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
ESSAY 1
Topik |
Sebuah proyek penyaringan
sampah di Kali Ciliwung, Jakarta Selatan, dan menjadi proyek penyaringan
pertama kalinya di Indonesia |
Sumber |
Media Indonesia,
Selasa, 27 September 2022. Halaman 5, “Menjaring Sampah Ciliwung.” |
Ringkasan |
Permasalahan sampah yang tak kunjung usai, menjadi sebuah
problematika yang membuat Gubernur DKI Jakarta yakni Anies Baswedan
mendiskusikan masalah ini bersama Pemprov DKI untuk membangun saringan
sampah. Anies mengatakan ide pembangun sampah itu bermula dari kunjungannya
ke Pintu Air Manggrai seusai dilantik sebagai gubernur. Penyaringan sampah dilakukan berlapis sehingga pengambilan sampah
dari badan Kali Ciliwung bisa berjenjang, mulai dari saringan kasar sampai
saringan lebih halus. Proses penyaringan sampah dibagi menjadi dua tahap
penyaringan dan dua tahap pencacahan. Dinas Lingkungan Hidup DKI pun mengerahkan sekitar 5.000 petugas
penyedia jasa layanan perorangan (PJLP) untuk menyaring sampah. Per hari,
jumlah sampah yan melewati Kali Ciliwung hingga masuk wilayah Jakarta
diperkirakan mencapai 52 ton. |
Permasalahan |
Pada awal 2018, peningkatan air di Kali Ciliwung sangat
signifikan. Hal itu disebabkan karena sampah-sampah banyak datang dari kawasan
luar Jakarta, masuk melalui Kali Ciliwung. |
Opini Saya |
Saya berani mengatakan bahwa Gubernur DKI Jakarta yakni Anies
Baswedan berhasil mengambil sebuah keputusan yang sangat tepat. Dengan
membangun sebuah penyaringan sampah untuk pertama kalinya di Indonesia demi
mengatasi masalah sampah di Kali Ciliwung, Jakarta Selatan. Masalah sampah yang tak kunjung usai tersebut, membuat Gubernur
DKI Jakarta yakni Anies Baswedan membangun proyek penyaringan sampah. Sebab, masalah
sampah sudah menjadi fakta
yang tidak dapat dipungkiri, dan Indonesia merupakan penyumbang terbesar
kedua untuk sampah plastik di laut setelah Tiongkok, dengan beberapa
perkiraan yang menunjukkan bahwa sampah plastik menyumbang sekitar 10% dari
polusi plastik global. Beberapa pencemaran darat yang dapat ditimbulkan oleh
sampah misalnya ditinjau dari segi kesehatan sebagai tempat bersarang dan menyebarnya bibit penyakit, sedangkan ditinjau dari segi keindahan, tentu saja menurunnya estetika (tak sedap di pandang mata). |
0 komentar:
Posting Komentar