MEMINIMALISIR
PENUMPUKAN SAMPAH DENGAN CARA MEMBUAT KOMPOS
LAPORAN KULIAH LAPANGAN PSIKOLOGI
LINGKUNGAN
Dosen
pengampu: Dr.Dra.Arundati shinta
Disusun
: -Ade diah palupi /21310410081
-Zaen isnaini S N/ 22310420038
Psikologi
leguler
FAKULTAS
PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PROKLAMASI 45
YOGYAKARTA
Kompos adalah hasil
penguraian parsial/tidak lengkap dari campuran bahan-bahan organik yang dapat dipercepat secara artifisial oleh populasi berbagai
macam mikrob dalam kondisi
lingkungan yang hangat, lembap, dan aerobik atau anaerobik (Modifikasi dari
J.H. Crawford, 2003). Sedangkan pengomposan adalah proses di
mana bahan organik mengalami penguraian secara biologis, khususnya oleh
mikrob-mikrob yang memanfaatkan bahan organik sebagai sumber energi. Membuat kompos
adalah mengatur dan mengontrol proses alami tersebut agar kompos dapat
terbentuk lebih cepat. Proses ini meliputi membuat campuran bahan yang
seimbang, pemberian air yang cukup, pengaturan aerasi, dan penambahan
aktivator pengomposan. Kompos bisa digunakan sebagai mulsa organik serpihan
kecil penutup permukaan lahan, gambutt dapat pula diolah menjadi
kompos, kompos dapat mengandung atau menjadi humus setelah
terurai. |
Cara membuat
kompos menurut film youtube Black
gold – compost is decompost organic matter
(penguraian bahan organik). Soil micro organisms (organisme mikro
tanah) yang bekerja dalam hal ini aerobic bacteria dan fungi seperti
cacing sebagai pengurai bahan organik menjadi pupuk kaya nutrisi bagi tanah.
Selanjutnya, alat yang diperlukan antara lain tempat sampah besar (ukuran 30
gallon), bor, garpu pengaduk. Langkah-langkah yang perlu dilakukan: 1. Lubangi dengan rata sekeliling (bawah dan samping) trash bin menggunakan
bor, sebagai jalan masuk udara dan oksigen yang sangat diperlukan. Bisa
menggunakan 2-3 trash bin, proses pengomposan kurang lebih 6 bulan. 2. Masukkan sampah sisa sayur dan buah “green” atau semua sisa kupasan
dan kulit sayur dan buah 3. Masukkan sampah daun kering, semua jenis daun bisa digunakan,
misalnya daun jambu yang berguguran. Hindari jarum pinus (pine needles)
karena sifat asamnya di alam. Daun kering sumber besar dari “carbon” 4. Selanjutnya, potongan bagian tanaman- tanaman yang telah didaur
ulang sebelumnya (perlite or vermiculite from container soil) misalnya akar,
batang, dan sebagianya, sebagai tambahan agar proses pengomposan baik. 5. Tambahkan layer menggunakan tanah (mikro organisme tanah yang
mempercepat proses pengomposan, semua jenis tanah bisa digunakan untuk hal
ini). 6. Optional, tambahkan cacing untuk mempercepat proses pengomposan,
yang akan memakan semua sisa sampah dan mengubah menjadi pupuk kaya nutrisi Bahan yang
dapat ditambahkan pada tumpukan kompos antara lain, kopi dan teh (tanpa
menggunakan susu); kulit telur (kaya kalsium); rambut; sisa sampah sayur dan
kulit buah; bagian tanaman, daun gugur, potongan rumput dan jerami; potongan
kertas koran (shredded) dan cardboard; potongan kayu dan debu kasar
(terlihat). Bahan yang
tidak dapat ditambahkan pada tumpukan kompos antara lain, segela sesuatu yang
telah dimasak (bad bacteria); daging dan tulang (menarik serangga yang tidak
diharapkan); sisa kotoran manusia dan hewan (menyebarkan ancaman bahaya);
pine needles (acidic in nature). Secara umum
pengadukan kompos dilakukan secara persisten, dimana “green” matter untuk
nitrogen dan “brown” matter untuk carbon. Karena tumpukan kompos perlu
“penganginan, kelembapan (tidak basah), compost activator (pupuk organic,
bantuk percepat proses pengomposan)”. Udara
dan air untuk mikro organisme memproses bahan organic menjadi kompos.
Temperature tinggi mempercepat pengomposan. Proses pengomposan selesai
apabila sudah tidak terlihat komponen asli bahan kompos. Manfaat kompos yakni
kaya akan nutrisi, pupuk organic untuk tanah, menjaga kondisi tanah dan mudah
untuk ditanami. |
1.laporan
kuliah lapangan a)
tempat dan waktu dilaksanakan
pada -tanggal
03 oktober 2022 -
tanggal 10 oktober 20022 Tempat
pelaksanaan -rumah
ibu Arundati Shinta Dengan
materi yang di ajarka adalah pembuatan kompos dan ecoenzime nabun lebih di
fokuskan pada pembuatan kompos beserta pemanenen kompos. |
2.Alat
yang di gunakan ·
Gunting ·
Pisau ·
Wadah /bak besar ·
Talenan ·
Timbangan ·
Karung ·
Bantal sekam ·
Gayung spatula besar ·
3.Bahan
yang di gunakan ·
Kulit pisang (640 gram) ·
Kulit semangka( 1.150 gram) ·
Daun kering (1.580 gram ) ·
Gatam( 4 sendok) ·
Dedak (250 gram) ·
Sekam bakar (6 mangkuk = 250 x6=1.550
gram) ·
Tetes tebu /molase (4 tutup botol) ·
Pupuk organik cair ·
Dolomit /kapur tani (4 sendok) ·
Serbuk kayu ·
Anti jamur (2sendok) ·
Em 4 ·
Lidi batang sekap ·
Kulit telur ·
Arang 4. kapan
kompos dapan di panen dan mengapa memerluka waktu selama itu? - Kompos ideal nya dapat di panen
dalam waktu 21 hari,membutuhkan waktu yang lama karena bahan yang di gunakan
cukup banyak. Semakin
kecil potongan daun maka semakin cepat proses nya. 5.
berapa banyak sampah yang di olah ? Sampah
yang berhasil di olah -+ 6 ½ kg 6.
dan hasil panen kompos nya sekitar 1,9kg |
Kesimpulan Dari
hasil perbandingan 2 hal di atas terdapan beberapa perbedaan di antara nya
waktu pemanenan yg berbeda ,badan yg di gunkan juga banyak yg berbeda , Tapi
dengan menggunakan bahan dan alat yang memadai proses pemanenan akan menjadi
jauh lebih cepat. |
DAFTAR
PUSTAKA : https://www.youtube.com/watch?v=q7LnBpJkuhs |
0 komentar:
Posting Komentar