Wayang Jogja Night Carnival (WJNC)
Tiyana Arum Sari / 21310410073
Essay prestasi 1 Psikologi lingkungan
Dosen pengampu: Arundati Shinta
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi
45 Yogyakarta
Pembuka |
Hari, Tanggal : Rabu, 7 Oktober 2022 Waktu : 18:30 WIB – selesai Lokasi : Tugu Yogyakarta, Jalan Jenderal Sudirman, Jalan
Margo Utomo Link : https://www.youtube.com/watch?v=Kq2jDMYPOa4
Wayang
Jogja Night Carnival #7 tahun ini akan disesuaikan dengan tema HUT ke-266
Kota Jogja, yaitu “Lokananta Arjuna Anugraha”. Sebagai
informasi, Lokananta merupakan seperangkat gamelan dari Suralaya, istana
dewa-dewa di kahyangan. Di dalam cerita pewayangan, gamelan Lokananta hanya ditabuh
secara khusus sebanyak dua kali, yakni dalam acara pernikahan Baladewa dengan
Erawati dan pernikahan Arjuna dengan Sembadra. Selain itu, tema ini diambil
sebagai wujud rasa syukur bersama masyarakat Kota Yogyakarta yang dinilai
telah berhasil melewati masa pandemi Covid-19. Tema juga dipilih sebagai
bentuk dukungan terhadap gamelan yang ditetapkan menjadi warisan budaya tak
benda oleh The United Nations Educational, Scientific and Cultural
Organization (UNESCO). |
Isi |
Kemantren
Tegalrejo mendapat tema Bathara Brahma. Batara
Brahma atau Sanghyang Brahma adalah putera kedua Sanghyang Manikmaya dengan
Dewi Uma. Batara Brahma adalah dewa yang menguasai api. Dalam
buku Ensiklopedi Wayang Purwa yang dikeluarkan oleh Balai Pustaka disebutkan,
Batara Brahma memiliki tiga isteri yaitu, Dewi Suci, Dewi Sarasyati dan Dewi
Rarasyati atau Dewi Raraswati. Dari
Dewi Suci, Dewa Bahma memiliki dua orang putera yaitu Batara MariciBrahma dan
Batara NaradaBrahma. Dengan Dewi Sarasyati, Bethara Brahama dikarunia lima
orang putera yaitu Batara Brahmanasa, Batara Brahmasadewa, Batara
Brahmanasadara, Batara Brahmarakanda lan Batara Brahmanaresi. Sedangkan
dari Dewi Rarasyati, BataraBrahma memiliki putera empat belas, yaitu
Dewi Brahmani, Dewi Brahmanisri, Batara Brahmaniskala, Batara Brahmanayara,
Dewi Brahmanasita, Dewi Brahmaniyari, Dewi Brahmaniyodi, Batara Brahmanayana,
Batara Brahmaniyata, Batara Brahmanasatama, Dewi Brahmanayekti, Dewi
Brahmaniyuta, Dewi Dresanala lan Dewi Dresawati.Dari ketiga isterinya
tersebut, Batara Brahma dikarunia anak 21, 14 laki-laki dan 7 perempuan. Dari
puteranya yang bernama Batara Brahmanaraja yang kemudian menikah dengan Dewi
Srihuna, puteri Dewa Wisnu, menurunkan raja-raja di dunia antara lain adalah
Pariknan sampai para Pandawa. Puteri
Dewa Brahma yang bernama Dewi Brahmansiri yang menikah dengan Garuda Brihawan
memiliki putera bernama BriBrahma. BriBrahma menurunkan Resi Winata, yang
kemudian berputera Kiswabriswa. Kiswabriswa berputera Briswawa yang memiliki
empat orang putera berwujud burung garuda, yaitu Garuda Harna, Garuda
Briawan, Garuda Sempati dan Garuda Jatayu. Sedangkan
Dewi Brahmaniyuta atau Brahmaniyuta menikah dengan Srinanda, putera Batara
Wisnu. Srinanda kemudian menjadi raja negara Wirata dan bergelar Prabu
Basurata. Dari Dewi Brahmaniyuta tersebut, turunlah raja-raja negara Wirata. Puteri
Batara Brahma yang bernama Dewi Dresanala menikah dengan Arjuna, yaitu putera
ketiga Pandu dengan Dewi Kunti. Dari pernikahan mereka turunlah Bambang
Wisanggeni. Sementara
Dewi Brahmani atau Dewi Bremani yang menikah dengan Prabu Banjaranjali, raja
negara Alengka, menurunkan para raksasa sampai Rahwana atau Prabu Dasamuka. Batara
Brahma pernah memberikan pusaka Alugara dan Nanggala kepada raden Kakrasana
pada saat ia bertapa di pertapaan Arsonya. |
Penutup |
Dalam
acara Wayang Jogja
Night Carnival (WJNC) diambil 3 penampil terbaik
sebagai bentuk apresiasi kepada wilayah. Penghargaan tersebut berupa plakat.
Penghargaan tersebut jatuh pada Kemantren Mergangsan, Kemantren Pakualaman
dan Kemantren Mantrijeron. |
Foto
diri : |
0 komentar:
Posting Komentar