Nama : Septi Ambarwati
NIM : 21310410117
Mata Kuliah : Psikologi Lingkungan
Dosen : Dr. Arundanti Shinta, M.A.
TUGAS ESSAY PENGGANTI KULIAH OFFLINE
PEMBUATAN KOMPOS PADAT DAN CAIR
Sumber Youtube Hidroponik Area berdurasi 11.24
Peraturan Daerah (Perda) No. 10 tahun 2012 tentang pengelolaan sampah. Sampah adalah bahan sisa dari sebuah proses yang dianggap sudah tidak terpakai dan tidak memiliki kemanfaatan lagi. sampah biasanya identik dengan lingkungan, yang terbagi menurut jenis-jenisnya. Salah satu contohnya adalah pengelolaan sampah organik menjadi pupuk kompos.
Kompos adalah hasil penguraian parsial/tidak lengkap dari campuran bahan-bahan organik yang dapat dipercepat secara artifisial oleh populasi berbagai macam mikroba dalam kondisi lingkungan yang hangat, lembab, dan aerobik atau anaerobik (Modifikasi dari J.H. Crawford, 2003). Adapun langkah-langkahnya seperti yang tersaji dalam video yaitu dengan menyiapkan dua ember berukuran besar untuk dijadikan tong kompos. Ember itu tersambung menjadi dua bagian atas dan bawah. Bagian atas dikhsususkan untuk sampah padat berupa sisa sayuran, buah-buahan, atau sejenisnya. Perlu dicatat dalam mengumpulkan sampah ornganik sisa dapur itu harus terhindar dari minyak agar hasil maksimal.
Catatan penting yang perlu diperhatikan adalah penggunaan Bio Stater atau istilah umumnya biang kompos. Biasanya bisa dibuat sendiri menggunakan bahan alami seperti limbah tomat, daun dan bunga. Akan tetapi pada video menggunakan Em4. Sebelum dimasukan ke dalam ember semua sampah organik itu harus disemprot Bio Starter terlebih dahulu agar bisa menghasilkan kompos yang diharapkan.
Proses selanjutnya adalah menutup sampah ember kompos tersebut dan dibiarkan sekitar tiga bulan untuk dipanen. Kompos padat yang siap panen memiliki ciri-ciri mudah tekstur remah atau mudah hancur, bau tidak menyengat, bau seperti bau tanah, warna coklat kehitaman. Pada proses menunggu kompos padat ini bisa menghasilkan kompos cair dengan perhitungan waktu sekitar 4 jam, 5 hari, 10 hari dan 15 hari. Pupuk kompos cair ini, saat dipanen tidak bisa langsung digunakan. Akan tetapi ditunggu dulu sampai sekitar 14 hari, dan pupuk jenis ini tidak memiliki kadaluarsa, sehingga bisa disimpan dalam kurun waktu yang lama.
Dipertengahan video itu menyajikan gambar hasil komposter selama tiga bulan dan memiliki ciri warna cenderung gelap dan empuk. Sampah organik yang awalnya satu ember penuh hanya tersisa menjadi seperempat bagian saja. Perlu diperhatikan lagi, saat memanen kompos padat tersenbut harus dilakukan pengurasan kompos cair sesaat sebelum dikeluarkan dari ember. Warna dari kompos cair itu tergantung pada sampah padat. Artinya tergantung dari sampah padat yang digunakan. Akan tetapi meski warnanya berbeda tetap mengandung unsur hara yang sama.
Video saat pembongkaran sampah di akun tersebut terlihat sampah yang digunakan tersisa hanya seperempat bagian ember. Kondisinya masih lembab dan panas. Oleh sebab itu dibutuhkan waktu agar kompos yang dihasilkan bisa digunakan. Caranya yaitu dengan menjemur atau diangin-anginkan terlebih dahulu. Tujuannya adalah agar kandungan sisa pengkomposan tidak hilang. Hasil kompos yang sudah dijemur selama satu hari kondisinya rapuh sehingga saat diremas pakai tangan akan hancur dan mudah dihaluskan. Hasil panen disimpan terlebih dahulu untuk campuran media tanam. Kompos bisa digunakan untuk campuran media tanah, atau langsung digunakan untuk memberi pupuk di atas tanaman.
0 komentar:
Posting Komentar