18.5.22

 Pejuang Buras Demi Sekeping Kenangan


Oleh: Humairah Natsir

Program Studi Psikologi Umum

Fakultas Psikologi

Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

2022


Essay ini dibuat dalam rangka UTS mata kuliah Psikologi Sosial

Dosen Pengampu Ibu Dr. Arundati Shinta, M.A.





    Setiap manusia memiliki sebuah keinginan yang harus dipenuhi demi mendapatkan kepuasan. ini akan menjadi sebuah kebutuhan dalam menunjang kehidupan. Untuk memenuhi kebutuhan, manusia memerlukan sebuah motivasi dalam menjalaninya. Kebutuhan memiliki beberapa tingkatan, hierarki merupakan suatu tingkatan, kebutuhan adalah segala sesuatu yang harus diselesaikan untuk memenuhi keinginan dari diri sendiri sehingga diri merasa sejahtera. Di dalam hierarki kebutuhan (hierarki of needs) Maslow mendefinisikan ada 5 tingkatan yang harus dipenuhi mulai dari kebutuhan terendah hingga kebutuhan yang paling tinggi. 

     Yang pertama, kebutuhan akan fisiologis seperti makanan, minuman, tidur, dan lainnya. Ini adalah kebutuhan mendasar, jika kebutuhan ini tidak terpenuhi maka untuk mencapai kebutuhan selanjutnya akan sangat sulit. Di hari raya, kebutuhan fisiologis ini akan diutamakan masyarakat. Makanan dan berbagai hidangan akan disediakan seperti buras, daging, ayam, dan lainnya.

     Kebutuhan yang kedua adalah rasa aman seperti perlindungan, tempat tinggal, dan lainnya. Setelah kebutuhan fisiologis muncullah kebutuhan selanjutnya. Setelah menyediakan berbagai hidangan, tentunya tempat yang aman dan nyaman akan disediakan untuk menyambut para tamu dan keluarga di hari yang fitri. 

     Setelah itu akan muncul kebutuhan selanjutnya yaitu kebutuhan akan rasa cinta dan sosialisasi. Mengunjungi rumah keluarga adalah sesuatu yang sangat dinanti, waktu tidak akan menjadi penghalang dan jarak bukanlah alasan untuk tidak mengunjungi rumah keluarga. Apapun akan dikorbankan, waktu, materi, pikiran demi mengukir senyum di wajah. Perjalanan jauh hingga berjam-jam, terik matahari yang menguji hingga pakaian basah dan kering kembali di badan, badan yang pegal hingga sulit digerakkan. Seketika semua kepenatan itu hilang ketika sampai di rumah keluarga. Akhirnya bisa mendapatkan sebuah buras yang sangat dinanti setelah perjuangan berarti dan semua ini akan diabadikan dalam sekali jepretan sebagai sebuah kenangan walau hanya sekeping saja. 

     Kebutuhan selanjutnya adalah rasa penghargaan. Setelah menikmati hidangan, tentunya dibarengi dengan canda tawa dan senyum. Akan banyak cerita yang terukir dan tidak sedikit dari cerita ini akan mengundang rasa hormat yang membuat diri semakin berharga. 

     Kebutuhan terakhir yang paling tinggi adalah aktualisasi diri. Di mana kebutuhan ini akan dapat terpenuhi jika semua kebutuhan di atas telah terpenuhi. Kebutuhan ini dipenuhi dengan menggali potensi diri sehingga bisa menjadi sebuah perwujudan. Setelah mendapatkan rasa hormat yang membuat diri menjadi berharga tentunya hal ini akan menjadi sebuah motivasi kuat dalam mewujudkan cita-cita sebagai bentuk aktualisasi diri. 

     Manusia merupakan individu pilihan yang dikaruniai akal serta memiliki sebuah hasrat. Keinginan dan kebutuhan akan selalu dimiliki manusia untuk dipenuhinya, motivasi yang kuat akan mendorong terpenuhinya kebutuhan mulai dari rendah hingga mencapai aktualisasi diri. Setelah perjuangan luar biasa yang dilalui semua nya akan menjadi sebuah kenangan yang sangat berarti.

          Referensi:

Hadi A. 2021. Teori Kebutuhan Maslow: Pengertian dan Contoh. Diakses dari https://amp-tirto-id.cdn.ampproject.org/v/s/amp.tirto.id/teori-kebutuhan-maslow-pengertian-dan-contohnya-gjrV?amp_js_v=a6&_gsa=1&usqp=mq331AQKKAFQArABIIACAw% 3D%3D#aoh=16528381835489&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&_tf=Dari%20%251%24s&share=https%3A%2F%2Ftirto.id%2Fteori-kebutuhan-maslow-pengertian-dan-contohnya- gjrV pada 18 Mei 2022.

Sejati S. 2018. "Hierarki kebutuhan menurut abraham Maslow". Skripsi. Bengkulu: Institut Agama Islam Negeri Bengkulu. 

0 komentar:

Posting Komentar