Kepo Itu Baik?
Essay Persyaratan Ujian Tengah Semester Psikologi Sosial I
(semester 2 Genap 2022/2023)
Nurul Mawaddah (21310410028)
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Dosen Pengampu : Dr. Arundati Shinta, M.A
Kata kepo menjadi kata yang popular belakangan
ini. Dalam kamus besar Bahasa Indonesia (KBBI) kepo adalah rasa ingin tahu yang
berlebihan tentang kepentingan atau urusan orang lain. Dan banyak juga yang
mengartikan kepo sama dengan knowing
every particular object, padahal kepo tersebut sebuah akronim. Artinya
sebutan untuk orang yang serba tahu detail dari sesuatu, apapun yang lewat
dihadapannya selama itu terlihat oleh matanya walaupun hanya sekelebat.
Banyak orang menilai bahwa perilaku kepo
cenderung sebagai usaha untuk menutupi kelemahan diri dengan mencoba
mendapatkan informasi sebanyak mungkin dari orang lain yang akan digunakan
untuk membuat dirinya terlihat lebih unggul atau lebih baik dari orang lain. Dan
tidak sedikit juga individu mencap kepo sebagai perilaku yang negatif. Padahal
punya rasa kepo tingkat tinggi (curiosity)
sebenarnya bisa mendatangkan manfaat. Jadi, kepo sebenarnya boleh atau tidak
boleh? Jika yang dilakukan pada akhirnya membuat orang lain menjadi tidak
nyaman dan berakhir dengan merugikan diri sendiri dan juga orang lain,
sebaiknya hal ini tidak dilakukan. Biasanya orang yang kepo akan merasa
terancam merasa cemas dan makin merasa tidak aman ketika mengetahui pribadi
tertentu sudah melakukan lebih banyak usaha dibandingkan dirinya.
Dan perlu kita ketahui sikap ingin tahu terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu :
1. Sikap yang sering kita temui pada pengamat-pengamat media sosial. Mereka hanya ingin tahu mengenai kehidupan para artis dan selebrita tanpa memiliki kebutuhan khusus, sekedar just for fun.
2. Tipe social curiosity. Tipe ini merupakan individu yang banyak mendengar, mengobservasi, serta mempelajari apa yang dipikirkan dan dikerjakan orang lain. Terkadang, individu dengan tipe ini sering mencari gossip atau fakta-fakta yang tidak dipublikasikan. Karenanya, mereka menjadi sosok yang enak diajak bicara karena memiliki banyak informasi.
3. Tipe thrill seekers yang senang dengan hal baru dan menantang. Individu seperti ini bersedia untuk mengambil risiko fisik, social, bahkan finansial karena ingin merasakan pengalaman baru. Individu dengan kapasitas ini selalu butuh memacu adrenalin dalam dirinya.
Jadi kalian termasuk orang yang keponya
jenis nomor berapa nih?
Daftar Pustaka :
https://www.tagar.id/apa-arti-kata-kepo
https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/kepo
https://money.kompas.com/read/2021/02/27/080200026/mengembangkan-diri-lewat-kepo-
0 komentar:
Posting Komentar