12.5.22

Kepo Itu Baik?

 Kepo Itu Baik?

Essay Persyaratan Ujian Tengah Semester Psikologi Sosial I

(semester 2 Genap 2022/2023)

Nurul Mawaddah (21310410028)

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

Dosen Pengampu    : Dr. Arundati Shinta, M.A


Kata kepo menjadi kata yang popular belakangan ini. Dalam kamus besar Bahasa Indonesia (KBBI) kepo adalah rasa ingin tahu yang berlebihan tentang kepentingan atau urusan orang lain. Dan banyak juga yang mengartikan kepo sama dengan knowing every particular object, padahal kepo tersebut sebuah akronim. Artinya sebutan untuk orang yang serba tahu detail dari sesuatu, apapun yang lewat dihadapannya selama itu terlihat oleh matanya walaupun hanya sekelebat.

Banyak orang menilai bahwa perilaku kepo cenderung sebagai usaha untuk menutupi kelemahan diri dengan mencoba mendapatkan informasi sebanyak mungkin dari orang lain yang akan digunakan untuk membuat dirinya terlihat lebih unggul atau lebih baik dari orang lain. Dan tidak sedikit juga individu mencap kepo sebagai perilaku yang negatif. Padahal punya rasa kepo tingkat tinggi (curiosity) sebenarnya bisa mendatangkan manfaat. Jadi, kepo sebenarnya boleh atau tidak boleh? Jika yang dilakukan pada akhirnya membuat orang lain menjadi tidak nyaman dan berakhir dengan merugikan diri sendiri dan juga orang lain, sebaiknya hal ini tidak dilakukan. Biasanya orang yang kepo akan merasa terancam merasa cemas dan makin merasa tidak aman ketika mengetahui pribadi tertentu sudah melakukan lebih banyak usaha dibandingkan dirinya.

Dan perlu kita ketahui sikap ingin tahu terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu :

1. Sikap yang sering kita temui pada pengamat-pengamat media sosial. Mereka hanya ingin tahu mengenai kehidupan para artis dan selebrita tanpa memiliki kebutuhan khusus, sekedar just for fun.

2. Tipe social curiosity. Tipe ini merupakan individu yang banyak mendengar, mengobservasi, serta mempelajari apa yang dipikirkan dan dikerjakan orang lain. Terkadang, individu dengan tipe ini sering mencari gossip atau fakta-fakta yang tidak dipublikasikan. Karenanya, mereka menjadi sosok yang enak diajak bicara karena memiliki banyak informasi.

3. Tipe thrill seekers yang senang dengan hal baru dan menantang. Individu seperti ini bersedia untuk mengambil risiko fisik, social, bahkan finansial karena ingin merasakan pengalaman baru. Individu dengan kapasitas ini selalu butuh memacu adrenalin dalam dirinya.

Jadi kalian termasuk orang yang keponya jenis nomor berapa nih?



Daftar Pustaka             :

https://www.tagar.id/apa-arti-kata-kepo

https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/kepo

https://money.kompas.com/read/2021/02/27/080200026/mengembangkan-diri-lewat-kepo-

 


0 komentar:

Posting Komentar