Ujian Mid Semester Genap Psikologi Lingkungan
Dosen Pengampu : Dr. Arundati Shinta, M. A
Oleh :
Nama : Imanuel Deo S.
NIM : 20310410023
Kelas. : Psikologi B
Fakultas Psikologi Univerisitas
Proklamasi 45 Yogyakarta
Makan keluarga
memberikan kesempatan untuk menyampaikan sikap dan nilai-nilai rumah tangga
dari satu generasi ke generasi lainnya: Anak-anak dapat diajar oleh orang tua
atau kakek-nenek mereka tentang nilai-nilai yang penting bagi keluarga. Makan keluarga juga merupakan pendekatan yang
ideal untuk menghubungkan anggota rumah tangga dengan warisan etnis atau budaya
mereka, karena makanan yang berbeda mungkin mencerminkan selera etnis atau
tradisi budaya yang khas dari latar belakang keluarga mereka.Makan bersama baik
itu makan malam, sarapan, atau makan siang, makan keluarga menawarkan
kesempatan bagi semua anggota keluarga untuk menghabiskan waktu menikmati
kebersamaan dan makanan enak satu sama lain.
Dalam banyak kesempatan, waktu makan mungkin merupakan satu-satunya
kesempatan bagi banyak keluarga untuk berkumpul sebagai satu kesatuan. Makan makanan sebagai sebuah keluarga
memberikan kesempatan besar untuk membentuk dan memperkuat ikatan domestik
sebagai anggota terlibat satu sama lain dalam percakapan. Juga, penelitian menunjukkan bahwa makan
keluarga bermanfaat bagi anggota rumah tangga dalam hal nutrisi, kinerja
akademik, pengeluaran, dan sopan santun.
Artikel ekspresif ini menyoroti sembilan manfaat utama makanan keluarga.
Dialog selama waktu makan memberikan kesempatan bagi keluarga untuk
merencanakan, belajar, dan menjalin ikatan satu sama lain. Ini adalah kesempatan untuk mengobrol tentang
peristiwa hari itu karena orang tua memberikan perhatian tambahan kepada
anak-anak mereka. Makan keluarga
menumbuhkan cinta, kehangatan, keamanan, dan perasaan memiliki. Makan bersama sebagai rumah tangga bukan
hanya tentang makanan, tetapi mengetahui tentang kesejahteraan satu sama lain. Berbagi makanan dengan orang-orang terkasih
seperti sebuah acara khusus yang hampir menyerupai upacara, yang selalu
dilakukan sejak dahulu kala. Selain
apresiasi terhadap makanan dan upaya yang dilakukan untuk membuatnya, ada
banyak elemen sosial, seperti belajar bagaimana melakukan percakapan,
mendengarkan, melayani orang lain, berkompromi dan menyelesaikan konflik yang
terjadi ketika sebuah rumah tangga berbagi makanan. Waktu makan keluarga adalah
waktu terbaik untuk menunjukkan dan mengajari satu sama lain etiket makan yang
tepat, tata krama, dan keterampilan sosial dengan menjaga suasana hati tetap
santai, ringan, dan penuh kasih. Anggota
keluarga mencoba memimpin dengan memberi contoh dan tidak mengkritik atau
menginstruksikan. Makan bersama
menawarkan kesempatan untuk menunjukkan rasa syukur melalui doa atau berbagi
hal-hal yang disyukuri oleh para anggota sebelum makan.
Makanan keluarga
memberikan swasembada kepada anggota rumah tangga karena memungkinkan mereka
untuk mengetahui bagaimana merencanakan dan membuat makanan. Persiapan memasak dasar dan kompleks adalah
persyaratan untuk menjadi mandiri. Orang
tua dapat melibatkan anggota keluarga mereka dalam belanja bahan makanan,
perencanaan menu, dan persiapan makanan.
Anak kecil dapat memotong pisang, merobek selada, dan menata meja
sementara anak yang lebih besar dapat melakukan tugas, seperti mengupas
sayuran. Remaja dapat memanggang,
memotong dadu, memotong, dan memanggang.
Bekerja bersama menempatkan makanan lebih cepat di atas meja dan membuat
semua orang lebih bertanggung jawab. Itulah mengapa kedekatan keluarga terasa
ketika kita sedang bersama, relasi yang begitu erat akan tercipta ketika kita
sedang menikmati bahkan bersantap ria bersama keluarga tercinta.
Sumber referensi :
https://www.parenting.co.id/keluarga/pentingnya-makan-bersama-keluarga-
0 komentar:
Posting Komentar