18.5.22

Bukber Diakhir Ramadhan



Bukber Diakhir Ramadhan
Oleh:
Ulvi Isnaini
21310410103
Dosen Pengampu:
Dr. Arundati Shinta, M.A
Psikologi Sosial
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

Buka bersama atau yang biasa dikatakan sebagai bukber, merupakan kegiatan makan dan minum untuk membatalkan puasa setelah selesai menjalankan puasa sedari subuh hingga memasuki waktu magrib. Kegiatan bukber seperti ini sangat ditunggu oleh sebagian besar orang muslim, karena kegiatan ini hanya bisa dilakukan pada saat bulan ramadhan yang datang sekali dalam setahun. Berkumpul bersama teman atau keluarga sangatlah menyenangkan. Jalan-jalan sambil menunggu waktu berbuka atau yang biasa di sebut sebagai ngabuburit juga merupakan kegiatan yang dapat dilakukan saat ramadhan. 

Setelah berpisah dalam waktu yang lama, orang-orang yang kembali kekampung halaman untuk berkumpul bersama keluarganya biasamya melakukan kegiatan tersebut. Hal ini dapat mempererat hubungan kekeluargaan. Ngabuburit, buber, bercanda bersama merupaka kegiatan yang sangat dirindukan sebelum orang-orang akan pergi kembali kekesibukkannya masing-masing. Sehingga tidak sedikit orang memanfaatkan moment yang langka itu untuk berkumpul bersama orang terkasih seperti keluarga, teman, pacar, dan sebagainya.

Buka bareng diakhir ramadhan merupakan kegiatan perpisahan bulan ramadhan dan merupakan kegiatan menyambut hari kemenangan idul fitri (lebaran). Dalam kegiatan buker, orang-orang yang berpisah karena menempuh pendidikan ditempat yang berbeda dapat bercerita akan susah senangnya menempuh pendidikan dengan tempat dan jurusan yang berbeda.

Dari keluh kesah yang diceritakan, pendidikan yang ditempuh tidak lepas dari motivasi dan potensi orang-orang yang menempuh pendidikan tersebut. Hal itu sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh McClelland mengenai kebutuhan motivasi

McClelland  (1961)  mengemukakan motivasi untuk mengerahkan cadangan energy potensial, menurut McClelland terpusat  pada  tiga  bentuk kebutuhan yaitu,

 1. Kebutuhan akan prestasi (need of achievement)

nACH merupakan dorongan berprestasi atau dorongan untuk menyelesaikan tugas dengan hasil terbaik. Kebutuhan  prestasi  akan  mendorong  seseorang  berprestasi  dalam  keadaan bila  target  yang  akan  dicapai  nyata  dan  memiliki  peluang  untuk  diperoleh  serta cenderung    menimbulkan    kreatifitas    pada    seseorang.    Kebutuhan    prestasi dirumuskan dan menetapkan bahwa pencapaian perilaku yang terkait adalah hasil dari  konflik  antara  harapan  sukses  dan  takut  gagal. Kecenderungan  pendekatan  dan   penghindaran   terdiri   dari   fungsi   kebutuhan   pencapaian, harapan   dari keberhasilan dan kegagalan, dan nilai insentif dari keberhasilan dan kegagalan. Menurut   McClelland,   setiap   invididu   memiliki  kebutuhan   sendiri-sendiri sesuai   dengan   karakter   serta   pola   pikir   yang   membentuknya.   McClelland menjelaskan  bahwa  setiap  individu  memiliki  dorongan  yang  kuat  untuk  berhasil. Dorongan   ini   mengarahkan   individu   untuk   berjuang   lebih   keras   untuk memperoleh    pencapaian    pribadi    ketimbang    memperoleh    penghargaan. Berdasarkan   ketiga   bentuk   kebutuhan   diatas,   bentuk   dorongan   ini   dapat dikategorikan sebagai nAch yaitu kebutuhan akan pencapaian atau prestasi.

2. Kebutuhan akan kekuasaan (need of power)

nAFF merupakan dorongan untuk berinteraksi dengan orang lain dengan cara-cara yang menyenangkan. Kebutuhan ketiga yaitu nAff adalah kebutuhan untuk memperoleh hubungan sosial  yang  baik.  Kebutuhan  ini  ditandai  dengan  kecenderungan  seseorang  yang memiliki motif yang tinggi untuk terjalinnya sebuah persahabatan, lebih menyukai situasi   kooperatif,   dan   menginginkan   hubungan-hubungan   yang   melibatkan tingkat  pengertian  mutual  yang  tinggi.

 3.  Kebutuhan akan afiliasi (need of affiliation)

nPOW merupaka keinginan kuat individu untuk mengontrol orang lain dan pengaruhi situasi sosial. Kebutuhan  akan  kekuasaan  (nPow)  merupakan keinginan  untuk  memiliki pengaruh,   menjadi   yang   berpengaruh,   dan   mengendalikan   individu   lain. McClelland merinci bahwa seseorang yang memiliki nPow tinggi, akan cenderung memiliki  karakter  bertanggung  jawab,  berjuang  untuk  mempengaruhi  individu lain,  senang  ditempatkan  dalam  situasi  kompetitif,  dan  berorientasi  pada  status sosial.

Daftar pustaka

Ridha, Muhammad. (2020). Teori Motivasi Mcclelland dan Implikasinya Dalam Pembelajaran Pai. Palapa Jurnal Stusi Keislaman Dan Ilmu Pendidikan.8 (1). 7-9.  

need of power
)
(
f

0 komentar:

Posting Komentar