7.1.22

Pengaruh Gaya kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan dalam Perusahaan

 

Pengaruh Gaya kepemimpinan  Terhadap Kinerja Karyawan dalam Perusahaan




Psikologi Manajemen dan Organisasi

 (Semester Ganjil 2021/2022)

Winne Herwina  (20310410018)

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

Dosen Pengampu : Dr., Arundati Shinta, M.A 


Dimasa saat ini, banyak sekali perusahaan yang sudah berdiri khususnya di negara kita Indonesia. Dari semua perusahaan yang ada, pastinya dituntut untuk bersaing secara profesional, apalagi jika perusahaan tersebut berdiri dengan bidang yang sama. Setiap perusahaan juga memiliki target atau goal yang harus dicapai. Dalam hal itu, kunci terpenting dari tercapainya goal atau tujuan adalah sumber daya manusia yang dimiliki dalam perusahaan. Drucker menekankan bahwa sumber daya manusia adalah aset yang paling penting bagi suatu organisasi (Liu, 2006 dalam Hueryren Yeh & Dachuan Hong, 2012). 


Memiliki strategi yang matang sangat diperlukan oleh setiap perusahaan. Salah satu strategi yang harus diperhatikan adalah bagaimana cara untuk mengoptimalkan pengelolaan sumber daya manusia (SDM) supaya meningkatkan kinerja karyawan.  Agar tujuan perusahaan tercapai, maka diperlukan karyawan (SDA) yang tentunya harus sesuai dengan persyaratan atau kriteria yang dibutuhkan oleh perusahaan, yang mana harus mampu menjalankan serta menyelesaikan tugas yang diberikan oleh perusahaan.

 

Perkembangan mental karyawan di dalam perusahaan akan mempengaruhi semangat serta sikap mereka dalam bekerja. Pada umumnya, setiap perusahaan menginginkan perkembangan mental yang baik bagi karyawannya agar dapat mendukung kinerjanya dalam perusahaan sehingga tujuan atau goal perusahaan pun bisa dicapai.  Sebaliknya, jika karyawan di dalamnya mengalami penurunan semangat serta mental yang menurun maka dapat mengakibatkan penurunan kinerja karyawan.

 

Dalam strategi tersebut, kinerja karyawan juga dipengaruhi oleh bagaimana pemimpin dan gaya kepemimpinannya. Gaya kepemimpinan secara spesial penting untuk memotivasi komitmen karyawan dalam memenuhi tujuan organisasional dan meningkatkan kinerja (Riaz, Akram, & Ijaz, 2011; Chi, Lan, & Dorjgotov, 2012 dalam Hueryren Yeh & Dachuan Hong, 2012). Cara seseorang dalam memimpin akan sangat berpengaruh pada respon pengikutnya, respon itu akan ditunjukkan dalam kinerja dan komitmen karyawan dalam melakukan pekerjaannya Pemimpin akan mempengaruhi komitmen organisasional dan kinerja karena mereka dapat memimpin karyawan untuk mencapai hasil dari tujuan organisasi (Hueryren Yeh & Dachuan Hong, 2012).

 

Ada banyak gaya kepemimpinan, namun pada umumnya yang banyak diketahui adalah gaya kepemimpinan demokratis dan juga otoriter. Dari semua tipe gaya kepemimpinan, demokratis dianggap sebagai tipe kepemimpinan yang terbaik. Hal tersebut karena tipe kepemimpinan demokratis selalu mengutamakan atau mendahulukan kepentingan tim atau kelompok dari pada individu (tidak ada unsur egoisme), serta tidak ada tekanan negatif dalam tipe kepemimpinan ini. Pemimpin dengan gaya demokratis akan selalu memperhatikan bawahannya, dan juga menjaga mental bawahannya. Pemimpin dengan tipe ini biasanya selalu bisa menjalin kedekatan dengan bawahannya sehingga bawahannya merasa nyaman. Dalam hal ini kenyamanan dalam bekerja terutama faktor dari pemimpinnya akan mempengaruhi motivasi kerja para karyawannya sehingga bisa dengan mudah mencapai tujuan perusahaan.

 

Sebaliknya, gaya kepemimpinan otoriter sering dianggap negatif oleh banyak orang, kenapa tidak? gaya kepemimpinan ini sangat ketat dan menuntut kepatuhan bawahan terhadap pimpinannya.  Tipe kepemimpinan ini dianggap negatif karena mengorbankan kebebasan pribadi. Biasanya karyawan yang memiliki pimpinan dengan tipe ini juga sedikit banyak mengalami stres karena tekanan-tekanan yang bersifat memaksa dari pimpinannya. Namun, sikap otoriter dari pimpinan juga bisa efektif diterapkan dalam perusahaan yang mengalami kasus krisis dan membutuhkan bimbingan yang tegas dari pimpinannya sehingga mau tidak mau produktifitas kerja harus dipaksa untuk terus meningkat demi mencapai tujuan atau goal perusahaan meskipun ada banyak konsekuensi yang harus ditanggung oleh perusahaan yaitu berkurangnya sumber daya manusia disebabkan ketidaknyamanan dalam bekerja dan tekanan yang diberikan sehingga mereka memilih untuk tidak melanjutkan kontrak kerja atau keluar dari perusahaan tersebut.


                                                        Daftar Pustaka :

Liou, Shwu Ru dan Ching Yu Cheng. 2014.  Developing and Validating the Clinical Competence                     Questionnaire: A Self[1]Assessment Instrument for Upcoming Baccalaureate Nursing                             Graduates. Journal of Nursing Education and Practice. Vol.4, No.2, 56-66.

Yeh, Hueryren dan Dachuan Hong. 2012. The Mediating Effect of Organizational Commitment on                 Leadership Type and  Job Performance. The Journal of Human  Resource and Adult Learning,                 Vol.8, No.2, 50-59



0 komentar:

Posting Komentar