MENGATASI
KEJENUHAN HIDUP DENGAN MEDITASI
PSIKOLOGI INOVASI
Dosen Pengampu: Dr. Arundhati
Shinta, M
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Dalam kehidupan yang Namanya manusia
pasti akan mengalami yang Namanya kejenuhan. Mulai dari bosan dengan kegiatan
yang itu-itu saja, bosan karena memag tidak ada kegiatan. Memang pada dasarnya rasa
jenuh atau bosan dalam menjalani hidup itu pasti ada, karena kita sebagai
manusia pun cukup lama hidup bahkan sampai puluhan tahun. Namun karena manusia
mahkluk yang diciptakan dengan memiliki akal, manusia memutar otaknya untuk
berpikir agar tidak selalu bertahan dengan rasa jenuhnya itu. Ada yang
mengatasinya dengan cara mencari kegiatan lain, rutuinitas baru, bahkan
liburan. Karena jika manusia berteman
terus dengan yang Namanya kejenuhan dalam hidup dan tidak mencari suasana atau
motivasi bagaimana cara mengatasinya ia akan mengalami stress karena hidupnya
membosankan dan kurang berwarna.
Istilah
jenuh akar katanya adalah jenuh, kejenuhan bisa berarti padat atau penuh
sehingga tidak mampu lagi memuat apa pun, jenuh juga bisa berarti jemu atau
bosan. Menurut Muhibbin Syah (2009: 161), jenuh juga
dapat berarti jemu dan bosan di mana sistem akalnya tidak dapat bekerja sesuai
dengan yang diharapkan dalam memproses item-item informasi atau pengalaman
baru. Sedangkan stress menurut Kendall
dan Hammen (dalam Safira dan Saputra, 2009) yaitu ketika terdapat ketidakseimbangan
antara situasi yang menuntut dengan perasaan individu atas kemampuannya untuk
bertemu dengan tuntutan-tuntutan tersebut. Situasi yang menuntut tersebut
dipandang sebagai beban atau melebihi kemampuan individu untuk mengatasinya.
Ketika individu tidak dapat menyelesaikan atau mengatasi stres dengan efektif
maka stres tersebut berpotensi untuk menyebabkan gangguan psikologis.
Adapun cara yang bisa
dilakukan untuk mengatasi kejenuhan yang akan mengakibatkan manusia stress,
individu tersebut bisa melakukan meditasi guna menemukan
keheningan di dalam diri, melepaskan stres eksternal, dan mengakses ketenangan,
ketenangan, dan perasaan bahwa semuanya baik-baik saja dari dalam serta dapat
menuai manfaat dari merasa lebih baik. Meditasi
merupakan teknik atau metode latihan yang bertujuan untuk melatih perhatian
guna meningkatkan kesadaran, yang selanjutnya dapat membuat proses-proses
mental menjadi lebih terkontrol (Walsh,1983). Ada
banyak jenis dan metode meditasi
yaitu:
1. Posisi
duduk: kaki bersila di lantai, di kursi (atau kursi roda), kaki di tanah.
2. Fokus:
pada nafas, lilin, Mantra Sansekerta (I Am or So Hum dalam bahasa Sansekerta).
3. Meditasi berjalan: dapat dilakukan di mana
saja dan kapan saja. Fokus bisa pada napas dan gerakan. Meditasi ini terkesan sangat
flesibel, maka dari itu meditasi ini bisa dilakukan ditempat wisata yaitu
seperti Pantai. Salah satu pantai yang bisa dituju untuk dijadikan tempat
meditasi adalah Pantai Sindangkerta yang terletak di daerah Jawa Barat dimana keindahan panorama wisata pantai ini di dominasi
dengan hamparan pasir putih, air pantai yang berwarna kebiruan, serta pohon
kelapa yang ada di tepinya.
Selain taman laut dengan airnya yang jernih, berbagai biota dan
terumbu karang alami juga dapat menjadi satu keindahan yang ada di Pantai
Sindangkerta Jawa Barat.
4.
Yoga nidra atau meditasi tidur: posisi
berbaring di lantai dan melalui CD atau guru, dibimbing ke dalam keadaan
relaksasi yang mendalam dengan kesadaran
Daftar Pustaka
Muhibbin
Syah, 2005, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung : Remaja
Rosdakarya
Safira,
T., Saputra, N.E. (2009). Manajemen emosi. Jakarta:Bumi Aksara.
Walsh,
R. (1983). Meditation Practice and research. Journal of Humanistic Psychology,
23, 18-50
0 komentar:
Posting Komentar