Rika Racmawati (19310410027)
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Essay Ujian Akhir Psikologi Inovasi
Dosen Pengampu: Dr. Arundhati Shinta, MA
Keindahan alam nusantara yang
sangat beragam dan luas, akan tetapi masih banyak keindahan alam nusantara yang
tidak digubris, ada beberapa masyarakat yang sadar akan keindahan alam
nusantara yang tak digubris oleh banyak orang. Keindahan alam yang seharusnya
dapat dimanfaatkan sebagai sumber daya manusia bagi masyarakat sekitar tetapi
malah diacuhkan begitu saja. Keindahansendiri menurut etimologi (dalam Surajiyo, 2015: 161) berasal dari kata Latin ‘bellum’ akar kata
‘bonum’ yang berarti kebaikan. Menurut cakupannya dibedakan keindahan sebagai
suatu kwalitas abstrak (beauty) dan sebagai sebuah benda tertentu yang indah
(the beautiful). Dalam filsafat kedua hal itu kadang-kadang dicampuradukkan
saja. Keindahan menurut luasnya dapat dibagi menjadi tiga hal, yaitu :
1. Keindahan dalam arti yang terluas.Keindahan
merupakan pengertian semula dari bangsa Yunani dulu yangdidalamnya tercakup
pula ide kebaikan.Plato menyebut tentang watak yang indah dan hukum yang indah.
Aristoteles menyebut keindahan Aristoteles menyebut keindahan sebagai sesuatu
yang selain baik juga menyenangkan. Plotinus menyebut ilmu yang indah dan
kebajikan yang indah. Bangsa Yunani juga mengenal pengertian keindahan dalam
arti estetis yang disebutnya ‘symmetria’ untuk keindahan berdasarkan
penglihatan, ‘harmonia’ untuk keindahan berdasarkan pendengaran. Jadi pengertian
keindahan yang seluas-luasnya meliputi : keindahan seni, alam, moral, dan
intelektual.
2. Keindahan dalam arti estetis murni. Menyangkut
pengalaman estetis dari seseorang dalam hubungannya dengan segala sesuatu yang
dicerapnya.
3. Keindahan dalam arti terbatas dalam hubungannya
dengan penglihatan. Jadi disini lebih disempitkan sehingga hanya menyangkut
benda-benda yang dicerap dengan penglihatan yakni berupa keindahan dari bentuk
dan warna.
Permasalahan dari keindahan alam
yang tidak digubris seperti permasalahan kita dalam kehidupan bersosial dan dari
semua itu terfleksi cukup jelas di sungai Opak di Jalan Jogja Wonosari No 10. Keindahan
sungai Opak dapat dibilang sebagai keindahan alam yang telah ternodai oleh
beberapa limbah plastik di bawah jembatan sungai Opak. Sungai Opak yang berkelok, berbatu dan berair
keruh dapat melambangkan tidak ada arus yang tenang serta lancar dalam menggapai
kesuksesan kita. Bahkan untuk melihat seberapa jelas masa depan kita, kita
harus dihadapi dengan keruhnya permasalahan yang hadir disekitar kita. Dengan
segala kekurangan dan sisi buruk yang mencemari keindahan sungai Opak, dapat
tercerminkan di kehidupan nyata kita. Peliknya masalah-masalah tersebut, keindahan
yang seharusnya dapat terpancarkan dari diri kita, dapat meredup saat itu juga.
Permasalahan ini dapat terjadi
dari kurangnya perhatian dan pemahaman orang-orang disekitarnya. Baik dari hulu
aliran sungai yang menggambarkan dimana kita dalam masa pengasuhan pada awalnya
dan hingga saat ini dan masih terus berproses untuk tujuan akhir kita di hilir
sungai dan ke laut lepas. Semua itu akan dipenuhi rintangan dan halangan,
kendati demikian kepedulian dan kontribusi orang-orang disekitar sungai dapat
mengembalikan keindahan sungai Opak yang sebenarnya. Begitu pula dari kehidupan
sosial kita, bagaimana lingkungan kita sepanjang jalan kehidupan ini, apakah
akan banyak orang yang bersifat negatif atau memiliki rasa kepedulian yang
tinggi kepada diri kita.
Daftar pustaka :
Surajiyo.(2015). KEINDAHAN SENI DALAM PERSPEKTIF FILSAFAT.
Jurnal desain. 02 (03) 157- 168.
0 komentar:
Posting Komentar