7.1.22

DIKARA TAK BERGUBRIS


Rika Racmawati (19310410027)

Fakultas Psikologi

Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

Essay Ujian Akhir Psikologi Inovasi

Dosen Pengampu: Dr. Arundhati Shinta, MA


        Keindahan alam nusantara yang sangat beragam dan luas, akan tetapi masih banyak keindahan alam nusantara yang tidak digubris, ada beberapa masyarakat yang sadar akan keindahan alam nusantara yang tak digubris oleh banyak orang. Keindahan alam yang seharusnya dapat dimanfaatkan sebagai sumber daya manusia bagi masyarakat sekitar tetapi malah diacuhkan begitu saja. Keindahansendiri  menurut etimologi  (dalam Surajiyo, 2015: 161)  berasal dari kata Latin ‘bellum’ akar kata ‘bonum’ yang berarti kebaikan. Menurut cakupannya dibedakan keindahan sebagai suatu kwalitas abstrak (beauty) dan sebagai sebuah benda tertentu yang indah (the beautiful). Dalam filsafat kedua hal itu kadang-kadang dicampuradukkan saja. Keindahan menurut luasnya dapat dibagi menjadi tiga hal, yaitu :

1.  Keindahan dalam arti yang terluas.Keindahan merupakan pengertian semula dari bangsa Yunani dulu yangdidalamnya tercakup pula ide kebaikan.Plato menyebut tentang watak yang indah dan hukum yang indah. Aristoteles menyebut keindahan Aristoteles menyebut keindahan sebagai sesuatu yang selain baik juga menyenangkan. Plotinus menyebut ilmu yang indah dan kebajikan yang indah. Bangsa Yunani juga mengenal pengertian keindahan dalam arti estetis yang disebutnya ‘symmetria’ untuk keindahan berdasarkan penglihatan, ‘harmonia’ untuk keindahan berdasarkan pendengaran. Jadi pengertian keindahan yang seluas-luasnya meliputi : keindahan seni, alam, moral, dan intelektual.

2. Keindahan dalam arti estetis murni. Menyangkut pengalaman estetis dari seseorang dalam hubungannya dengan segala sesuatu yang dicerapnya.

3.  Keindahan dalam arti terbatas dalam hubungannya dengan penglihatan. Jadi disini lebih disempitkan sehingga hanya menyangkut benda-benda yang dicerap dengan penglihatan yakni berupa keindahan dari bentuk dan warna.

        Permasalahan dari keindahan alam yang tidak digubris seperti permasalahan kita dalam kehidupan bersosial dan dari semua itu terfleksi cukup jelas di sungai Opak di Jalan Jogja Wonosari No 10. Keindahan sungai Opak dapat dibilang sebagai keindahan alam yang telah ternodai oleh beberapa limbah plastik di bawah jembatan sungai Opak.  Sungai Opak yang berkelok, berbatu dan berair keruh dapat melambangkan tidak ada arus yang tenang serta lancar dalam menggapai kesuksesan kita. Bahkan untuk melihat seberapa jelas masa depan kita, kita harus dihadapi dengan keruhnya permasalahan yang hadir disekitar kita. Dengan segala kekurangan dan sisi buruk yang mencemari keindahan sungai Opak, dapat tercerminkan di kehidupan nyata kita. Peliknya masalah-masalah tersebut, keindahan yang seharusnya dapat terpancarkan dari diri kita, dapat meredup saat itu juga.

        Permasalahan ini dapat terjadi dari kurangnya perhatian dan pemahaman orang-orang disekitarnya. Baik dari hulu aliran sungai yang menggambarkan dimana kita dalam masa pengasuhan pada awalnya dan hingga saat ini dan masih terus berproses untuk tujuan akhir kita di hilir sungai dan ke laut lepas. Semua itu akan dipenuhi rintangan dan halangan, kendati demikian kepedulian dan kontribusi orang-orang disekitar sungai dapat mengembalikan keindahan sungai Opak yang sebenarnya. Begitu pula dari kehidupan sosial kita, bagaimana lingkungan kita sepanjang jalan kehidupan ini, apakah akan banyak orang yang bersifat negatif atau memiliki rasa kepedulian yang tinggi kepada diri kita.


Daftar pustaka :

Surajiyo.(2015). KEINDAHAN SENI DALAM PERSPEKTIF FILSAFAT. Jurnal desain. 02 (03) 157-                168. 



0 komentar:

Posting Komentar