8.1.22

Dampak dari penggunaan robot di dalam industri yg berkepanjangan

 Dampak dari penggunaan robot di dalam industri yg berkepanjangan





PSIKOLOGI MANAJEMEN DAN ORGANISASI

Semester Ganjil 2021/2022

Oleh :

Danang Wahyu Saputro    (20310410047)

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA

Dosen Pengampu :

Dr., Arundati Shinta. M.A

 



Perkembangan teknologi yang pesat sudah mengubah pola industri besar maupun padat karya seperti peternakan hingga pertanian. Mesin dan komputer hasil pengembangan teknologi mendorong perubahan peran manusia di masing-masing sektor industri dengan robot.


Revolusi industri pertama membantu kita meninggalkan penggunaan tenaga binatang, revolusi industri kedua menciptakan peningkatan besar-besaran penggunaan listrik dan produksi massal. Zaman komputer memperlihatkan peningkatan efisiensi dan semakin cepatnya percampuran informasi.

Revolusi industri keempat - terkait dengan kecerdasan buatan (AI) dan robot - diperkirakan akan mendasari perubahan keseluruhan sistem produksi, manajemen dan kepemerintahan.

Jangkauan, kecepatan dan kedalaman berbagai perubahan ini belum pernah terjadi sebelumnya


Salah satu tantangan masyarakat dunia saat ini adalah kekurangan tenaga kerja yang kompeten. Populasi pekerja profesional di bidangnya bisa dikatakan menyusut, sehingga dalam beberapa tahun terakhir, kekurangan tenaga kerja telah menjadi masalah sosial yang serius.

Berangkat dari keprihatinan itu, para penggagas mencoba untuk menggantikan tenaga manusia dengan tenaga kompeten. Salah satu yang mereka kembangkan adalah robot.

Saat ini, sebagian dunia usaha sudah menggunakan robot sebagai tenaga kerjanya. Perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur, distribusi, dan logistik, sebagian telah menggunakan robot.

Walau banyak pro dan kontra soal perlunya tenaga manusia digantikan robot, nyatanya hal ini sudah terjadi. Jam kerja dan tenaga manusia yang terbatas menjadi alasan perlunya tenaga pengganti yang bisa melakukan pekerjaan dengan lebih banyak dan tanpa batas.

Pada banyak hal, robot industri dinilai mampu mengulangi proses yang sama berulang kali, bahkan hingga ribuan kali dalam sehari. Mereka dapat beroperasi dalam parameter tertentu yang ditentukan, walau tidak dapat memilih metode yang paling efisien untuk melakukan sesuatu dalam menghadapi serangkaian skenario yang terus berkembang.


Jakarta - Perkembangan teknologi yang pesat sudah mengubah pola industri besar maupun padat karya seperti peternakan hingga pertanian. Mesin dan komputer hasil pengembangan teknologi mendorong perubahan peran manusia di masing-masing sektor industri dengan robot.


Lalu bagaimana dampaknya terhadap perekonomian Indonesia?

Peneliti dari Institute for Development Economic and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara mengatakan, terdapat plus minus terkait dengan adanya otomatisasi alias penggunaan robot menggantikan tenaga kerja manusia.


Dia bilang, satu sisi otomatisasi ini bisa mendorong pertumbuhan ekonomi yang tinggi lantaran robot dianggap memberikan efisiensi terhadap produktifitas industri. Di sisi lain, kondisi ini menyimpan risiko terhambatnya penyerapan tenaga kerja mengingat banyak pekerjaan manusia yang bisa digantikan oleh mesin atau robot.


"Menjelang 2030 dimana usia produktif berada dalam jumlah yang besar atau bonus demografi jangan sampai justru terjadi pengangguran massal karena otomatisasi," kata Bhima saat dihubungi detikFinace, Jakarta, Jumat (2/2/2018).


Terhambatnya penyerapan tenaga kerja jelas bakal memberikan dampak negatif bagi perekonomian tanah air. Mengingat, pertumbuhan ekonomi satu negara termasuk Indonesia, sangat dipengaruhi oleh tingkat konsumsi masyarakat. Bila sulit mendapat pekerjaan, tentu pemasukan masyarakat sebagai sumber belanja juga terhambat dan ujung-ujungnya menghambat pertumbuhan ekonomi nasional.


"56% PDB disumbang oleh konsumsi rumah tangga, kalau penyerapan tenaga kerja rendah imbasnya pendapatan masyarakat untuk konsumsi bisa turun," kata dia.


Oleh karena itu, kata Bhima pemerintah perlu cepat merespons perkembangan teknologi dengan meningkatkan kualitas pendidikan agar bisa memenuhi kebutuhan industri yang semakin maju.


"Artinya harus ada link and match antara kebutuhan dunia kerja dengan lulusan perguruan tinggi, di negara lain bahkan pasar tenaga kerja digital seperti di Singapura dan Inggris bisa membantu mahasiswa semester 1 untuk mempersiapkan keahlian spesifik yang dibutuhkan perusahaan, ketika lulus bisa langsung terserap


 https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-3846942/robot-bisa-gantikan-manusia-bagaimana-dampak-ke-ekonomi-ri.


https://www-bbc-com.cdn.ampproject.org/v/s/www.bbc.com/indonesia/majalah-48666418.amp?

https://amp-suara-com.cdn.ampproject.org/v/s/amp.suara.com/tekno/2020/09/10/135310/jika-tenaga-manusia-harus-digantikan-robot


0 komentar:

Posting Komentar