9.11.21

Self-Awareness, Seberapa Penting Memahami Diri Sendiri?

 Self-Awareness, Seberapa Penting Memahami Diri Sendiri?




Oleh: Langgeng Dwi Hartono (20310410063)

Kelas: B

PSIKOLOGI MANAJEMEN & ORGANISASI

Dosen Pengampu: Dr., Arundati Shinta, M.A

Essay Ujian Mid Semester PMO

Fakultas Psikologi

Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta



Pernahkah mengalami situasi sulit dan timbul pertanyaan dalam diri: “Mengapa ya kok aku mudah capek banget saat bekerja? Aku sudah bornout nih, apa mending aku resign aja ya?”. Saya pribadi pernah mengalami pengalaman seperti itu. Situasi tersebut begitu sangat menyulitkan dan menyebalkan, kita dibuat sulit untuk memahami situasi yang ada dan sulit untuk membuat sebuah pilihan. Bisa jadi anda belum terlalu self-aware tuh. Seberapa pentingkah self-awareness itu? Pada tulisan ini, akan kita jelaskan mengenai seberapa pentingnya memiliki self-awareness atau kesadaran diri.

Apa sih itu self-awarness?

Menurut Listyowati (dalam Nafisa, 2010), self-awareness merupakan sebuah kondisi atau keadaan dimana seseorang bisa memahami dirinya sendiri, dengan sebaik-baiknya, yaitu kesadaran terhadap pikiran, evaluasi diri, dan perasaan. Sedangkan Solso, dkk (2007) menjelaskan bahwa kesadaran diri merupakan sebuah kesiapan seseorang terhadap suatu peristiwa yang ada di dalam lingkungan sekitarnya.

Self-awareness (kesadaran diri) merupakan salah satu kemampuan seseorang dalam memahami perasaan, pikiran, dan evaluasi diri. Sehingga hal tersebut dapat membantu seseorang dalam memahami kekuatan, kelemahan, dorongan, hingga nilai yang ada di dalam dirinya sendiri dan orang lain. Seseorang yang memiliki self-awareness yang baik akan mampu memahami situasi sosial, memahami orang lain, serta memahami harapan orang lain terhadap dirinya. Jadi kita akan lebih mudah untuk bisa merefleksikan diri, menggali pengalaman, mengamati, dan juga mengendalikan emosi.

Dilansir dari Harvard Business Review (2018) terdapat dua jenis self-awareness, yaitu sebagai berikut:

1. Self-awareness internal

Ini adalah jenis kesadaran diri yang fokus pada bagaimana cara kita melihat diri sendiri. Apa yang menjadi passion, apa nilai yang dianut, dan bagaimana cara seseorang berperan di dalam lingkungannya. Dengan memiliki kesadaran internal, seseorang akan mendapatkan hidup yang lebih bahagia. Kepuasan seseorang terhadap hal-hal yang dilakukan juga akan mudah dicapai. Selain itu dengan memiliki self-awareness internal yang tinggi, akan membuat stres dan kegelisahan lebih terkontrol.

2. Self-awareness eksternal

Ini adalah kebalikan dari kesadaran diri internal. Kesadaran ini memiliki hubungan dengan empati. Jika memiliki kesadaran eksternal, maka seseorang akan lebih bisa memahami bagaimana orang lain memandang kita dan akan lebih bisa untuk memahami orang lain.

Apa aspek-aspek dan indikator self-awareness itu?

Ahmad (2008) menjelaskan bahwa self-awareness dalam diri seseorang terdiri dari berbagai aspek. Aspek-aspek tersebut adalah:

Konsep diri (self concept)

Merupakan gambaran yang dimiliki oleh seseorang tentang dirinya sendiri. Konsep ini gabungan dari keyakinan yang dimiliki oleh seseorang tentang dirinya secara psikis, karakter, sosial, dan emosional.

Self-esteem (penghargaan diri)

Self-esteem adalah sebuah dasar yang digunakan untuk membangun hubungan antara manusia yang bersifat positif. Selain itu, proses menghargai diri sendiri juga didukung oleh kreativitas, proses belajar, dan rasa tanggung jawab terhadap diri sendiri.

Multi selves (identitas individu yang berbeda-beda)

Multi selves terjadi ketika seseorang melakukan suatu aktivitas, interaksi sosial, atau suatu kepentingan. Jika seseorang memiliki hubungan sosial yang bersifat interpersonal, maka mereka akan mempunyai dua konsep diri. Pertama, persepsi tentang diri sendiri dan terhadap orang lain. Kedua, adalah identitas berbeda yang bisa dilihat dari cara seseorang memandang atau menilai dirinya sendiri.

Selain aspek, self-awareness juga memiliki indikator tersendiri. Menurut Goleman (1996), kesadaran diri yang ada di dalam diri seseorang bisa diketahui melalui beberapa indikator, berikut adalah indikatornya:

Mengenali atau memahami perasaan serta perilaku diri sendiri.Seseorang akan mampu mengenali perasaan yang sedang mereka rasakan, perilaku yang mereka lakukan, mengapa perasaan tersebut muncul, dan apa dampaknya terhadap orang lain.

Mengenali kelebihan dan kelemahan diri sendiri.

Memiliki sikap mandiri. Seseorang perlu memiliki sikap mandiri agar tidak tergantung dengan orang lain, artinya melakukan sesuatu berdasarkan pada keyakinan atas kemampuan diri sendiri.

Bisa membuat keputusan yang tepat. Seseorang mampu membuat keputusan yang tepat terutama tentang perencanaan hidup dan karir.

Mampu mengungkapkan pikiran dengan baik.

Bisa mengevaluasi diri. Seseorang akan mampu menilai, memeriksa, mengoreksi, serta belajar dari sebuah pengalaman. Mereka juga akan lebih mudah menerima kritik dan saran dari orang lain.

Apa manfaat dari self-awareness itu?

Setelah mengetahui definisi atau pengertian self-awareness, kali ini penulis akan membahas mengenai manfaat dari kesadaran diri dalam kehidupan sehari-hari, berikut adalah manfaatnya:

Tetap tenang dalam menghadapi masa kritis

Dengan memiliki kesadaran diri, kita akan mampu menenangkan pikiran, sistem saraf, dan meredam stres.

Maindfulness

Kesadaran diri akan membantu seseorang untuk berpikir bahwa kita hidup untuk saat ini. Dengan menyadari hidup untuk saat ini, maka akan lebih bisa memaknai hidup dan lebih bisa menikmati.

Kerja lebih cerdas

Degan memiliki kesadaran diri yang baik seseorang akan mengetahui kelebihan dan kekurangannya, sehingga dapat membuat manusia kerja secara cerdas dan efesien.

Membantu meningkatkan relasi

Memiliki kesadaran diri yang baik, maka seseorang akan memiliki hubungan yang baik dengan orang lain.

Menjaga kesehatan

Self-awareness yang baik akan berdampak bagi kesehatan diri baik secara fisik maupun psikis.


Sumber:

Ahmad, Abu, dkk. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. 

Goleman, Daniel. 1996. Kecerdasan Emosional, terj. Hermaya. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Harvard Business Review. 2018. What Self-Awareness Really Is (and How to Cultivate It). Diakses tanggal 09 November 2021 pada https://hbr.org/2018/01/what-self-awareness-really-is-and-how-to-cultivate-it.

Nafisa, Ina Noor, K. 2010. Efektivitas Metode Inabah Terhadap Self-Awareness pada Pecandu Alkohol (Studi Eksperimen di Pondok Inabah Pesantren Suryalaya). Skripsi. Riau: Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Sulthan Syarif Kasim.

Solso, Robert, dkk. 2007. Psikologi kognitif. Jakarta: Erlangga.






0 komentar:

Posting Komentar