KELEMAHAN BUKAN PENGHALANG, TAPI SEBUAH PROSES
Dosen Pengampu : Dr. Arundati Shinta, MA.
Oleh : Windyangreni Mika/ 19310410047
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Pada dasarnya setiap
individu diciptakan dengan kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Namun dibalik
itu ada beberapa orang yang bisa menerima kekurangan tersebut dan selebihnya
masih mengeluh atas kekurangan yag dimilikinya. Untuk orang-orang yang memang
ingin terlihat sempurna pastilah sangat sulit untuk dapat menerima diri dengan
beberapa kekurangan dan akhirnya akan memunculkan rasa frustasi terhadap
kekurangan tersebut. Individu yang baik adalah mereka yang memiliki penerimaan
diri yang baik, mampu menerima kekurangan dan kelebihan yang dimilikinya. Menerima
suatu kekurangan atau kelemahan, memang bukanlah hal yang mudah untuk
diterapkan, tetapi suatu proses belajar dan keinginan untuk berubah akan
memampukan kita untuk melewatinya dan mencapai suatu keberhasilan. Dengan demikian penyesuian diri merupakan kemampuan
yang di miliki oleh setiap individu dan penyesuaian diri ini sangat erat kaitan
dengan kehidupan manusia, keberhasilan dan kesuksesan masa depannya (Cholil dan
Kurniawan, 2011). Dengan belejar untuk menerima diri dan kekurangan yang
dimiliki, maka secara tidak lagsung individu tersebut sedang belajar untuk
mendewasakan dirinya. Mengenal kelebihan dan kekurangan, kemampuan ini harus
ditunjukkan dengan emosional insight, yaitu kesadaran diri akan kelemahan yang
didukung oleh sikap yang sehat terhadap kelemahan tersebut (Ahmad, 2018). Karenanya
proses belajar menerima dan mengerti merupakan proses pendewasaan yang sangat
efektif.
Seperti
yang sudah diaktakan tadi bahwa setiap dari kita pastilah memiliki kekurangan
dan kelebihannya, demikin juga dengan saya. Saya sendiri memiliki kekurangan
dalam hal mengingat, atau dengan kata lain pelupa. Sadar akan hal tersebut, maka
saya berusaha melakukan berbagai cara agar kekurangan tersebut tidak terus
merugikan saya. Salah satu nya dengan mencatat berbagai kegiatan dan jadwal
atau yang akan saya lakukan selama 1 minggu atau 1 bulan kedepan, selain itu
saya juga belajar untuk memanajemen waktu dengan baik. Selain itu untuk
mencegah kelalaian saya terhadap tanggal-tanggal penting seperti jadwal
pengumpulan tugas dan yang lainnya, jadilah saya selalu menandai dan membuat
alaram untuk beberapa tanggal penting yang akan saya lalui selama sebulan penuh.
Komponen perimaan diri adalah memiliki keyakinan akan kemampuan dirinya,
menganggap dirinya berharga sebagi seorang manusia yang sederajat atau sama
dengan indidu yang lainnya, menyadari akan potensi dan kemampuan dirinya dan
tidak merasa malu akan dirinya sendiri.
Setiap
orang memiliki cara tersendiri untuk mengahadapi kekurangannya. Namun beberapa orang
juga menghadapi kekurangannya dengan malarikan diri atau memilih untuk diam dan menutup diri karena takut
gagal dengan kekurangan tersebut. Padahal jika dilihat kembali, kekurangan
bukanlah hal yang seharusnya ditakuti dan dijadikan sebagai suatu penghalan
dalam penegmbangan diri kita. Karena dengan adanya kekurangan maka akan membuat
kita belajar dan berproses untuk penerimaan diri dan dapat menjadikan kita
lebih dewasa dalam menghadapi suatu masalah.
Referensi:
http://etheses.uin-malang.ac.id/1777/4/09410118_Bab_1.pdf
Ahmad.
2018. Hubungan antara Penyesuaian Diri dengan Berpikir Positif Siswa Kelas
VIII SMP Negeri 1 Seteluk Kabupaten Sumbawa Barat. Jurnal Realita,
3 (5), 482 – 494.
Bastman,
H.D. 1996. Meraih Hidup Bermakna Kisah Pribadi dengan Pengalaman Tragis.
Jakarta. Paramadina.
0 komentar:
Posting Komentar