21.10.21

 

KELEMAHAN BUKAN PENGHALANG, TAPI SEBUAH PROSES

 

Dosen Pengampu : Dr. Arundati Shinta, MA.




Oleh : Windyangreni Mika/ 19310410047

 

Fakultas Psikologi

Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

 

      Pada dasarnya setiap individu diciptakan dengan kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Namun dibalik itu ada beberapa orang yang bisa menerima kekurangan tersebut dan selebihnya masih mengeluh atas kekurangan yag dimilikinya. Untuk orang-orang yang memang ingin terlihat sempurna pastilah sangat sulit untuk dapat menerima diri dengan beberapa kekurangan dan akhirnya akan memunculkan rasa frustasi terhadap kekurangan tersebut. Individu yang baik adalah mereka yang memiliki penerimaan diri yang baik, mampu menerima kekurangan dan kelebihan yang dimilikinya. Menerima suatu kekurangan atau kelemahan, memang bukanlah hal yang mudah untuk diterapkan, tetapi suatu proses belajar dan keinginan untuk berubah akan memampukan kita untuk melewatinya dan mencapai suatu keberhasilan. Dengan demikian penyesuian diri merupakan kemampuan yang di miliki oleh setiap individu dan penyesuaian diri ini sangat erat kaitan dengan kehidupan manusia, keberhasilan dan kesuksesan masa depannya (Cholil dan Kurniawan, 2011). Dengan belejar untuk menerima diri dan kekurangan yang dimiliki, maka secara tidak lagsung individu tersebut sedang belajar untuk mendewasakan dirinya. Mengenal kelebihan dan kekurangan, kemampuan ini harus ditunjukkan dengan emosional insight, yaitu kesadaran diri akan kelemahan yang didukung oleh sikap yang sehat terhadap kelemahan tersebut (Ahmad, 2018). Karenanya proses belajar menerima dan mengerti merupakan proses pendewasaan yang sangat efektif.

 

    Seperti yang sudah diaktakan tadi bahwa setiap dari kita pastilah memiliki kekurangan dan kelebihannya, demikin juga dengan saya. Saya sendiri memiliki kekurangan dalam hal mengingat, atau dengan kata lain pelupa. Sadar akan hal tersebut, maka saya berusaha melakukan berbagai cara agar kekurangan tersebut tidak terus merugikan saya. Salah satu nya dengan mencatat berbagai kegiatan dan jadwal atau yang akan saya lakukan selama 1 minggu atau 1 bulan kedepan, selain itu saya juga belajar untuk memanajemen waktu dengan baik. Selain itu untuk mencegah kelalaian saya terhadap tanggal-tanggal penting seperti jadwal pengumpulan tugas dan yang lainnya, jadilah saya selalu menandai dan membuat alaram untuk beberapa tanggal penting yang akan saya lalui selama sebulan penuh. Komponen perimaan diri adalah memiliki keyakinan akan kemampuan dirinya, menganggap dirinya berharga sebagi seorang manusia yang sederajat atau sama dengan indidu yang lainnya, menyadari akan potensi dan kemampuan dirinya dan tidak merasa malu akan dirinya sendiri.


 

    Setiap orang memiliki cara tersendiri untuk mengahadapi kekurangannya. Namun beberapa orang juga menghadapi kekurangannya dengan malarikan diri atau  memilih untuk diam dan menutup diri karena takut gagal dengan kekurangan tersebut. Padahal jika dilihat kembali, kekurangan bukanlah hal yang seharusnya ditakuti dan dijadikan sebagai suatu penghalan dalam penegmbangan diri kita. Karena dengan adanya kekurangan maka akan membuat kita belajar dan berproses untuk penerimaan diri dan dapat menjadikan kita lebih dewasa dalam menghadapi suatu masalah.

 

Referensi:

http://etheses.uin-malang.ac.id/1777/4/09410118_Bab_1.pdf

Ahmad. 2018. Hubungan antara Penyesuaian Diri dengan Berpikir Positif Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Seteluk Kabupaten Sumbawa Barat. Jurnal Realita, 3 (5), 482 – 494.

Bastman, H.D. 1996. Meraih Hidup Bermakna Kisah Pribadi dengan Pengalaman Tragis. Jakarta. Paramadina.

0 komentar:

Posting Komentar