18.10.21

Berinovasi di tengah pandemi

 

   Tugas Psikologi Inovasi Semester Ganjil 2021/2022


Dosen Pengampu : Dr. Arundati Shinta, MA

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

Nama: ANDRI WIJAYANTO 

Nim : 1931041023


  Pandemi masih berlangsung. Tetapi hidup harus terus berlanjut. Kini yang penting bagi kebanyakan orang ialah ‘berburu’ peluang-peluang di sekitarmereka. Jangan lupa; harus tetap sehat

Hidup ini, di sisi lain, adalah soal peluang. Apapun keadaannya, peluang itu ada. Di situasi wajar maupun di musim wabah, peluang itu selalu ada. Peluang-peluang itu barangkali bersembunyi dan hanya mungkin ditemukan ketika orang-orang membuka pikirannya dan mengedepankan keberaniannya. Apakah di situasi pandemi dan juga musim paceklik seperti sekarang ini peluang itu masih mungkin didapatkan?

Opini 07 July 2021, 16:25 WIB Gebrakan Inovasi Kala Pandemi Deni Darmawan, Dosen Universitas Pamulang | Opini   Dok pribadi Deni Darmawan PANDEMI covid-19 mengubah semua tatanan kehidupan di dunia. Memaksa semua sektor untuk melakukan gebrakan inovasi agar tetap bertahan, bersaing dan menjawab semua tantangan dan persoalan di tengah pandemi ini.Inovasi adalah sebuah ide, gagasan, pembaharuan, unik, atau memodifiksi sesuatu yang sudah ada. Tujuannya untuk memecahkan semua persoalan di tengah peliknya kebuntuan, keterpurukan, kesulitan agar masyarakat memperoleh kemanfaatan, kemudahan dan solusi untuk masa saat ini dan akan datang. Era revolusi industri 4.0 ditandai dengan cepatnya arus informasi. Era ini mendorong manusia untuk bisa mengakses lebih cepat semua informasi melalui berbagai teknologi. Dengan adanya jaringan internet, semua cepat terhubung ke belahan dunia. Bahkan, pandemi mempercepat era ini untuk bisa menghadapi era selanjutnya.Pandemi mendorong gebrakan inovasi dengan berfikir lebih kreatif dan produktif agar tetap bertahan dan bangkit dari keterpurukan. Proses critical thingking dan creativity yang digaungkan era revoluasi 4.0 esensinya adalah menuju pada inovasi.Sebuah negara akan meningkat produktivitasnya jika mempunyai daya saing dan transformasi dalam segala bidang hingga menuju negara maju. Negara semakin unggul jika negara tersebut ditandai gebrakan-gebrakan inovasi dari berbagai sektor.Hasil Survei Global Competitiveness Report dari World Economic Forum yang berbasis di Jenewa terhadap pelaku bisnis senior di 134 negara di seluruh dunia mulai 2001-2009, menunjukkan daya saing Indonesia berada di urutan ke-55 pada 2007. Sedangkan Thailand di posisi 38, Malayasia ke-37, dan Singapura ke-9. Menurut World Ekonomic Forum daya saing negara Indonesia masih belum kompetitif. Berdasarkan Bussiness Competitiveness Index (BCI) 2006-2007 Indonesia peringkat 62 dari 124 negara.Mengapa daya saing perusahaan di Indonesia rendah? Jawabannya karena rendahnya inovasi. Salaman dan Storey (2002) mengatakan inovasi merupakan jawabannya sebagai proses penting bagi kesehatan organisasi dan menjadi faktor kunci bagi keberlangsungan dan daya saing sebuah organisasi bisnis.Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Laksana Tri Handoko mengatakan, bahwa Indonesia saat ini perlu menggalakkan pengembangan dalam bentuk produk penelitian maupun karya tulis. Produktivitas riset di Indonesia masih rendah. Modal utama riset dan inovasi adalah sumber daya manusia (SDM), bukan lagi anggaran dan infrastruktur meskipun keduanya tidak kalah penting.Karya inovatifIndonesia diharapkan bangkit di tengah keterpurukan yang melanda saat ini. Pandemi menjadi sebuah momentum untuk melakukan gebrakan inovasi dalam semua sektor. Inovasi menjadi kunci untuk bisa beradaptasi dan menghadapi perubahan dalam setiap zaman. Kita turut bangga, setelah satu tahun lebih ditempa pandemi, Indonesia terbukti mampu membuktikan dengan menghasilkan 61 produk inovasi karya anak bangsa sebagai penanganan covid-19.   Munculnya produk inovasi karya anak bangsa merupakan hal yang perlu kita apresiasi. Indonesia diharapkan terus melakukan gebrakan inovasi dan menjadi ajang refleksi agar adanya kemandirian riset, melakukan pengembangan, pengkajian serta penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pandemi mendorong anak bangsa semakin kreatif, produktif dan inovatif untuk terus berkarya menuju Indonesia bangkit, maju dalam menghadapi pandemi.   Pandemi juga menjadi dorongan untuk mengembangkan berbagai macam inovasi teknologi dari berbagai aspek sebagai upaya untuk menyongsong masa depan yang lebih baik lagi dan mempersiapkan menyambut era smart society 5.0. Pandemi juga mempercepat revolusi pendidikan untuk terus berkolaborasi, melakukan kemitraan antara kampus, lembaga penelitian, lembaga pemerintahan untuk terus melakukan gebrakan inovasi di bidang pendidikan. Tujuannya agar semua peserta didik bisa belajar kapan saja dan di mana saja. Belajar tanpa ruang sekat, tanpa batas.Pandemi mengharuskan pembelajaran secara daring agar bisa beradaptasi dan terus berinovasi sebagai kunci dari keberlangsungan lembaga pendidikan. Inovasi pendidikan menjadi jalan keluar agar-agar anak-anak bangsa tidak mengalami learning loss dan lonjakan covid-19 pada klaster pendidikan.Inovasi teknologi pembelajaran menjadi salah satu aspek gebrakan inovasi di tengah pandemi dan menjadi daya saing untuk terus mempersiapkan sumber daya unggul dan menjadi generasi emas. Lembaga atau instansi yang tidak melakukan gebrakan inovasi pembelajaran tentu akan tertinggal dan tergilas.Tujuan inovasi pendidikan di Indonesia menurut Kusnadi (2017) agar Indonesia mengejar ketertinggalan dan mengejar kemajuan IPTEK, berusaha menyelenggarakan pendidikan yang adil dan merata, dan mereformasi sistem pendidikan Indonesia agar lebih efektif, efisien, dan menghasilkan output yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan masyarakat di masa mendatang.  Begitu juga gebrakan inovasi dari sektor kesehatan, ekonomi, sosial dan lainnya. Tentunya diharapkan bisa bertahan dan berdaya saing untuk memberikan manfaat untuk masyarakat, dan menjawab segala perubahan serta tantangan saat ini. Pandemi memaksa kita untuk bisa berubah lebih cepat, beradapasi dan berinovasi. Berbagai strategi inovasi dilakukan, mulai dari pendekatan big data, digitalisasi, kolaborasi dan berbagai strategi kekinian dilakukan agar semua bidang bisa bertahan di tengah pandemi dan mampu bersaing.Sebelum pandemi, era disrupsi sudah kita rasakan. Adanya pandemi mendorong lebih cepat inovasi teknologi dalam semua aspek kehidupan. Inovasi teknologi menjawab segala perubahan dan segala tantangan yang dihadapi ketika pandemi melanda. Ketika semua kegiatan di rumah, inovasi teknologi membantu dan mempermudah semua aktivitas manusia. Rumah bukan lagi sebagai 'sarang istirahat' tapi juga menjadi semua aktivitas seperti belajar, bekerja, berolah raga, beribadah, berkebun, membuat konten-konten kreatif dan hal lainnya. Rumah saat ini menjadi pusat aktivitas, kreativitas, dan produktivitas. Rumah-rumah mereka kini 'disulap' menjadi tempat untuk memicu gebrakan inovasi. Aktivitas virtual bisa dilakukan di rumah seperti menyelami dunia tanpa batas. Semua acara digelar dengan menggunakan teknologi yang memudahkan aktivitas manusia untuk bertukar informasi, berinteraksi dan komunikasi. Berbagai kajian ilmu, workshop, seminar, pelatihan, kursus, bahkan silaturahmi menyapa orang-orang dari belahan negeri lainnya bisa dilakukan secara virtual. 

Bisnis online justru diminati banyak orang dan dianggap sebagai solusi aman agar bisnis tetap berjalan lancar di masa pandemi, kebutuhan pelanggan tetap terpenuhi, serta lebih aman dari penyebaran covid-19 bila dibandingkan dengan bisnis konvensional atau tatap muka secara langsung



0 komentar:

Posting Komentar