Ujian Akhir Semester Psikologi
Lingkungan Semester Genap 2020/2021
Falkutas Psikologi
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Nama : Rika Rachmawati
NIM : 19310410027
Mata Kuliah : Psikologi Lingkungan
Dosen pengampu : Dr. Arundati Shinta,
MA.
Orang-orang
dengan gaya hidup yang moderen memembutuhkan banyak barang untuk memenuhi
kebutuhanya kepada kehidupan modern.kehidupan modern tersebut yang membuat kita
semakin banyak membeli barang yang kadang tidak berguna dan secara tidak sadar
kita menghasilkan sampah apalagi sampah sekali pakai. Sampah sendiri menurut
semua orang adalah barang yang tidak berguna dan tidak ada yang mau menerima limpahan
sampah.
Orang-orang
lupa bahwa lautan dan sungai sudah tercemar oleh sampah yang sudah menimpuk miliaran
ton di lautan dan sungai. TPA atau Tempat Pembuangan Akhir pun sudah tidak
cukup untuk menampung sampah yang sudah banyak hingga miliaran ton sampah. Kenapa
masih banyak sampah disunggai dan laut yang membuat banyak sekali masalah bagi
kehidupan manusia, hewan dan tumbuhan karena menurut Shinta, A., Daihani, D.U. & Patimah, A.S.
(2019) sampah tidak berharga, ditolak oleh semua orang, tidak mampu memunculkan
motivasi intrinsik, menimbulkan penyakit, dan mematikan biota laut. Pemusnahan
sampah juga mudah karena perairan Indonesia bisa dibilang sebagai tong sampah
besar'. Sebenarnya sampah merupakan masalah yang sangat serius. Indonesia
menduduki peringkat ke-2 penghasil sampah setelah China pada tahun 2010. Sungai
Citarum, Jawa Barat dinobatkan sebagai sungai paling tercemar di dunia'. Pada
tahun 2017, Indonesia menduduki peringkat ke-3 penghasil sampah makanan yaitu
13 juta ton/tahun. Pada tahun 2018, Indonesia menduduki peringkat ke-11 sebagai
negara paling tercemar di dunia".
Sampah
yang menumpuk harus diolah akan tetapi jika pengolahan sudah dilakukan oleh
pemerintah dengan maksimal tetapi masyarakat masih belum sadar akan bahaya
sampah yang menumpuk. Masyarakat harus memiliki prilaku peduli sampah agar
sampah berkurang dan lingkungan menjadi sehat. Menurut Shinta, A (2019) Perilaku peduli pada sampah
erat hubungannya dengan perkembangan moral seseorang. Seseorang yang moralnya
berkembang dengan optimal, maka ia akan sangat peduli pada sampahnya. la akan
memperjuangkan sekuat tenaga agar sampahnya tidak mengotori lingkungan. Hal ini
karena ia tahu bahwa sampah yang tidak dikelola dengan baik akan mencemari
lingkungan dan akhirnya akan merusak ekosistem dan juga planet yang dihuni
manusia. Jadi ia peduli pada sampah karena alasan alasan yang luhur. Sayangnya,
tidak semua orang berpikiran dan bertindak seperti individu tersebut. Hal ini
terjadi karena perkembangan moral orang-orang temyata. berbeda-beda berdasarkan
stimulus yang berada di lingkungan sekitarnya.
Perilaku
manusia sendiri adalah kecenderunggan dalam diri untuk mengembangkan sesuatu
dari dirinya yang timbul jika adanya motivasi yang meningkatkan kemandirian dan
kreativitas. Perilaku peduli sampah pun harus didasari dengan motivasi untuk
lebih baik dari sebelumnya tentang sampah dan kepedulian akan lingkungan
sekitar. Sehingga menciptakan kesejahteraan hubungan yang positif pada manusia
dan lingkungan. Menurut Kalantari dkk, (dalam Tondok, M. S., 2008 ) menunjukkan
bahwa ada hubungan positif antara tingkat kesejahteraan suatu masyarakat dengan
sikap dan perilaku ramah lingkungan (environmentally
friendly attitude and behavior). Artinya, semakin tinggi tingkat kemakmuran
suatu masyarakat, maka akan semakin positif sikap dan perilakunya terhadap
lingkungan.
Perilaku peduli sampah atau lingkungan
dapat diterapkan dengan berbagai cara salah satu contohnya dengan menerapkan zero waste. Dengan menerapkan zero
waste kita dapat membantu pemerintah dalam masalah sampah yan sudah sangat
meresahakan manusia dan lingkungan karena semakin hari sampah semakin banyak
dikarenakan gaya hidup ayng moderen. Zero waste sendiri adalah sebuah konsep
yang mengajak banyak orang untuk mengunakan barang-barang termasuk barang
sekali pakai dengan bijak agar dapat mengurangi jumlah dan dampak negatif dari
adanya sampah dilingkungan. Tujuan dari gerakan zero waste sendiri agar sampah tidak berakhir di TPA atau tidak
banyak sampah yang memenuhi TPA sehingga dapat menjaga alam dan
melestarikanya. Metode yang diterapkan
di zero waste adalah 5R, yaitu:
1. Refuse (menolak)
2. Reduce (mengurangi)
3. Reuse (menggunakan
kembali)
4. Recycle (mendaur
ulang)
5. Rot (membusukkan
sampah).
Zero
waste dengan peganggan 5R membentuk gaya
hidup tanpa sampah dan menggunakan SDM atau sumber daya alam dengan bijak. Gaya
hidup zero waste bukan menganggap plastik
dan barang-barang sekali pakai yang akan menjadi sampah menjadi kriminal atau
penjahat yang dapat merusak alam tetapi lebih kepada pengendaliaan diri untuk
tidak konsumtif dan bertanggung jawab pada lingkungan. Gaya hidup zero waste membuat kita menjadi sadar
terhadap apa yang kita beli dan konsumsi dan membuat kita sadar akan dampak
yang akan terjadi pada lingkungan. Gaya hidup
zero waste di butuhkan waktu yang
tidak sedikit untuk menjalani prosesnya. Dari proses yang perlahan-lahan tapi
pasti kita dapat membantu pemerintah dan alam agar mendapat lingkungan yang
lebih baik.
Maka
dari itu sebagai generasi milenial kita dapat menerapkan prilaku peduli
lingkungan dengan menerapkan zero waste
dalam kehidupan kita agar lingkungan yang kita tempati dan alam sekitar dapat
terus terjaga keindahnya karena kesadaran diri kita terhadap sampah-sampah yang
meresahkan semua mahkluk hidup.
Daftar
Pustaka
Shinta,
A. (Editor) (2019). Memuliakan sampah: Konsep dan aplikasinya di dunia
pendidikan dan masyarakat. Yogyakarta: Deepublish.
https://www.researchgate.net/publication/350466459_Memuliakan_Sampah_Konsep_dan_Aplikasinya_di_Dunia_Pendidikan_dan_di_Masyarakat
Shinta,
A., Daihani, D.U. & Patimah, A.S. (2019). Friendly environment waste
management based on community empowerment as the basis of the health national
resilience. Proceeding Optimizing Public Health for Sustainable Global
Prosperity Through Innovative Collaboration. 4th International Symposium of
Public Health. Griffith University, Gold Coast Campus, Queensland, Australia,
October 29th-30th, pp. 6-11.
https://fkm.unair.ac.id/wp-content/uploads/2020/03/Proceeding-4th-ISoPH-2019-Unair.pdf
Tondok,
M. S. (2008). Menyampah, dari perspektif psikologi. Harian Surabaya Post.
20 Juli.
Daftar
Gambar
Simatupang,Y
. (2019). Tren ‘Zero Waste Lifestyle’
Untuk Bumi Lebih Sehat. https://geosiar.com/2019/03/23/tren-zero-waste-lifestyle-untuk-bumi-lebih-sehat/
. diakses pada 28 Juni 2021.
0 komentar:
Posting Komentar