29.6.21

JAUHKAN SAMPAH DARI LINGKUNGAN

 

    MARI SEHATKAN LINGKUNGAN KITA 

Ujian Akhir Semester Psikologi

Semester Genap

2020/2021

Dosen Pengampu : Dra. Arundati Shinta, MA

Penulis : Phrahasti Sito Resmi (19310410038)



 

Sampah merupakan suatu bahan buangan dari sisa-sisa bahan rumah tangga, pasar, perkantoran, rumah penginapan, hotel, rumah makan, industri yang sudah terpakai dan tidak digunakan lagi. Banyak sekali masyarakat yang tidak memanfaatkan sampah dan di buang begitu saja, kalau buang sampahnya pada tempatnya itu lebih baik tapi kebanyakan masih yang membuang sampah sembarangan. seperti membuang sampah dipinggiran jalan, disungai, danau, ditempat-tempat dan disekitarnya. Masyarakat masih mengabaikan sampah dan belum tau sebab akibat terjadinya membuang sampah sembarangan, itu bisa merusak lingkungan. Sampah itu masalah bagi kita dan lingkungan maka dari itu kita harus pintar-pintar bagaimana mengatasi dan memanfaatkan sampah menjadi barang yang berharga lagi.


Untuk mengatasi masalah ada dua strategi yang bisa dilakukan yakni dengan strategis teknis dan non teknis. Pertama, strategi teknis berupa pnciptaan berbagai mesin untuk megendalikan sampah. Mesin-mesin iu berupa mesin pencacahan sampah, pengepres sampah, pengayak sampah, dan lainnya. Bahkan sekarang sudah tersedia mesin yang sanggup mengubah sampah organic 1 tonmenjadi kompos hanya dalam waktu 24 jam. Penemuan-penemuan mesin tersebut menunjukkan bahwa perkembangan teknologi pengelolaan sampah pada  era disrupsi ini semakin canggih. Dalam alat-alat canggih tersebut tentunya ada orang yang peduli dengan sampah makanya tercipta alat-alat canggih untuk meringankan beban manusia. Kedua, non teknis yakni tentang pendidikan untuk masyarakat tetang persampahan. Mendidik orang berarti mengubah perilaku dari tidak peduli menjadi peduli pada sampah, hal itu memang nampak sederhana tapi sulit untuk dilakukan karean belum ada peraturan yang memksa orang untuk peduli pada sampah. Maka dari itu, untuk mengatasi hal-hal pelik itu maka orang-orang menciptakan tong sampah yang langsung bisa mendeteksi jenis sampah.


Manusia tidak sekedar menerima stimulus dari lingkungan, namun ia berusaha memahami lingkungan yang dihadapi dan merespon dengan pikiran yang dimiliki. Manusia pada dasarnya adalah ’makhluk menyampah’. Tidak dapat dipungkiri, sampah adalah sesuatu yang melekat, tidak dapat dapat dilepaskan dari hidup manusia. Sampah tidak musuh manusia karena kalau memusuhi sampah sama halnya dengan memusuhi dirinya sendiri. Dengan itu marilah kita peduli dengan sampah mulai sekarang agar hidup sehat dan lingkungan bersih. Peduli pada sampah adalah perilaku yang sangat jarang ditampilkan oleh masyarakat Indonesia. Tingkat kesejahteraan suatu masyarakat berkorelasi dengan sikap dan perilaku terhadap lingkungan, termasuk menyampah.

 

 




Referensi :

Shinta, A. (Editor) (2019). Memuliakan sampah: Konsep dan aplikasinya di dunia pendidikan dan masyarakat. Yogyakarta: Deepublish.

https://www.researchgate.net/publication/350466459_Memuliakan_Sampah_Konsep_dan_Aplikasinya_di_Dunia_Pendidikan_dan_di_Masyarakat

Shinta, A., Daihani, D.U. & Patimah, A.S. (2019). Friendly environment waste management based on community empowerment as the basis of the health national resilience. Proceeding Optimizing Public Health for Sustainable Global Prosperity Through Innovative Collaboration. 4th International Symposium of Public Health. Griffith University, Gold Coast Campus, Queensland, Australia, October 29th-30th, pp. 6-11.

          https://fkm.unair.ac.id/wp-content/uploads/2020/03/Proceeding-4th-ISoPH-2019-Unair.pdf

 Tondok, M. S. (2008). Menyampah, dari perspektif psikologi. Harian Surabaya Post. 20 Juli.

 

 

0 komentar:

Posting Komentar