MARI SEHATKAN LINGKUNGAN KITA
Ujian Akhir Semester Psikologi
Semester Genap
2020/2021
Dosen Pengampu : Dra. Arundati
Shinta, MA
Penulis : Phrahasti Sito Resmi
(19310410038)
Sampah merupakan suatu bahan buangan dari
sisa-sisa bahan rumah tangga, pasar, perkantoran, rumah penginapan, hotel,
rumah makan, industri yang sudah
terpakai dan tidak digunakan lagi. Banyak sekali masyarakat yang tidak memanfaatkan
sampah dan di buang begitu saja, kalau buang sampahnya pada tempatnya itu lebih
baik tapi kebanyakan masih yang membuang sampah sembarangan. seperti membuang
sampah dipinggiran jalan, disungai, danau, ditempat-tempat dan disekitarnya.
Masyarakat masih mengabaikan sampah dan belum tau sebab akibat terjadinya
membuang sampah sembarangan, itu bisa merusak lingkungan. Sampah itu masalah
bagi kita dan lingkungan maka dari itu kita harus pintar-pintar bagaimana
mengatasi dan memanfaatkan sampah menjadi barang yang berharga lagi.
Untuk mengatasi masalah ada dua strategi yang
bisa dilakukan yakni dengan strategis teknis dan non teknis. Pertama, strategi
teknis berupa pnciptaan berbagai mesin untuk megendalikan sampah. Mesin-mesin
iu berupa mesin pencacahan sampah, pengepres sampah, pengayak sampah, dan
lainnya. Bahkan sekarang sudah tersedia mesin yang sanggup mengubah sampah
organic 1 tonmenjadi kompos hanya dalam waktu 24 jam. Penemuan-penemuan mesin
tersebut menunjukkan bahwa perkembangan teknologi pengelolaan sampah pada era disrupsi ini semakin canggih. Dalam
alat-alat canggih tersebut tentunya ada orang yang peduli dengan sampah makanya
tercipta alat-alat canggih untuk meringankan beban manusia. Kedua, non teknis
yakni tentang pendidikan untuk masyarakat tetang persampahan. Mendidik orang
berarti mengubah perilaku dari tidak peduli menjadi peduli pada sampah, hal itu
memang nampak sederhana tapi sulit untuk dilakukan karean belum ada peraturan
yang memksa orang untuk peduli pada sampah. Maka dari itu, untuk mengatasi
hal-hal pelik itu maka orang-orang menciptakan tong sampah yang langsung bisa
mendeteksi jenis sampah.
Manusia
tidak sekedar menerima stimulus dari lingkungan, namun ia berusaha memahami
lingkungan yang dihadapi dan merespon dengan pikiran yang dimiliki. Manusia
pada dasarnya adalah ’makhluk menyampah’. Tidak dapat dipungkiri, sampah adalah
sesuatu yang melekat, tidak dapat dapat dilepaskan dari hidup manusia. Sampah
tidak musuh manusia karena kalau memusuhi sampah sama halnya dengan memusuhi
dirinya sendiri. Dengan itu marilah kita peduli dengan sampah mulai sekarang
agar hidup sehat dan lingkungan bersih. Peduli pada sampah adalah perilaku yang sangat jarang ditampilkan oleh
masyarakat Indonesia. Tingkat kesejahteraan suatu masyarakat berkorelasi
dengan sikap dan perilaku terhadap lingkungan, termasuk menyampah.
Referensi
:
Shinta, A.
(Editor) (2019). Memuliakan sampah:
Konsep dan aplikasinya di dunia pendidikan dan masyarakat. Yogyakarta:
Deepublish.
https://www.researchgate.net/publication/350466459_Memuliakan_Sampah_Konsep_dan_Aplikasinya_di_Dunia_Pendidikan_dan_di_Masyarakat
Shinta, A.,
Daihani, D.U. & Patimah, A.S. (2019). Friendly environment waste management
based on community empowerment as the basis of the health national resilience. Proceeding Optimizing Public Health for
Sustainable Global Prosperity Through Innovative Collaboration. 4th
International Symposium of Public Health. Griffith University, Gold Coast
Campus, Queensland, Australia, October 29th-30th, pp. 6-11.
https://fkm.unair.ac.id/wp-content/uploads/2020/03/Proceeding-4th-ISoPH-2019-Unair.pdf
0 komentar:
Posting Komentar