4.4.21

Pemanfaatan Sampah Plastik Menjadi Kerajinan Tangan Guna Meningkatkan Kreatifitas

 

Tugas Psikologi Lingkungan Semester Genap

2020/2021

Dosen Pengampu Dr. Aruandanti Shinta, MA.

Lola Yorissa / 20310420033

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45

Yogyakarta 

 


Sampah  menurut  Undang-Undang  Republik  Indonesia  No.  18  Tahun  2008  adalah sisa  kegiatan  sehari-hari  manusia  dan/atau  proses  alam  yang  berbentuk  padat. Sampah adalah suatu benda yang tidak digunakan atau tidak dikehendaki dan harus dibuang, yang dihasilkan oleh kegiatan manusia (Karden Edy Sontang Manik, 2007).Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang  dari  sumber  hasil  aktivitas  manusia  maupun  proses  alam  yang  belum memiliki nilai ekonomis (Damanhuri, E., dkk., 2004).

Permasalahan sampah  merupakan  masalah  yang  tidak    akanhabis,  karena selama masih  hidup  akan  tetap  selalu  meproduksi  sampah.  Produksi  sampah  selalu berbanding lurus dengan bertambahnya jumlah penduduk. Semakin bertambah banyak jumlah   penduduk,   semakin   tinggi   juga   akan   sampah   yang   diproduksi.   Sampah seringkali  dianggap  sebagai  sesuatu  yang  mengganggu,  jorok,  bau,  sulit  untuk  diurai menjadi  tanah,  mengganggu  pandangan mata,  mengganggu kesehatan  dan  bahkan penyebab  banjir.  Ada  berbagai  macam  sampah  yang  antara  lain  berupa  limbah  padat maupun limbah cair.  Untuk itu, langkah awal adalahmengenali  berbagaijenis sampah di lingkungan, kemudian mengklasifikasinya, mana yang masih bisa dipakai mana yang sudah  habis  pakai  dan  mana  yang  masih  bisa  diolah/didaur  karena  di  dalam  sampah sebenarnya  tersimpan  banyak  kegunaan.  Jika  mau  mengelola  sampah  dengan  serius dan dengan cara yang baik dan benar dan bahkan professional maka sampah bukanlah masalah. Sampah bahkan dapat menghasilkan sesuatu yang dapat kita manfaatkan dan mendatangkan penghasilan (uang).

Secara  sederhana  sampah  dalam  rumah  dapat bagi  menjadi  3  kategori,  yakni sampah   beracun,seperti   batere   bekas,   bola   lampu   bekas   dan   barang-barang   yang mengandung  zat  kimia.Kemudian  sampah  padat  yang  tidak  dapat  diurai,  seperti plastik,  botol,  kaleng,  dsb. Dan  terakhir  barang-barang  yang  masih  dapat  diurai  oleh tanah  seperti  sisa  sayuran,  daun-daun,  dan  sebagainya.  Gaya  hidup  ramah  lingkungan dikenal pula dengan semboyan 3R:Reduce, Reuse & Recycle. Artinya mengurangi tingkat kebutuhan  akan  sampah,  menggunakan  kembali  sampah-sampah  yang  telah  ada  dan mendaur ulang sampah sampah yang telah terpakai.

Pengelolaan sampah, meliputi tahapan: 

a)penimbulan sampah, 

b)penanganan di tempat, 

c)pengumpulan, 

d)pengangkutan, 

e)pengolahan, dan 

f)pembuangan akhir.

Sampah plastik     masih     sering     digunakan     dalam kehidupan    sehari-hari    masyarakat    di    Indonesia. Selain   bahannya   yang   tidak   mahal,   plastik   tidak mudah lapuk, ringan, dan anti-karat (Thompson et al. 2009).Walaupun    demikian,    tumpukan    sampah plastik   dapat   mengganggu   lingkungan   karena   ia bersifat non-biodegradabel. Sifat tersebut menjadikannya  penyumbang  limbah  terbesar  yang menyebabkan  kerusakan  lingkungan  (Asia&Arifin, 2017). Selain  mengganggu   estetika,  masalah   yang ditimbulkan   oleh   plastik   adalah   risikonya   untuk mentransfer senyawa-senyawa toksik kepada ekosistem    dan    mengganggu    makhluk    hidup    di alamnya    karena    plastik    tertelan    oleh    mereka. Remah-remah plastik mengandung PCB (Polychlorinated   biphenyl),   hidrokarbon aromatik, pestisidaorganoklorin,  ftalat,  dan  zat-zat  lainyang memang   ditambahkan   saat   produksi,tetapi   juga menjadi   bahan   yang   menempel dari lingkungan (Thompson  et  al.  2009). Padahal limbah plastik dapat di daur ulang imenjadi  beraneka  barang  kerajinan  yang  menarik  dan  bermanfaat  serta  bernilai jual  tinggi  karena  memiliki  tekstur dan  warna  yang  beragam  danindah. Dari plastikdaur ulang kita dapat membuat beraneka ragam kerajinan tangan. Cara pengolahan dan pembuatannya juga  relatif  mudah  dan  siapa  saja  bisa  melakukannya. Hubungan  dan kerjasama yang baik pengabdi masyarakat dengan penggiat Bank sampah yang berada di  tangerang  selatan,  terlebih  hubungan  terhadap  komunitas  penggiat  daur  ulang sampah plastik dalam hal bidang pengolahan sampah plastik menjadi kerajinan tangan yang bernilai seni.

Berikut gambar hasil dari daur ulang sampah plastik:

 




Diatas merupakan hasil dari pengelolaan sampah plastik dengan berbagai desain dan bentuk yang dapat digunakan kembali menjadi hal yang unik dan kreatif. Pada  umumnya  masyarakat mampu  memproduksi  produk–produk  kerajinan yang  beraneka  ragam dari  hasil  pelatihan  yang  diterimanya. Dan hasil  kreasi  memanfaatkan limbah  plastik  dapat  menghasilkan pendapatan  (uang)  dan  menghasilkan karya  seni yang menarik.

 

Daftar Pustaka

Damanhuri, E & T. Padmi. 2010. Pengelolaan Sampah. Prodi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Teknologi Bandung. Bandung.

Septiani, B.A, Arienie, M.A, dkk. (2019). Pengelolaan Sampah Plastik di Salatiga: Praktikdan Tantangan. Jurnal Ilmu Lingkungan, 17(1), 90-99.

 

 

 

 

0 komentar:

Posting Komentar