Sampah plastik merupakan salah
satu tipe sampah yang sangat sulit terurai dengan tanah. Selain menjadi biang
utama terjadinya banjir, sampah plastik juga dapat meracuni kandungan air jika
dipendam dalam tanah atau dibuang ke sungai.
Di negara Eropa seperti Jerman
dan Belanda, proses pengolahan sampah plastik sudah menjadi praktik normal. Sementara
di Asia Tenggara, pelopornya adalah Filipina dan Thailand. Indonesia sendiri
baru merintisnya.
Sebagai contoh, sudah banyak
pengusaha skala besar maupun kecil memanfaatkan sampah plastik jenis botol. Botol
plastik dihancurkan menjadi bubuk dengan mesin penghancur. Kemudian dikirim ke
pabrik-pabrik dan digunakan sebagai bahan dasar segala jenis plastik atau
dibuat kembali menjadi botol plastik. Beberapa pengrajin skala besar atau kecil
memanfaatkan botol-botol plastik menjadi barang, kerajinan yang berdaya guna,
misalnya kap lampu, vas bunga, bunga, karpet, tas, dan lain sebagainya.
Tidak bisa dipungkiri, manusia
begitu bergantung kepada plastik. Kepraktisan dan kemudahan plastik membuat
manusia sulit berpaling dari bahan yang satu ini. Dalam keseharian, hampir
semua keperluan sehari-hari melibatkan plastic belanja, membungkus barang, atau
sekadar membungkus makanan di warung, semuanya butuh plastik.
Plastik sekali pakai seringkali
berakhir menjadi sampah yang berakhir di tempat pembuangan akhir. Namun dengan
pengelolaan yang tepat, plastik bekas pakai tidak perlu menjadi sampah.
Memerangi penggunaan plastik tidak diperlukan bila kita mau mulai konsisten
mengelola sampah plastik dengan langkah awal sederhana, yaitu memilah. Sampah
plastik, jika dikelola dengan baik, dapat memberikan hasil atau manfaat yang
lebih.
Memanfaatkan sampah plastik
menjadi benda artistik dilakukan oleh pasangan suami istri Russell Maier (Kanada)
dan Ani Himawati (Indonesia). Hal yang dilakukannya sangat sederhana, efektif,
dan artistik, yakni dengan menggunakan metode ecobrick. Ecobrick adalah cara
untuk meminimalisir sampah dengan media botol plastik yang diisi penuh dengan
sampah anorganik (sampah yang tak dapat diuraikan atau membutuhkan waktu lama
untuk terurai) hingga benar-benar keras dan padat. Tujuan dari ecobrick adalah
untuk mengurangi sampah berbahan dasar plastik, serta mendaur ulangnya dengan
media botol plastik untuk dijadikan sesuatu yang berguna seperti meja, kursi,
tembok, maupun barang kesenian lainnya, yang bahkan memiliki nilai jual. Metode
ini terbukti mengurangi jumlah sampah plastik di Kanada, negara kelahiran salah
satu pencetus ecobrick, Russell Maier.
Sampah plastik yang dikelola
dengan baik akan menjadi berkah tersendiri bagi pengelolanya. Salah satu
pengolahan sampah plastik yang pernah saya buat dan memiliki nilai jual yaitu
membuat bunga hias dari botol bekas. Caranya tidak terlalu sulit, pertama-tama
kita harus mengumpulkan botol bekas terlebih dahulu, disini saya menggunakan
botol Aqua ukuran 1,5 liter kemudian saya potong bagian leher botolnya dan saya
menggunkaan bagian badan botol lalu membentuk pola bunga, setelah pola
terbentuk kita panaskan bagian pinggir-pinggi botol supaya tidak tajam
menggunakan korek, setelah selesai dipanaskan kelopak-kelopak bunganya bisa
disatukan menggunakan lem tembak. Untuk batangnya saya menggunakan karton dan
untuk vas bunganya saya memanfaatkan botol bekas lagi dengan dibentuk seperti
daun. Hasil dari karya yang saya buat bisa bernilai rupiah dan dapat mengurangi
pencemaran lingkungan akibat sampah plastik.
Kerajinan dari botol plastik
banyak diminati sebab proses pengerjaannya yang mudah dan praktis. Hanya perlu
ide dan beberapa alat seperti gunting, lem, cat, dan pernak-pernik lainnya,
botol plastik bisa disulap menjadi mainan menarik untuk anak tersayang.
Sementara limbah plastik bungkus
kopi juga tak kalah menarik untuk digarap. Bagi Anda yang coffee addict,
ketimbang bungkusnya dibuang begitu saja lebih baik diolah ke barang
fungsional. Umumnya, limbah plastik bungkus kopi dikreasikan menjadi tas,
dompet, tempat tisu, bahkan bingkai foto.
Langkah kecil tapi bermakna
besar. Hal ini mungkin menjadi motivasi bagi sebagian orang yang sudah mendaur
ulang sampah plastiknya sejak beberapa tahun lalu. Selain menambah kreativitas
dan skill untuk diri sendiri, menjalankan kegiatan ini juga berguna untuk
membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat sekitar.
Terlebih dalam memulai bisnis
kerajinan rumahan tak perlu modal besar. Cukup perbanyak referensi dari
berbagai sumber seperti Rumah.com, dan dibarengi dengan motivasi serta tekad
yang kuat. Ingat, mendaur ulang sampah plastik sama artinya Anda telah
menyelamatkan masa depan bumi.
Daftar Pustaka
Lengkana, Lili. 2009. Kreasi Unik Dari Plastik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Fauzi, Abror. 2019. Indonesia Darurat
Sampah Plastik. Diakses pada 06 April 2021.
Sagita, Maharani. 2020. 6 Aksi
Nyata Ubah Platik Jadi Produk Bernilai. Diakses pada 06 April 2021.
https://kumparan.com/kumparansains/6-aksi-nyata-ubah-plastik-jadi-produk-bernilai-1tBSWv5wUvo/full
0 komentar:
Posting Komentar