1.11.20

PERUNDUNGAN DAMPAK DARI

 PERUNDUNGAN DAMPAK DARI KONFORMITAS

ANDRI WIJAYANTO

19310410023



Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi'45 Yogyakarta

Psikologi Sosial 2

Dosen Pengampu: Dr. Arundati Shinta, MA.



  Perundungan atau bullying adalah perilaku tidak menyenangkan baik secara verbal, fisik, ataupun sosial di dunia nyata maupun dunia maya.Terjadi atau dianggap perundungan pada seseorang jika orang itu merasa tidak nyaman dan sakit hati atas perbuatan orang lain padanya Kasus perundungan merupakan dampak dari konformitas atau pengaruh sosial teman sebaya yang berlebih dan salah arah, kata Pakar Psikologi Sosial Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof Koentjoro.


"Konformitas ini berlebihan dan mendapatkan efek dari media sosial (medsos) melalui gadget," kata Koentjoro di Yogyakarta, Kamis.


  Menurut Guru Besar Psikologi UGM ini, konformitas dalam bentuk kesetiaan atau kepatuhan pada kelompok usia sebaya merupakan ciri dari remaja baik saat ini maupun masa lalu sehingga tidak mungkin bisa dihilangkan.


  Berbeda dengan masa lalu, menurut dia, konformitas masa kini cenderung dipengaruhi oleh media sosial. Konformitas adalah suatu sikap di mana seseorang mengubah tingkah lakunya agar sesuai dengan norma kelompok.


"Hanya saja perbincangan dalam satu grup di media sosial seperti 'whatsapp' di kalangan mereka terkadang tidak membicarakan fakta melainkan emosi yang tidak tepat sehingga membentuk konformitas ke arah yang salah," kata dia.


  Seperti kasus perundungan yang menimpa Audrey seorang siswi Sekolah Menengah Pertama di Kota Pontianak, Kalimantan Barat, menurut dia, juga disebabkan konformitas yang keliru.


  Meski demikian, ia mengatakan, kasus perundungan juga muncul akibat kurangnya peran orang tua atau keluarga dalam mendidik anak. Beragam faktor dalam keluarga menyebabkan anak menjadi pelaku perundungan.

  Misalnya saja rumah yang seharusnya menjadi tempat yang nyaman dan menyenangkan namun karena itu tak bisa terpenuhi, orang akan mencari kenyamanan dan kesenangan itu dari luar. Sayangnya ada orang yang mengarahkannya ke jalan yang salah.


“Yang mendasari ini (bully) bisa dari keluarga. Keluarga yang kurang kondusif banyak cekcok banyak kekerasan, dididik dengan kekerasan. Itu mendorong mereka mencari sesuatu yang ‘lebih menyenangkan’ dari luar. Kalau di rumah tidak diakui, dengan membully kan dapet power,” jelasnya.



Referensi: https://m.medcom.id/rona/kesehatan/VNxZjzgk-berbagai-faktor-seseorang-jadi-pelaku-perundungan

https://www.google.com/amp/s/www.kompasiana.com/amp/evanurkhofifah/5c9b5c4795760e46f27b19d4/konformitas-perilaku-ikut-ikutan


https://news.detik.com/kolom/d-4917046/memutus-rantai-perundungan-dari-keluarga


0 komentar:

Posting Komentar