13.10.20

Bu Tejo Adalah Pelaku?

Bu Tejo Adalah Pelaku?

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45

Yogyakarta

Dosen Pengampu : Dr. Arundati Shinta, MA

Bu Tejo di Film Tilik (Capture Youtube)

Oleh Yudit Ilham Ramadhana / 19310410018


Bulan Agustus 2020 kita sempat dihebohkan oleh film pendek berjudul “TILIK” yang digarap oleh Ravacana Films. Film ini menceritakan sekumpulan ibu-ibu yang hendak menjenguk ibu Lurah ke rumah sakit dengan sebuah truk. Dalam perjalanan mereka membahas Dian, seorang kembang desa yang banyak didekati oleh lelaki. Ibu-ibu yang berdiri diatas bak belakang truk pun asyik bergunjing tentang status lajang Dian. Segala asumsi keluar dari mulut mereka, tapi ada satu yang paling antusias membahas Dian, dia adalah bu Tejo. Sementara dalam rombongan tersebut ada Yu Ning yang merupakan saudara jauh Dian, tentu saja ia akan membela Dian dari gunjingan ibu-ibu diatas truk,termasuk gunjingan dari bu Tejo.

Karakter yang paling mencuri perhatian pada film tersebut tentu saja jatuh pada bu Tejo, dengan memerankan karakter yang paling dibenci semua orang dan sungguh toxic. Tentu saja karakter ini sering kita temui pada lingkungan sosial kita, yaitu karakter yang suka bergosip dengan membicarakan aib orang lain. Bahkan keseharian kita selalu berdampingan dengan gosip, ntah itu dari media sosial, lingkungan sosial, berita, bahkan acara televisi pun memiliki acara gosip.

            Sulit rasanya untuk menghindar dari gosip atau pergunjingan. Bahkan ada yang menjadikan gosip sebagai hobi diwaktu senggangya, tanpa mereka sadari bahwa perbuatan mereka dapat membahayakan orang lain. Bahkan tanpa disadari, terkadang  kita menjadi pelaku gosip pada orang-orang terdekat kita. Dilansir dari TribunManado, Mark Leary, PhD, profesor psikologi dan ilmu saraf di Universitas Duke yang mengambil spesialisasi dalam psikologi sosial dan pribadi menjelaskan pada Health, bergosip adalah insting dasar manusia karena kehidupan kita berakar dalam kelompok, tak hanya hidup berkelompok, kita pun bergantung pada orang-orang dalam kelompok untuk bertahan hidup.

            Gosip atau pergunjingan memang benar selalu ada pada lingkungan kita, tinggal bagaimana kabar gosip itu tersiar, gosip baik atau gosip buruk. Kita sebagai mahasiswa sebagai agen of change tentunya dapat memulai dari diri kita sendiri untuk mencoba menghindari “menggosip” orang lain dengan gosip buruk. Tanamkan pada diri kita dahulu kemudian orang lain bahwa melakukan gosip buruk itu membahayakan orang lain, seperti menganggu kesehatan mentalnya. Seperti pada film Tilik, Dian yang merupakan korban gosip pun terlihat sedih dan menangis atas perlakuan bu Tejo ke padanya.

Referensi 

Nova. (2019). TribunManado. “Menurut Ahli Kejiwaan Orang yang Suka Bergosip Seperti Ini

https://manado.tribunnews.com/2019/05/30/menurut-ahli-kejiwaan-orang-yang-suka-bergosip-seperti-ini?page=all

0 komentar:

Posting Komentar