14.6.20

Wawancara Bukan Berarti Kepo

Ujian Akhir Psikologi Sosial (Semester Genap 2019/2020)
Oleh: Ahmad Ghozali/19310410031


Sumber: https://www.tribunnews.com/nasional/2019/11/04/tips-dan-trik-lolos-tahap-wawancara-kerja-datang-lebih-awal-hingga-jaga-kontak-mata

Wawancara, apa sih yang terpikirkan saat mendengar kata wawancara. Mungkin kita akan mengingat kegiatan tanya jawab yang dilakukan oleh seseorang kepada narasumber. Lalu, apa sebenarnya pengertian dari wawancara? Menurut Creswell (2012), “Interview survey are form on which the researcher records answers supplied by the participant in the study. The researcher asks a question from an interview guide, listens for answers or observes behavior, and records responses on the survey“. Survey wawancara adalah bentuk di mana peneliti mencatat jawaban yang diberikan oleh peserta dalam penelitian ini. Peneliti mengajukan pertanyaan dari panduan wawancara, mendengarkan jawaban atau mengamati perilaku, dan mencatat tanggapan pada survey”. Sedangkan menurut Burke Johnson; Larry Cristensen (2004) menyatakan bahwa “interview is a data collection methods in which an interviewer (the researcher or some one working or the researcher) asks question of an interviewee (the research participant)”. Apabila diterjemahkan, wawancara adalah metode pengumpulan data di mana pewawancara (peneliti atau seseorang yang bekerja atau peneliti) mengajukan pertanyaan kepada orang yang diwawancarai (peserta penelitian).

Wawancara biasanya digunakan apabila oleh seorang peneliti saat peneliti itu ingin melakukan studi pendahuluan untuk mengetahui permasalahan yang akan diteliti. Selain itu metode wawancara juga digunakan peneliti untuk mengetahui hal-hal yang mendalam dari narasumber/responden apabila narasumber hanya berjumlah sedikit. Teknik pengumpulan data menggunakan metode wawancara biasanya berkaitan dengan self-report. Self-report digunakan untuk mengukur ciri khusus dari seseorang seperti aspek emosi, motivasi dan sikap. Self-report juga dikenal dengan sebutan self-report inventory di mana istilah “inventori” digunakan karena hasil pengukuran yang diperoleh berasal dari jawaban pada serangkaian pertanyaan atau pernyataan responden mengenai dirinya sendiri (Markam, 2005)

Pelaksanaan wawancara dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu terstruktur dan tidak terstruktur. Wawancara terstruktur digunakan sebagai metode pengumpulan data apabila pewawancara telah mengetahui jawaban seperti apa yang akan ia dapatkan. Oleh karena itu pewawancara telah menyiapkan pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan. Pada wawancara tidak terstuktur, pewawancara tidak memiliki daftar pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan. Wawancara tidak terstruktur atau terbuka biasanya digunakan untuk penelitian pendahuluan, peneliti berusaha mencari permasalahan-permasalahan awal dari responden yang kemudian akan diteliti.

Saat melakukan wawancara, baik itu secara bertemu langsung maupun melalui media perantara, kegiatan wawancara itu akan memerlukan waktu yang diluangkan. Oleh sebab itu pewawancara harus mengetahui bagaimana kondisi narasumber, agar kegiatan wawancara tidak mengganggu aktivitasnya. Apabila responden dalam kondisi yang tidak baik atau tidak memiliki waktu maka hasil wawancara akan kurang akurat.

Informasi yang diperoleh dari hasil wawancara juga sering kali tidak akurat. Biasanya hal ini berkaitan dengan posisi responden yang tidak netral, tertekan, dan/atau adanya kepentingan tersendiri dari responden, dengan begitu responden akan memberikan informasi yang akan menguntungkannya. Pewawancara harus waspada akan hal ini, dan harus mengetahui cara untuk mencegahnya agar hasil wawancara tidak menimbulkan bias.

Sumber referensi:
Creswell, John W. 2012. Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Johnson, Burke dan Christensen Larry. 2004. Educational Research. Second edition. New York: Pearson.
Slamet, S. dan Markam, S. 2005. Pengantar Psikologi Klinis. Jakarta: UIPRESS.

Sumber gambar:
https://www.tribunnews.com/nasional/2019/11/04/tips-dan-trik-lolos-tahap-wawancara-kerja-datang-lebih-awal-hingga-jaga-kontak-mata (diakses pada 13 Juni 2020)

1 komentar:

  1. Good job, terimakasih artikel nya, semoga Bermanfaat untuk orang lain

    BalasHapus