STRESS KERJA SANGAT BERDAMPAK PADA KINERJA KARYAWAN
UJIAN AKHIR PSIKOLOGI INDUSTRI & ORGANISASI
Sri Ayu 19310410079
Dosen Pengampu : Dr. Arundati Shinta, MA.
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA
Dalam era globalisasi ekonomi saat ini menuntutpersaingan yang kompetitif bagi setiap perusahaan untuk selalumelakukan inovasi dalam pencapaian tujuan perusahaan. Salah satu tujuan perusahaan adalah mendapatkan keuntungan dariusahanya dan selalu berupaya untuk menjaga danmempertahankan kelangsungan hidup usaha serta meningkatkandan mengembangkan usahanya tersebut.
Konflik kerja dan stress kerja merupakan persoalan kerjayang tidak dapat dihindari. Kedua hal tersebut pasti terjadi, apalagi dalam suatu organisasi yang sudah besar. Semakin besarsuatu organisasi semakin kompleks permasalahan yang akanterjadi, sehingga konflik kerjapun pasti terjadi. Konflik kerjadapat mengakibatkan stress kerja pada karyawan. Konflik kerjadapat timbul dari diri sendiri maupun lingkungan tempat kerja.Dari diri sendiri misalnya adanya ketidaksesuaian harapanpersonal dengan tujuan organisasi, kompensasi yang tak sesuaiharapan. Sedangkan dari lingkungan kerja misalnya adanyapersaingan diantara teman kerja, tidak dapat memenuhi target yang sudah ditentukan perusahaan/organisasi. Konflik kerja danStress kerja merupakan dua variable yang saling berkaitan, karena konflik kerja akan menyebabkan seseorang mengalamistress kerja apabila tidak dapat mengelola konflik yang terjadi di lingkungan kerjanya. Stress kerja dapat terjadi dimana saja, tidak hanya di perusahaan yang sudah besar. Biasanya stress kerja terjadi karena seseorang dikejar untuk mencapai target tertentu.
Stress kerja adalah perasaan yang menekan atau merasatertekan yang dialami karyawan dalam menghadapi pekerjaan. Sedangkan kinerja karyawan adalah hasil kerja secara kualitas dankuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakantugasnya dengan tanggung jawab yang diberikan kapadanya. Stresskerja tampak dari gejala antara lain emosi tidak stabil, perasaantidak tenang, suka menyendiri, sulit tidur, merokok yang berlebihan, tidak bisa rileks, cemas, tegang, gugup, tekanandarah meningkat dan mengalami gangguan pencernaan.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Stress Kerja :
Kondisi-kondisi yang cenderung menyebabkan stress disebutstressor. Meskipun stress dapat diakibatkan oleh hanya satustressors, biasanya karyawan mengalami stress karenakombinasi stressor. Menurut Robbins (2001:565-567) ada tigasumber utama yang dapat menyebabkan timbulnya stress yaitu:
1. Faktor Lingkungan
Keadaan lingkungan yang tidak menentu akan dapatmenyebabkan pengaruh pembentukan struktur organisasi yang tidak sehat terhadap karyawan.
Dalam faktor lingkungan terdapat tiga hal yang dapatmenimbulkan stress bagi karyawan yaitu ekonomi, politik danteknologi. Perubahan yang sangat cepat karena adanyapenyesuaian terhadap tiga hal tersebut membuat seseorangmengalami ancaman tekanan stress.
2. Faktor Organisasi
Dalam organisasi terdapat beberapa faktor yang dapatmenimbulkan stress yaitu role demands, interpersonal demands, organizational structure dan organizational leadership.
3. Faktor Individu
Pada dasarnya faktor yang terkait dalam hal ini muncul daridalam keluarga, masalah ekonomi pribadi dan karakteristikpribadi dari keturunan. Hubungan pribadi antar keluarga yang kurang baik akan menimbulkan akibat pada pekerjaan yang akan dilakukan karena akibat tersebut dapat terbawa dalampekerjaan seseorang.
Adapun tanda-tanda stress yang harus anda kenali stress sebagai berikut :
1. Menjadi mudah marah, frustrasi, dan murung
2. Merasa kewalahan, seperti akan kehilangan kendali atauharus mengambil kendali
3. Merasa kesulitan untuk bersantai dan menenangkan pikiran
4. Merasa rendah diri, kesepian, tidak berharga, dan dapatberujung depresi
5. Menghindari orang lain
6. Tidak berenergi
7. Sakit kepala
8. Sakit perut
9. Pegal linu, nyeri
10. Insomnia
11. Merasa khawatir secara terus-menerus
12. Ketidakmampuan untuk fokus
13. Penilaian yang buruk
14. Pesimis
15. Perubahan nafsu makan
16. Kebiasaan gugup
(Sumber Gambar : Daniel)
Ada beberapa dampak maupun akibat yang bisaditimbulkan ketika seseorang stres kerja, seperti:
Subjektif. Jenis dampak ini merupakan sebuah kekhawatiranatau ketakutan, agresi, bosan, apatis, depresi, keletihan, gugup, frustrasi, hilangnya kendali emosi, kesepian dan penghargaandiri seseorang yang rendah.
Perilaku. Pada dampak ini seperti mudahnya mendapatkecelakaan, kemudian kecanduan alkohol, lupaan emosional, penyalahgunaan obat, makan serta merokok yang berlebihan, tertawa gugup, dan perilaku impulsif.
Kognitif. Pada dampak yang berupa ketidakmampuan membuatkeputusan, memiliki daya konsentrasi lebih rendah, kurangnyaperhatian, lalu sangat sensitif terhadap kritik ataupun hambatanmental seseorang.
Fisiologis. Dampak kali ini seperti meningkatnya kandunganglukosa dalam darah, kemudian meningkatnya denyut jantungataupun tekanan darah, panas dan dingin, mulut kering, mengeluarkan keringat, bahkan bola mata melebar. Organisasi.Pada dampak ini berupa omset, angka absensi, produktivitasyang rendah, terasingkan dari kemitra kerjaan, komitmenorganisasi bahkan loyalitas yang berkurang.
Jika kita sedang mengalami stres atau penat pekerjaan, kitamungkin merasa tidak bisa melakukan apapun dengan benar, kita mungkin merasa masa depan karir seakan gelap, dan kitamerasa tidak ada daya sama sekali. Hal itu memang terjadikarena pekerjaan, tapi ia dapat berdampak negatif padasemuanya dalam kehidupan kita. Jadi, kita perlu belajar caramenghadapinya. Cara terbaik adalah berfokus pada perubahanaspek-aspek dalam kehidupan kita yang akan membuat kitalebih bahagia dan lebih puas. Ada banyak cara menghadapipenat pekerjaan dan sebagian di antaranya diuraikan berikut ini:
1. Mencoba Mencari Akar Masalah
2. Jangan Diam Saja di Rumah
3. Lakukan Rileks Harian
4. Libur
5. Lebih Bergaul
6. Ciptakan Pagi Yang Lebih Baik
7. Mencoba Akrab dengan Rekan-rekan Kerja
8. Menambah Olah Raga
9. Rehat Makan Siang Sesungguhnya
10. Batasi Teknologi Setelah Kerja
Selain stres kerja, motivasi merupakan salah satu hal yang penting bagi perusahaan yang menyangkut kinerja karyawan.Hasibuan (2005:95) menyatakan bahwa motivasi adalahpemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerjaseseorang. Agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif danterintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapaikepuasan. Arti dari pernyataan tersebut yaitu dengan adanyamotivasi maka seseorang yang dalam hal ini karyawan akanmemiliki kegairahan dalam melakukan pekerjaan.
Referensi :
Dewi Chadek Novi Charisma, Dkk., Pengaruh Stres Kerja dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Bagian Tenaga Penjualan UD Surya Raditya Negara. Jurnal Manajemen| 154
Minarsih, Maria Magdalena. 2011. Konflik Kerja, Stres Kerja dan Cara Mengatasinya. 2011, Vol 9, No 20
Dosen pendidikan (2020, 16 Maret). Stres Kerja adalah. Diakses Pada 14 Juni 2020 dari https://www.dosenpendidikan.co.id/stres-kerja/
Joseph Novita (2020, 11 Mei). Stress. Diakses Pada 14 Juni 2020 dari https://hellosehat.com/kesehatan/penyakit/stress/
Saranailmu (2018, 05 Oktober). Pengertian Stres Kerja, Penyebab, Dampak dan Akibat Stres Kerja Berlebih. Diakses Pada 14 Juni 2020 dari https://www.weschool.id/pengertian-stres-kerja-penyebab-dampak-dan-akibat-stres-kerja-berlebih/
Lumbangtobi, Alexander (2017, 15 Agustus). 10 Cara Menghindari Stres Kerja agar Lebih Produktif. Diakses Pada 15 Juni 2020 dari https://www.liputan6.com/global/read/3058750/10-cara-menghindari-stres-kerja-agar-lebih-produktif
Nursasongko, Prasetyo. (2016). Pengaruh stres kerja danmotivasi terhadap kinerja karyawan pt. nestle indofood citarasaindonesia tbk kantor cabang medan. Diakses Pada 15 Juni 2020 dari http://repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/9512/1/Prasetyo%20Nursasongko%20-%20Fulltext.pdf
Sumber Gambar :
Daniel “ Tips Mengatasi Stres Kerja” Diakses Pada 15 Juni 2020 dari https://www.gogobli.com/artikel-880-tips-mengatasi-stres-kerja.html
0 komentar:
Posting Komentar