6.6.20

KESESAKAN DALAM LINGKUNGAN


KESESAKAN DALAM LINGKUNGAN
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PROKLAMASI 45
 ARTIKEL PSIKOLOGI LINGKUNGAN UNTUK UJIAN AKHIR SEMESTER PSIKOLOGI LINGKUNGAN
Rr.Sekarlangit Ayuningtyas Rahawarin
18.310.410.1179
Pernahkah kita mengalami rasa terhambatnya aktivitas akibat adanya orang lain?merasa terkungkung , merasa keleluasaan hilang karena kehadiran orang lain Mungkin sebagian besar orang  pernah mengalaminya di era pandemic covid 19 ini, perasaan-perasaan subyektif itulah yang di sebut kesesakan dalam lingkungan atau istilah yang lebih popular di masyarakat disebut sumpek.
Sumpek  menurut Werner dan Altman (1995)  adalah proses yang melibatkan reaksi psikologis yang bersifat negatif, dapat pula merupakan respons coping, sumpek  menurut mereka dapat terjadi akibat dari adanya hubungan interpersonal yang tidak memadai. Sesuai dengan  pendapat berbagai ahli yang menyetujui konsep yang dikemukakan oleh Stokols,  Werner dan Altman juga mengemukakan.  Terjadinya sumpek pada seseorang lebih ditentukan oleh  kontak yang terpaksa dia  lakukan dengan orang-orang yang  di luar harapannya.
Menurut Stokols  dan Sundstrom (dalam Wahyudi, 2002; Wahyudi, 2007; Wahyudi, 2014) paling tidak ada tiga aspek rasa sesak, aspek-aspek tersebut  ialah Aspek situasional, afektif dan prilaku. Aspek situasional ini timbul sebagai dampak dekatnya  ja rak fisik seseorang dengan orang lain, sehingga tujuan-tujuan seseoran terhambat dengan hadirnya orang lain, berkurangnya ruang dan keleluasaan seseorang karena hadirnya orang lain atau orang baru dalam satu ruang yang sama.
Kedua, Aspek Afektif. Aspek ini biasanya
berbentuk afektif negatif, Menurut Montano dan Adamopoulous ada tiga modus. Yang menjadi ciri-ciri utama antara lain ialah Reaksi negatif seseorang terutama reaksi perasaannya terhadap kehadiran orang lain, Reaksi negatif seseorang terhadap situasi sebagai akibat kehadiran orang lain, Dapat pula berbentuk  perasaan positif terutama jika seseorang merasa telah mampu mengatasi  rasa sesak tersebut. Ketiga  Aspek Perilaku. Pada aspek inidapat ditengarai apakah  seseorang merasakan sumpek atau tidak jika kepadanya dihadapkan situasi bersama dengan orang lain terutama situasi padat
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kesesakan dalam lingkungan merupakan sebuah evaluasi dari hasil persepsi seseorang tentang sedikitnya ruang yang tersisa dan memadai yang masih dapat dia tempati. Kesesakan dalam lingkungan juga berdampak pada reaksi negative seseorang terhadap situasi sebagai akibat kehadiran orang lain, Dapat pula berbentuk  perasaan positif terutama jika seseorang merasa telah mampu mengatasi  rasa sesak tersebut
Referensi
Jurnnal psikologi universitas proklamasi 45 Jurnal Psikologi, Vol. 14, No 1, September 2018, 42-53 P-ISSN: 1858-3970, E-ISSN: 2557-4694 Hubungan Antara Toleransi Sosial, Keakraban dengan Sumpek pada  Penghuni Pemukiman Padat di Kota Surakarta di akses pada https://e journal.up45ac.id/index.php/psikologi/issue/view/91 pukul 21.00

Wahyudi, I. (2007). Hubungan antara Kepadatan,Toleransi Sosial, Keakraban dengan Rasa Sesak pada Penghuni Pemukiman Padat di Kota Yogyakarta. Jurnal Psikologi. 02, 33- 45.

0 komentar:

Posting Komentar