Oleh:
Beatrice. A. J. C. Randan
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Menurut
Prawirosentono (1999), kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh
seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang
dan tanggung jawab masing-masing, dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi
bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral maupun
etika.
Dalam
dunia kerja, sumber daya manusia atau karyawan memiliki peranan yang sangat penting
bagi sebuah perusahaan. Salah satu kegiatan penting dari manajemen sumber daya
manusia adalah penilaian kinerja karyawan (performance appraisal). Setiap dari perusahaan
tentunya menginginkan karyawan yang memiliki kinerja sesuai dengan standar yang
telah ditetapkan perusahaan sebelumnya atau bahkan melebihinya. Dengan
dilakukannya penilaian kinerja terhadap karyawan, maka akan memberikan gambaran
pada perusahaan seperti apa perilaku karyawan berkaitan dengan pekerjaannya
serta informasi perihal penetapan kompensasi, pelatihan dan pengembangan,
promosi karyawan, dan lain-lain. seperti yang disampaikan oleh Mathis dan
Jackson (2006: 382), bahwa penilaian kinerja karyawan adalah proses
mengevaluasi seberapa baik karyawan melakukan pekerjaan mereka jika
dibandingkan dengan seperangkat standar dan kemudian mengkomunikasikan
informasi tersebut pada karyawan. maka penilaian kinerja dapat dikatakan
efektif apabila meliputi dua hal, yaitu (1) adanya seperangkat standar dan (2)
komunikasi informasi (umpan balik).
Penilaian
kinerja dilakukan antara atasan dengan bawahan dan mengevaluasi performa kerja
masing-masing karyawan dalam mencapai target kerja yang telah ditentukan.
Setelah penilaian kinerja selesai dilakukan, maka selanjutnya akan diberikan
reward atau punishment terhadap karyawan yang bersangkutan. Yang paling
penting, penilaian kinerja karyawan yang bagus adalah dapat berpikir secara
rasional, bukan dengan perasaan.
Tujuan
adanya penilaian kinerja bagi para karyawan dibagi menjadi dua, yaitu tujuan
evaluasai dimana seorang menajer menilai kinerja dari masa lalu seseorang
karyawan dengan menggunakan ratings deskriptif untuk menilai kinerja dan dengan
data tersebut berguna dalam keputusan-keputusan promosi. Kemudian yang kedua
adalah tujuan pengembangan dimana seorang manajer mencoba untuk meningkatkan
kinerja seorang karyawan dimasa yang akan datang. sedangkan tujuan pokok dari
sistem penilaian kinerja karyawan adalah: sesuatu yang menghasilkan informasi
yang akurat dan valid berkenaan dengan prilaku dan kinerja anggota organisasi
atau perusahaan.
- Karyawan dapat termotivasi untuk lebih baik lagi
- Dapat meningkatkan kepuasan kerja.
- karyawan dapat mengetahiu kelebihan dan kelemahannya serta memperbaiki kelemahan dan meningkatkan kelebihan.
- Dapat mengetahui standard hasil yang ditetapkan.
- Terjadinya komunikasi yang baik antara atasan dengan karyawannya.
Manfaat yang dirasakan penilai adalah sebagai berikut:
- Identifikasi peningkata nilai pribadi.
- Meningkatkan kepuasan kerja.
- Dapat memberikan pemahaman terhadap karyawan tentang rasa takut, percaya diri, harapan dan inspirasi.
- Meningkatkan kepuasan kerja.
Perusahaan juga memiliki manfaat dari penilaian kinerja karyawan, yaitu:
- Mengembangkan kemampuan, keterampilan, dan kemauan para karyawan dalam bekerja.
- Dapat meningkatkan pandangan secara luas mengenai tugas para karyawannya.
- Adanya komunikasi yang efektif tentang tujuan perusahaan.
- Dapat meningkatkan pencapaian tujuan perusahaan.
- Dapat meningkatkan rasa kebersamaan.
Daftar Pustaka:
0 komentar:
Posting Komentar