SAMPAH DKI BERKURANG 620 TON PER
HARI SEJAK WFH ERA COVID-19
Marsum
183104101187
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Dosen Pengampu Dr.,Dra.Arundati
Shinta,MA
Dinas lingkungan hidup (DLH) Dki jakarta menyebut jumlah sampah dari
jakarta menuju tempat pembuangan sampah (TPS) Bantargebang, Bekasi berkurang
signifikan sejak penerapan work from home (WFH) atau bekerja dari rumah pada 16
maret akibat virus corona. Kepala DLH DkI Jakarta Andono warih menyatakan
penurunan itu rata-rata mencapai 620 ton perhari. Penurunan itu jika
dibandingkan dengan rata-rata harian periode 1-15 maret 2020 sebelum penerapan
WFH dengan rata-rata tonase sampah 16-31 maret 2020 setelah penerapan WFH,
dalam keterangan pers di Jakarta, Rabu (8/4) dikutip dari antara.
Menurut Andono, penurunan aktivitas masyarakat memang berdampak terhadap
berkurangnya timbunan sampah. Kebijakan bekerja, belajar dan beribadah dari
rumah membuat sampah berkurang teruta dari sumber komersia, seperti hotel,
mall, restoran, perkantoran dan tempat wisata, terlepas dari dampak WFH dan
corona, pihaknya tetap memiliki tiga strategi untuk mengurangi timbunan sampah
yang disebut ke Bantargebang. Program tersebut menekankan aktivitas kurangi,
pilah dan olah sampah atau “Kupilah” yang dilakukan oleh masyarakat. Tiga
strategi itu pintu depan pada tahap sebelum mengonsumsi. Misalnya membawa
kantong belanja ramah lingkungan sebelum belanja dan memakai masker kain yang bisa
digunakan ulang. Ita harus tahu dan sadar apa yang mau kita konsumsi sejak
dalam pikiran. Jika itu menghasilkan sampah, tak akan kita pilih, kata andono.
Kedua strategi pintu tengah, dimana semua sisa barang tidak buru-buru
dibuang ke temat sampah. Misalnya, dengan mengambil makanan tidak berlebihan
yang berpotensi menjadi sampah. Ketiga strategi pintu belakang yaitu disiplin
memilah sampah. Andono mencontohkannya dengan memilah sampah organik untuk
dimasukkan ke komposter atau lubang biopori, sampah anorganik didaur ulang.
Terpisah komunitas plastik untuk kebaikan (Komunitas PUK) menyebutkan sekitar 4
juta pemulung terkena dampak pengurangan sampah saat pandemi virus corona. Ada
lebih dari empat juta pemulung kesulitan bekerja di tengah kondisi seperti saat
ini, ujar anggota komunitas PUK, surya cahya agung, dalam keterangan
tertulisnya di jakarta, dikutip dari antara, jika mereka tetap bekerja, jumlah
sampah plastik yang dikumpulkan hanya sedikit karena banyak rumah makan yang
tutup, imbuhnya. Para pemulung ini, kata dia, juga rentan tertular virus yang
menyerang saluran pernafasan tersebut.
Referensi:
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20200409162536-20-492177/sampah-dki-berkurang-620-ton-per-hari-sejak-wfh-era-corona
0 komentar:
Posting Komentar