UJIAN TENGAH SEMESTER GENAP 2019/2020
PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI
Dosen Pengampu : Dr. Arundati Shinta, MA.
Rifdah Nur Aqilah/19310410061
Indonesia
sering disebut sebagai negara pluralis. Apa itu pluralisme? Menurut KBBI,
pluralisme adalah keadaan masyarakat yang majemuk (bersangkutan dengan sistem
sosial dan politiknya). Jadi, jika kita berbicara tentang konsep pluralisme,
sama halnya dengan kita membicarakan sebuah konsep keragaman dimana ada
interaksi beberapa kelompok yang menunjukkan rasa saling menghormati dan
toleransi satu sama lain, hidup bersama serta membuahkan hasil tanpa adanya
konflik asimilasi.
Memasuki
abad ke-21, tren dalam organisasi modern saat ini memiliki keragaman angkatan
kerja yang sangat tinggi dibandingkan dengan beberapa abad yang lal. Gibson (1996)
mendefinisikan globalisasi sebagai adanya saling ketergantungan jaringan
transportasi, distribusi, komunikasi, dan ekonomi yang melintasi perbatasan internasional. Hal ini tentunya akan melibatkan banyak
pihak yang memiliki keragaman (diversity)
dalam suatu organisasi. Era globalisasi sendiri sering disebut sebagai kondisi
dunia tanpa batas (borderless world). Organisasi
harus mampu memiliki kesadaran terhadap keragaman global, termasuk keragaman
angkatan kerja (Schuler dan Susan, 1997).
Keragaman dapat digambarkan sebagai sejumlah
karakteristik penting dari individu yang berpengaruh pada nilai-nilai,
kesempatan, dan persepsi individu. Menurut Luthans (2002), keragaman ini dipicu
oleh perubahan demografis angkatan kerja (usia, etnis, gender, disabilitas, etnis, dan pendidikan),
undang-undang dan hukum, tingkat pertumbuhan dari bisnis internasional yang
sangat cepat, tekanan persaingan, pengakuan dan keinginan untuk berbeda
pandangan dalam proses pengambilan keputusan dalam tim.
Perbedaan usia diangkatan
kerja suatu wilayah akan berdampak pada kondisi anggotanya, sehingga organisasi melakukan perubahan-perubahan yang terkait dengan
kebijakan di bidang ketenagakerjaan dengan memperhatikan usia yang mendominasi
angkatan kerja dalam organisasi. Misalnya, anggota didominasi oleh kalangan
muda yang lebih produktif, maka dalam segi peraturan dan mengelola organisasi
itu akan berbeda dengan organisasi yang didominasi oleh kalangan tua.
Kemudian banyaknya jumlah penyandang disabilitas di Indonesia tidak membuat mereka otomatis mempunyai akses pekerjaan karena berbagai hambatan, hal ini justru menyebabkan tingginya tingkat pengangguran pada penyandang disabilitas. Mcshane dan Glinow (2005), menyatakan bahwa nilai organisasi dibahas dalam budaya organisasi secara luas dan mendalam bersama orang dalam organisasi. Nilai organisasi harus mempertimbangkan behavioralis-humanis dan metirokrasi-egalitarian bagi penyandang disablitas.
Kemudian banyaknya jumlah penyandang disabilitas di Indonesia tidak membuat mereka otomatis mempunyai akses pekerjaan karena berbagai hambatan, hal ini justru menyebabkan tingginya tingkat pengangguran pada penyandang disabilitas. Mcshane dan Glinow (2005), menyatakan bahwa nilai organisasi dibahas dalam budaya organisasi secara luas dan mendalam bersama orang dalam organisasi. Nilai organisasi harus mempertimbangkan behavioralis-humanis dan metirokrasi-egalitarian bagi penyandang disablitas.
Dalam
lingkup gender, akhir-akhir ini banyak angkatan kerja kaum wanita
berpartisipasi memasuki lapangan kerja. Tingkat partisipasinya di Indonesia
terus meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini terjadi karena semakin
meningkatnya pendidikan kaum wanita, maka kaum wanita juga semakin mengambil
peran penting dalam ketenagakerjaan. Meski demikian, kenyataan menunjukkan
bahwa perlakuan diskriminatif seringkali dialami oleh wanita di seluruh dunia,
misalnya dengan dibayar lebih rendah dari kaum pria (Luthans, 2002). Kehadiran
kaum wanita di dunia kerja perlu mendapatkan perhatian dengan memberlakukan
aturan tertentu yang sesuai dengan kebutuhan mereka, sehingga kaum wanita mampu
memberikan kontribusi maksimal kepada organisasi tempat mereka bekerja.
Undang-undang
dan hukum memberikan kekuatan pada keragaman anggota organisasi karena
organisasi yang sehat itu mestinya dikelola mengikuti jalur hukum dan tidak
melanggar aturan hukum. Hal ini sebagai upaya menebus perlakuan diskriminatif
yang terjadi pada individu karena perbedaan-perbedaan yang ada dalam sebuah
organisasi. Selain itu, saat ini banyak munculnya organisasi yang memasuki pasar internasional (Luthans, 2002).
Sehingga untuk menghasilkan produknya, organisasi tersebut akan sering memerlukan
keterlibatan banyak bangsa dan negara.
Keragaman
angkatan kerja di era globalisasi ini dipandang sebagai pondasi untuk inovatif
dan kreatif. Ketika organisasi satu dengan organisasi lain baik dalam negeri
maupun luar negeri menjadi saling membutuhkan dan saling ketergantungan, maka
keragaman angkatan kerja tak bisa dihindarkan. Karena dimanapun kita berada,
kita akan berhubungan dan bekerja sama dengan orang-orang yang berbeda dengan
kita. Oleh karena itu, keragaman ini bukan memunculkan konflik tetapi
memberikan nilai tambah baik bagi organisasi, anggota, maupun masyarakat pada
umumnya.
REFERENSI
:
Gibson,
J., and L. John M. Ivancevich, James, H.D., JR. 1996. Organisasi, Binarupa Aksara.
Luthans,
F. 2002. Organizational Behaviour,
ninth edition. Boston: Mc Graw-Hill
McShane, Steven L, and
Glinow, Von. 2005. Organizational Behavior 3c International Edition. Published
by McGraw-Hill/Irwin. New York, United States of America.
Pluralisme (n). Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI) Offline. Diakses melalui Aplikasi KBBI V pada 16 April 2020.
Schuler, R.S., and
Susan, E.J. 1997. Manajemen Sumber Daya
Manusia: Menghadapi abad ke-21. Jakarta: Penerbit Erlangga.
SUMBER GAMBAR :
Blackman, Andrew. 2017.
Apa Pentingnya Keberagaman di Tempat
Kerja?. Diakses pada 16 April 2020 dari Envatotuts+ : https://images.app.goo.gl/aDHaGUMGbdQxmDbT9
Apa tanggapan saudara dengan keputusan pemerintah untuk memberikan kartu prakerja?
BalasHapusApakah itu solusi ataukah akan membuat masalah baru?
Baik, kak. Terima kasih atas pertanyaannya, cukup menarik. Jadi, begini kak, awalnya Pemerintah meluncurkan kartu Pra-kerja itu sebagai solusi untuk mengurangi jumlah pengangguran di Indonesia. Namun, pada kenyataannya banyak dari pihak masyarakat yang pro dan kontra terhadap program ini. Kita juga bisa melihat dari dua perspektif. Jika kita melihat dari sisi positifnya, tentu program ini akan menjadi solusi bagi kaum muda yang baru lulus SMA/SMK maupun perguruan tinggi yang belum mendapatkan pekerjaan, serta bagi para pekerja yang di-PHK. Dan, jika kita melihat dari sisi negatifnya, kartu pra-kerja ini justru akan membuat generasi Indonesia menjadi generasi pemalas. Mengapa begitu? karena dengan mendapatkan kartu pra-kerja ini, orang-orang cenderung tidak berpikir rasional. Mereka akan menanamkan mindset "Buat apa susah payah bekerja? Kalo menjadi pengangguran saja sudah digaji oleh pemerintah". Nah, inilah yang menjadi masalah bagi bersama. Dan ada kemungkinan juga, bagi kalangan muda untuk tidak meneruskan pendidikan karena lebih memilih menjadi pengguna kartu Pra-kerja ini. Dan menurut berita terkini, yang saya lansir dari CNBC Indonesia, Pemerintah secara resmi telah meluncurkan program Kartu Prakerja pada 11 April 2020 lalu. Setiap orang yang diterima dalam program pendidikan ini, akan mendapatkan dana dari pemerintah sebesar Rp 3,55 juta. Beliau mengungkapkan dana itu nantinya bisa dimanfaatkan untuk biaya pelatihan hingga membeli sembako.
HapusMungkin, demikian yang bisa saya sampaikan, Kak. Mohon maaf, jika jawaban saya dirasa kurang memuaskan.π
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusGood, semangat rif :)
BalasHapusTerima kasih, kak Laila... Semangat juga ya, La...
HapusGood...the bestπππ
BalasHapusSemangat 45πͺπ»πͺπ»πͺπ»
Terima kasih, sudah mampir Kak.
HapusApa yang harus dilakukan agar tidak banyak pengangguran,terutama untuk penyandang disabilitas??
BalasHapusOke terimakasih
Baik, Kak. Terima kasih, pertanyaan yang bagus. Jadi, begini kak, seperti yang kita ketahui tentang banyaknya dari institusi atau organisasi di dunia termasuk Indonesia yang masih membatasi para penyandang disabilitas untuk turut berpartisipasi di dunia kerja, kemudian hambatan lain dari berbagai dimensi-fisik, sikap, peraturan, komunikasi yang menjadi tantangan dalam mewujudkan kesempatan kerja yang layak bagi para penyandang disabilitas. Penyandang disabilitas juga memerlukan pekerjaan untuk alasan yang sama seperti orang-orang yang tidak memiliki disabilitas. Nah, Pemerintah sendiri telah memberikan kesempatan kerja bagi pekerja disabel guna mendukung gerakan penanggulangan kemiskinan. Untuk menghindari peningkatan pengangguran ini, bisa dengan membuka lapangan kerja yang luas dan lebih layak baik untuk para pekerja normal maupun pekerja disabel. Terutama para pekerja disabel, perlu adanya pelatihan guna meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka dari segi apapun. Dari pelatihan tersebut, diharapkan para penyandang disabilitas nantinya mampu membuka lapangan kerja baik sendiri maupun berkelompok sehingga mereka tidak bergantung dengan institusi yang belum membuka kesempatan kerja bagi penyandang disabilitas. Mungkin, demikian yang bisa saya sampaikan, Kak. Mohon maaf jika jawaban saya kurang memuaskan.
HapusUluuluuuuuusabuuunnnn
BalasHapusHehe, Terima kasih yaa...
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusUwuuuu luv luv, Bun. Btw, ini abad 21 bukan 20 hehe
BalasHapusBaik, Ana. Makasih yaa, hehe.
HapusGOOD JOB Plennn❤️❤️
BalasHapusSip, hehe
HapusSemangat mbaa��
BalasHapusTerbaik lah kau,jadi juga
BalasHapusSemangat uwuwπππ
Alhamdulillah, hihi. tapi btw, ini sebenernya beda sih sama yang kmrn. Makasih Pit sudah mampir...
HapusLuarbiasa ✨
BalasHapusIni sangatlah panjang, tapi aku sukaa ππ
Fighting ✊✊
Hehe, maafkan saya Hana :)
Hapusmakasih yaa, Hana. Semangat juga, kamu...
Wahh.. baguss, tingkatkan kak. Semanggat π€
BalasHapusSip, Semangat juga Sintiyaa...
HapusΨ§ΨΨ³ΩΨͺ..Ψ¬Ω ΩΩ
BalasHapusTetap semangat,,terus berkarya������
Makasih qil, aku jadi baca tulisan yang panjangpanjang wkwk
BalasHapusMau tanya boleh?
Bagaimana dengan perekrutan tenaga kerja yang mempertimbangkan orang dalam?
Terima kasih:))))
Uwouuuuww sangat menarik materinya, bisa nambah ilmu , maaciih ya kak :)
BalasHapusTerima kasih, Kak. Semoga bermanfaat, ya.
HapusGood job bre.. Moga lancar terus kuliahnye ampe wisuda. Sukses selalu :* :))
BalasHapusUwauwww... Good job Riff,, Semangat teruss yakk.. Good Luck..
BalasHapusGood. Tingkatkan Rifπ
BalasHapus