17.4.20

RAMALAN KERAGAMAN ANGKATAN KERJA DI NEGARA PLURALIS PADA ERA GLOBALISASI

UJIAN TENGAH SEMESTER GENAP 2019/2020
PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI
Dosen Pengampu : Dr. Arundati Shinta, MA.
Rifdah Nur Aqilah/19310410061


Indonesia sering disebut sebagai negara pluralis. Apa itu pluralisme? Menurut KBBI, pluralisme adalah keadaan masyarakat yang majemuk (bersangkutan dengan sistem sosial dan politiknya). Jadi, jika kita berbicara tentang konsep pluralisme, sama halnya dengan kita membicarakan sebuah konsep keragaman dimana ada interaksi beberapa kelompok yang menunjukkan rasa saling menghormati dan toleransi satu sama lain, hidup bersama serta membuahkan hasil tanpa adanya konflik asimilasi. 

Memasuki abad ke-21, tren dalam organisasi modern saat ini memiliki keragaman angkatan kerja yang sangat tinggi dibandingkan dengan beberapa abad yang lal. Gibson (1996) mendefinisikan globalisasi sebagai adanya saling ketergantungan jaringan transportasi, distribusi, komunikasi, dan ekonomi yang melintasi perbatasan internasional. Hal ini tentunya akan melibatkan banyak pihak yang memiliki keragaman (diversity) dalam suatu organisasi. Era globalisasi sendiri sering disebut sebagai kondisi dunia tanpa batas (borderless world). Organisasi harus mampu memiliki kesadaran terhadap keragaman global, termasuk keragaman angkatan kerja (Schuler dan Susan, 1997). 

Keragaman dapat digambarkan sebagai sejumlah karakteristik penting dari individu yang berpengaruh pada nilai-nilai, kesempatan, dan persepsi individu. Menurut Luthans (2002), keragaman ini dipicu oleh perubahan demografis angkatan kerja (usia, etnis, gender, disabilitas, etnis, dan pendidikan), undang-undang dan hukum, tingkat pertumbuhan dari bisnis internasional yang sangat cepat, tekanan persaingan, pengakuan dan keinginan untuk berbeda pandangan dalam proses pengambilan keputusan dalam tim.


Perbedaan usia diangkatan kerja suatu wilayah akan berdampak pada kondisi anggotanya, sehingga organisasi melakukan perubahan-perubahan yang terkait dengan kebijakan di bidang ketenagakerjaan dengan memperhatikan usia yang mendominasi angkatan kerja dalam organisasi. Misalnya, anggota didominasi oleh kalangan muda yang lebih produktif, maka dalam segi peraturan dan mengelola organisasi itu akan berbeda dengan organisasi yang didominasi oleh kalangan tua. 

     Kemudian banyaknya jumlah penyandang disabilitas di Indonesia tidak membuat mereka otomatis mempunyai akses pekerjaan karena berbagai hambatan, hal ini justru menyebabkan tingginya tingkat pengangguran pada penyandang disabilitas. Mcshane dan Glinow (2005), menyatakan bahwa nilai organisasi dibahas dalam budaya organisasi secara luas dan mendalam bersama orang dalam organisasi. Nilai organisasi harus mempertimbangkan behavioralis-humanis dan metirokrasi-egalitarian bagi penyandang disablitas.

Dalam lingkup gender, akhir-akhir ini banyak angkatan kerja kaum wanita berpartisipasi memasuki lapangan kerja. Tingkat partisipasinya di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini terjadi karena semakin meningkatnya pendidikan kaum wanita, maka kaum wanita juga semakin mengambil peran penting dalam ketenagakerjaan. Meski demikian, kenyataan menunjukkan bahwa perlakuan diskriminatif seringkali dialami oleh wanita di seluruh dunia, misalnya dengan dibayar lebih rendah dari kaum pria (Luthans, 2002). Kehadiran kaum wanita di dunia kerja perlu mendapatkan perhatian dengan memberlakukan aturan tertentu yang sesuai dengan kebutuhan mereka, sehingga kaum wanita mampu memberikan kontribusi maksimal kepada organisasi tempat mereka bekerja.

Undang-undang dan hukum memberikan kekuatan pada keragaman anggota organisasi karena organisasi yang sehat itu mestinya dikelola mengikuti jalur hukum dan tidak melanggar aturan hukum. Hal ini sebagai upaya menebus perlakuan diskriminatif yang terjadi pada individu karena perbedaan-perbedaan yang ada dalam sebuah organisasi. Selain itu, saat ini banyak munculnya organisasi yang memasuki pasar internasional (Luthans, 2002). Sehingga untuk menghasilkan produknya, organisasi tersebut akan sering memerlukan keterlibatan banyak bangsa dan negara.

Keragaman angkatan kerja di era globalisasi ini dipandang sebagai pondasi untuk inovatif dan kreatif. Ketika organisasi satu dengan organisasi lain baik dalam negeri maupun luar negeri menjadi saling membutuhkan dan saling ketergantungan, maka keragaman angkatan kerja tak bisa dihindarkan. Karena dimanapun kita berada, kita akan berhubungan dan bekerja sama dengan orang-orang yang berbeda dengan kita. Oleh karena itu, keragaman ini bukan memunculkan konflik tetapi memberikan nilai tambah baik bagi organisasi, anggota, maupun masyarakat pada umumnya.


REFERENSI :
Gibson, J., and L. John M. Ivancevich, James, H.D., JR. 1996. Organisasi, Binarupa Aksara.
Luthans, F. 2002. Organizational Behaviour, ninth edition. Boston: Mc Graw-Hill
McShane, Steven L, and Glinow, Von. 2005. Organizational Behavior 3c International Edition. Published by McGraw-Hill/Irwin. New York, United States of America.
Pluralisme (n). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Offline. Diakses melalui Aplikasi KBBI V pada 16 April 2020.
Schuler, R.S., and Susan, E.J. 1997. Manajemen Sumber Daya Manusia: Menghadapi abad ke-21. Jakarta: Penerbit Erlangga.

SUMBER GAMBAR :
Blackman, Andrew. 2017. Apa Pentingnya Keberagaman di Tempat Kerja?. Diakses pada 16 April 2020 dari Envatotuts+ : https://images.app.goo.gl/aDHaGUMGbdQxmDbT9

30 komentar:

  1. Apa tanggapan saudara dengan keputusan pemerintah untuk memberikan kartu prakerja?
    Apakah itu solusi ataukah akan membuat masalah baru?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Baik, kak. Terima kasih atas pertanyaannya, cukup menarik. Jadi, begini kak, awalnya Pemerintah meluncurkan kartu Pra-kerja itu sebagai solusi untuk mengurangi jumlah pengangguran di Indonesia. Namun, pada kenyataannya banyak dari pihak masyarakat yang pro dan kontra terhadap program ini. Kita juga bisa melihat dari dua perspektif. Jika kita melihat dari sisi positifnya, tentu program ini akan menjadi solusi bagi kaum muda yang baru lulus SMA/SMK maupun perguruan tinggi yang belum mendapatkan pekerjaan, serta bagi para pekerja yang di-PHK. Dan, jika kita melihat dari sisi negatifnya, kartu pra-kerja ini justru akan membuat generasi Indonesia menjadi generasi pemalas. Mengapa begitu? karena dengan mendapatkan kartu pra-kerja ini, orang-orang cenderung tidak berpikir rasional. Mereka akan menanamkan mindset "Buat apa susah payah bekerja? Kalo menjadi pengangguran saja sudah digaji oleh pemerintah". Nah, inilah yang menjadi masalah bagi bersama. Dan ada kemungkinan juga, bagi kalangan muda untuk tidak meneruskan pendidikan karena lebih memilih menjadi pengguna kartu Pra-kerja ini. Dan menurut berita terkini, yang saya lansir dari CNBC Indonesia, Pemerintah secara resmi telah meluncurkan program Kartu Prakerja pada 11 April 2020 lalu. Setiap orang yang diterima dalam program pendidikan ini, akan mendapatkan dana dari pemerintah sebesar Rp 3,55 juta. Beliau mengungkapkan dana itu nantinya bisa dimanfaatkan untuk biaya pelatihan hingga membeli sembako.
      Mungkin, demikian yang bisa saya sampaikan, Kak. Mohon maaf, jika jawaban saya dirasa kurang memuaskan.πŸ™

      Hapus
    2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
  2. Balasan
    1. Terima kasih, kak Laila... Semangat juga ya, La...

      Hapus
  3. Good...the bestπŸ‘πŸ‘πŸ‘
    Semangat 45πŸ’ͺ🏻πŸ’ͺ🏻πŸ’ͺ🏻

    BalasHapus
  4. Apa yang harus dilakukan agar tidak banyak pengangguran,terutama untuk penyandang disabilitas??
    Oke terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Baik, Kak. Terima kasih, pertanyaan yang bagus. Jadi, begini kak, seperti yang kita ketahui tentang banyaknya dari institusi atau organisasi di dunia termasuk Indonesia yang masih membatasi para penyandang disabilitas untuk turut berpartisipasi di dunia kerja, kemudian hambatan lain dari berbagai dimensi-fisik, sikap, peraturan, komunikasi yang menjadi tantangan dalam mewujudkan kesempatan kerja yang layak bagi para penyandang disabilitas. Penyandang disabilitas juga memerlukan pekerjaan untuk alasan yang sama seperti orang-orang yang tidak memiliki disabilitas. Nah, Pemerintah sendiri telah memberikan kesempatan kerja bagi pekerja disabel guna mendukung gerakan penanggulangan kemiskinan. Untuk menghindari peningkatan pengangguran ini, bisa dengan membuka lapangan kerja yang luas dan lebih layak baik untuk para pekerja normal maupun pekerja disabel. Terutama para pekerja disabel, perlu adanya pelatihan guna meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka dari segi apapun. Dari pelatihan tersebut, diharapkan para penyandang disabilitas nantinya mampu membuka lapangan kerja baik sendiri maupun berkelompok sehingga mereka tidak bergantung dengan institusi yang belum membuka kesempatan kerja bagi penyandang disabilitas. Mungkin, demikian yang bisa saya sampaikan, Kak. Mohon maaf jika jawaban saya kurang memuaskan.

      Hapus
  5. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  6. Uwuuuu luv luv, Bun. Btw, ini abad 21 bukan 20 hehe

    BalasHapus
  7. Semangat mbaa��

    BalasHapus
  8. Terbaik lah kau,jadi juga
    Semangat uwuwπŸ˜šπŸ˜πŸ˜‚

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah, hihi. tapi btw, ini sebenernya beda sih sama yang kmrn. Makasih Pit sudah mampir...

      Hapus
  9. Luarbiasa ✨
    Ini sangatlah panjang, tapi aku sukaa πŸ˜—πŸ˜—

    Fighting ✊✊

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehe, maafkan saya Hana :)
      makasih yaa, Hana. Semangat juga, kamu...

      Hapus
  10. Wahh.. baguss, tingkatkan kak. Semanggat πŸ€—

    BalasHapus
  11. Ψ§Ψ­Ψ³Ω†Ψͺ..Ψ¬Ω…ΩŠΩ„
    Tetap semangat,,terus berkarya������

    BalasHapus
  12. Makasih qil, aku jadi baca tulisan yang panjangpanjang wkwk

    Mau tanya boleh?
    Bagaimana dengan perekrutan tenaga kerja yang mempertimbangkan orang dalam?

    Terima kasih:))))

    BalasHapus
  13. Uwouuuuww sangat menarik materinya, bisa nambah ilmu , maaciih ya kak :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih, Kak. Semoga bermanfaat, ya.

      Hapus
  14. Good job bre.. Moga lancar terus kuliahnye ampe wisuda. Sukses selalu :* :))

    BalasHapus
  15. Uwauwww... Good job Riff,, Semangat teruss yakk.. Good Luck..

    BalasHapus
  16. Good. Tingkatkan RifπŸ‘

    BalasHapus