Ujian Tengah Semester Psikologi Industri & Organisasi
Semester Genap 2019/2010
Dosen pengampu : Dr. Arundati Shinta, MA.
Beatrice. A. J. C. Randan
19.310.410.040
Fakultas Psikologi
Unuversitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Setiap organisasi
atau perusahaan membutuhkan yang namanya sumber daya manusia (SDM) agar suatu organisasi
atau perusahaan tersebut berjalan dengan baik (Ratna Kanyaka B.U, 2016). Tanpa adanya SDM tersebut, perusahaan
akan sulit untuk berjalan dan beroperasi. Ada berbagai manfaat penilaian
terhadap karyawan, pegawai,ataupun staf suatu organisasi, baik bagi organisasi
maupun bagi karyawan itu sendiri. Bagi karyawan akan menyebabkan terpicunya
semangat berkompetensi untuk menjadi lebih baik ke depannya. Sementara itu,
bagi organisasi akan berdampak pada adanya peningkatan produktivitas organisasi
(Ir. M. Budihardjo, 2015).
Seperti yang kita
ketahui yang sering kali terjadi di perusahaan, karyawan mendapat penilaian
kinerja buruk, padahal supervisor sendiri ternyata prestasi kerjanya jauh lebih
buruk. Hal ini biasa terjadi , salah satunya karena si supervisor ini tidak
menyukai salah satu karyawannya, walaupun karyawan tersebut sudah bekerja
dengan sebaik mungkin. Hal ini dapat menyebabkan menurunnya motivasi karyawan
dan merenggangnya hubungan karyawan dengan supervisor. Bagaimana cara kita sebagai
karyawan menghadapi atasan seperti itu?
1.
pahami kondisi
atasan
Jika berada
pada posisi bawahan, kita harus dapat kendalikan emosi ketika berhadapan dengan atasan. Jangan
buru-buru menghakimi sebelum Anda paham betul akan kondisinya.
2.
Jangan segan
mengarahkan
Apabila
atasan cukup terbuka dengan masukan orang lain, maka kita tak perlu segan
untuk membantu mengarahkannya
3.
Fokus pada apa
yang bisa dikerjakan
Selama kelemahan atasan masih bisa ditutupi
oleh keberadaan Anda dan anggota tim lain, maka tak perlu ada kekhawatiran
berlebih. Sebaliknya, berusahalah untuk fokus pada apa yang bisa Anda kerjakan
dan kontribusikan untuk perusahaan.
4.
Ketahui batas
toleransi
Mulailah menimbang-nimbang untung dan rugi
apabila Anda bertahan di perusahaan. Seandainya lebih banyak kerugiannya, maka
tak ada salahnya Anda mulai melirik peluang di tempat lain.
REFERENSI:
Campbell, J. (1990). Modeling the performance
prediction problem in industrial and organizational psychology. In M. Dunnette
& L. Hough (Eds.), Handbook of industrial and organizational psychology (pp.
686–707). Palo Alto, CA: Consulting Psychologists Press.
Nice dan sangat bermanfaat untuk kedepannya
BalasHapus