19.4.20

DOSEN JUNIOR: JADIKAN PENGALAMAN SEBAGAI PELAJARAN


Novia Zahra Zakiah(19310410025)
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Dr. Arundati Shinta, MA.




Mencari pekerjaan memang sulit, apalagi jika mencari pekerjaan yang sesuai dengan minat kita. Sempitnya peluang kerja dan besarnya kebutuhan ekonomi di Indonesia menjadi salah satu penyebab dari hal tersebut. Sebagian besar para pekerja dituntut bekerja di pekerjaan yang tidak mereka minati. Saat melihat sebuah lowongan pekerjaan, yang menjadi pertanyaan pertama yaitu gaji. Hal tersebut menuntut para pekerja untuk belajar dari awal agar bisa mengerjakan pekerjaan yang mereka geluti. Sehingga tak jarang pula pimpinan dari suatu perusahaan atau suatu tempat kerja merasa kurang puas dengan kinerja para karyawannya.
Hal tersebut pun terjadi pada seorang dosen. Terutama bagi para lulusan baru yang belum memiliki pengalaman dalam bidang tersebut. Menjadi seorang dosen bukan hanya bermodalkan memberi pengetahuan kepada mahasiswa, tetapi harus menjadi contoh yang baik bagi anak-anak didiknya (kompasiana, diakses pada 17 april 2020). Menurut profesor Utomo (Profesor emeritus IPB), ada empat komitmen yang harus dimiliki seorang dosen atau tenaga pendidik, yaitu:
·         Komitmen terhadap mutu pendidikan
·         Komitmen terhadap keimanan
·         Komitmen terhadap ketaqwaan
·         Komitmen terhadap akhlak mulia
Menurut Prof. Utomo, untuk memenuhi empat komitmen diatas, dosen atau tenaga pengajar harus memiliki modal yaitu berupa kompetensi:
·         Technical, seorang dosen harus menguasai kompetensi di bidangnya sebaik mungkin
·         Soft skills, seorang dosen harus memiliki keahlian penunjang
·         Emotional, dosen harus mampu mengelola emosinya  karena mereka mengadapi berbagai karakter mahasiswa
·         Spiritual skills, hal ini sangat dbutuhkan untuk mencapai pendidikan yang berkarakter.
Menjadi seorang dosen bukanlah perkara yang mudah. Jika dosen tidak menguasai mata kuliah yang mereka ajar. Maka penyampaian materi kepada mahasiswa pun akan terhambat. Apalagi dosen psikologi, mereka harus mampu menjelaskan materi yang tidak berwujud tapi hanya bisa membayangkan kasus yang terjadi. Bahkan ada beberapa kasus yang ia pelajari, tetapi ia belum pernah menemukan atau melihat kasusnya. Karena seperti yang kita ketahui,orang yang mentalnya tidak sehat memag banyak namun banyak juga orang yang tidak mengakui bahwa mentalnya tidak sehat. Hal tersebut terjadi karena sering terjadi diskriminasi bagi orang-orang yang memiliki gangguan mental.
Masalah lain yang dihadapi dosen adalah menghadapi berbagai karakter mahasiswa. Dosen psikologi seharusnya sudah mempelajari karakter-karakter setiap orang dan cara menghadapinya. Maka dari itu seharusnya hal ini tidak menjadi hambatan yang besar. Karena dalam hal ini dosen psikologi hanya tinggal menerapkan apa yang ia pelajari.
Jasa seorang tenaga pengajar merupakan jasa yang besar dan tidak bisa kita ganti dengan apapun. Maka, semua para pengajar harus merasa bangga dan bersyukur. Bentuk rasa syukur tersebut bia dilakukan dengan terus berkembang menjadi lebih baik lagi. Dosen harus mampu berkembang agar bisa mengimbagi kemajuan dalam bidang pendidikan. Memang tidak mudah, namun jika ia terus berusaha dan memiliki keinginan untuk terus berkembang maka ia akan mampu melaukannya. Jadikan pengalaman sebagai sebuah pelajaran. Karena pengalaman adalah guru terbaik dalam kehidupan kita.


Referensi:

0 komentar:

Posting Komentar