BOS KECIL
(16310.410.1151)
Anak-anak
adalah masa yang paling penting dan berharga bagi orangtua. Dimana masa ini
adalah masa perkembangan. Ada bebrapa watak yang dapat dikembangkan oleh
anak-anak. Mereka dapat meminta “bantuan petunjuk” dari orang-orang lain
misalnya kepada orangtua, saudara kandung, atau kepada guru. Mungkin mereka
bertanya “ mama, ini gimana sih? Aku nggak
ngerti nih.” Mereka dapat menangis dan memanipulasi orangtua atau memohon
kepada mereka sehingga orangtua memberikan apa yang mereka inginkan. Watak lain
ialah menunjukkan sikap tak berdaya dengan berkata “saya yakin mama mau membantu, abis mama baik sich”.
Tingkah-tingkah ini diteruskan pada masa dewasa dimana orang memainkan permainan-permainan
dependensi yang sama.
Ketika anak
bertumbuh, mereka menghadapi salah satu dari dua situasi yaitu dimanjakan atau mengatasi kekecewaan. Anak dapat
dengan mudah dimanjakan. Orangtua dapat menjawab semua pertanyaan anak dan
bukan membiarkannya untuk mencari jawaban-jawaban sendiri. Atau mereka dapat memberi
kepada anak segala sesuatu yang dikehendakinya, dengan demikian mereka tidak
dapat mengecewakan anak. Tokoh psikologi Frederick S Perls melihat kekecewaaan sebagai sesuatu yang diinginkan
bagi anak yang sedang bertumbuh. Tanpa kekecewaan, tidak ada alasan bagi
anak-anak ini untuk mengembangkan kemampuan-kemampuannya dan menemukan
kegairahan supaya dapat mengerjakan sendiri.
Frederick S Perls
percaya bahwa anak-anak “ tertancap” apabila mereka dimanjakan atau tidak
mengalami kekecewaan yang cukup. Mereka bukannya menggunakan potensinya yang
unik untuk tumbuh dan berkembang, anak-anak ini menggunakannya untuk mengontrol
lingkungan, khususnya orangtuanya. Mereka menggunakan energinya untuk
memanipulasi orangtua supaya membantu mereka. Hal seperti ini menjadikan mereka
tergantung pada lingkungannya dan bukan pada diri sendiri.
Contoh nyata
yang saya lihat adalah ketika saya berbelanja disalah satu pusat perbelanjaan, saya
melihat anak tantrum atau menangis sejadi-jadinya karena ingin dibelikan
mainan. Karena orangtuanya merasa jadi pusat perhatian mau tak mau orangtuanya
menuruti keinginan tersebut agar sang anak berhenti menangis.
Memanipulasi
lingkungan lewat permaianan peranan-peran dengan tujuan untuk mendapatkan
bantuan merupakan gejala yang tidak baik atau akan berujung pada neurosis dan
ketidakmatangan individu. Energi yang harus ditanamkan dalam manipulasi ini
tidak tersedia untuk perkembangan diri sendiri. “Kita menjadi budak” yang
mengharapkan untuk menerima dari orang-orang lain apa yang tidak dapat kita
berikan
Jadi dari penjelasan
tersebut dapat disimpulkan bahwa kecewa itu perlu. mulailah bentuk dan latih
anak/diri sendiri dengan pilihan sehat yaitu mengganti bantuan lingkungan
dengan berdiri sendiri, wujud kekecewaan atau dikecewakan itu diperlukan agar
diri kita bisa berkembang. Kita harus berani menghentikan peranan-peranan untuk
orang—orang lain dan mengoptimalkan potensi kita dengan bertingkah laku menurut
cara-cara yang benar dan sesuai dengan bantin/keinginan kita sendiri. Jangan berhenti berusaha untuk jadi pribadi yang sehat.
Baihaqi MIF. (2008). Psikologi
pertumbuhan -Kepribadian sehat untuk mengembangkan optimisme.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
0 komentar:
Posting Komentar