Erlina Indriyani
17.310.420.1174
Tahun baru untuk sebagian orang adalah awal untuk menuliskan resolusi baru.
Januari
2018 baru memasuki minggu kedua, namun sudah banyak orang yang mengingkari
resolusi tahun barunya.
Pertanyaannya,
mengapa resolusi tahun baru sangat sulit untuk diikuti dengan
"tertib" bahkan tak sampai lebih dari 12 hari pertama di bulan
pertama tahun baru?
Peter
Kinderman, Profesor Psikologi Klinik di University of Liverpool mengatakan,
daripada menyusun 80 macam resolusi, lebih baik fokus pada 20 macam resolusi.
Kinderman
memahami kenapa banyak orang gagal menjalankan resolusi tahun baru, bahkan saat
mereka baru menginjak minggu kedua.
"Kita
menyusun resolusi tahun baru dengan hal-hal yang tidak pernah bisa kita
capai."
"Bisa
juga sesuatu yang sulit dihentikan. Cobalah untuk menyusun suatu ekspektasi
yang realistis," kata Kinderman.
Oleh sebab itu, sebaaiknya kita menyusun resolusi dengan hal-hal yang realistis atau mudah dicapai. Seperti ingin lebih rajin bangun pagi. Dan hal yang paling terpenting adalah motivasi yang kuat dari dalam diri serta dukungan dari lingkungan sekitar agar perubahan baik yang kita harapkan bisa terwujud.
Penulis Nabilla Tashandra
Kompas.com - 14/01/2018, 17:10 WIB
0 komentar:
Posting Komentar