KOMPETENSI GURU SEBAGAI PENENTU KESUKSESAN PENDIDIKAN KARAKTER
Ningnurani, Fak : Psikologi, Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta |
Karakter
berasal dari bahasa latin “kharakter”, “kharassein”, “Kharax”, dalam bahasa
inggris: charakter dan Indonesia “karakter”, Yunani Character, dari charassein
yang berarti membuat tajam.( Abdul Majid & Dian Andayani )
Sementara
dalam kamus sosiologi, karakter diartikan sebagai ciri khusus dari struktur
dasar kepribadian seseorang (karakter; watak).
karakter
dapat di definisikan sebagai panduan dari pada segala tabiat manusia yang bersifat
tetap, sehingga menjadi tanda yang khusus untuk membedakan orang yang satu
dengan yang lain. (Zubaedi )
Sedangkan
Guru adalah seseorang yang mendidik, mengajar, membimbing, melatih juga menilai
dalam kaitannya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dalam semua aspek, baik
aspek Spiritual, Emosional, Budi Pekerti, Intelektual, dan Karakter.
Begitu
kompleksnya peranan guru dan tantangan guru di masa sekarang sehingga
mencetuskan sebuah gagasan dan ide dari Fakultas Psikologi Up 45 untuk
memberikan apresiasi terhadap kinerja dan dedikasi para guru. Ini terbukti
dengan di adakannya acara tasyakuran dalam rangka perolehan nilai akreditasi “B”
oleh Prodi Psikologi UP 45.
Acara
yang berlangsung di Aula Seminar UP 45 ini, di hadiri hampir 99% insan - insan yang berkecimpung di dunia pendidikan.
Peserta seminar terdiri dari Guru PAUD, SD, SMP, SMA, mahasiswa dari berbagai
universitas yang ada di Yogyakarta. Seminar yang bertajuk “ Kompetensi Guru Sebagai Penentu Kesuksesan
Pendidikan Karakter “ ini, menyedot peserta sebanyak kurang lebih hampir mencapai
250-an peserta.
Animo
para peserta ini sangat luar biasa, ini terbukti dengan adanya banyak
pertanyaan – pertanyaan yang di ajukan seputar pendidikan karakter dan
bagaimana sesungguhnya peran para guru untuk menjadikan anak didiknya menjadi
manusia yang sukses dengan bekal karakter yang baik.
Narasumber
yang mengisi seminar di datangkan dari orang – rang yang berkompeten di dalam
bidanganya, yaitu : Bp. Armunanto ( staff UNICEF ), Drs. Indra Wahyudi ( Dosen
senior di Fakultas Psikologi UP 45 ) dan Bp. Miftah ( DIKPORA ) serta di pandu
oleh moderator yang super kocak yaitu Bp. Susilo Nugroho ( Den Baguse Ngarso )
Sesi pertama
pemeberian materi oleh para narasumber seputar apa itu karakter dan bagaimana
menciptakan karakter yang baik sesuai denagn jaman. Seperti uraian yang
disampaikan oleh Bp. Armunanto( UNICEF ) “ Bahwa anemi yang di alami anak
remaja berkisar antar 39- 64 % , ( kondisi anak- anak didik di dalam kelas yang
sering mengalami ngnatuk, dan tidak semangat ). Itu sebabnya , perlu adanya
perhatian yang maksimal di dalam pemberian gizi untuk anak- anak. Karena anemi
dan kekurangan gizi ini akan berakibat sangat berbahaya bagi para remaja
wanita, yang bisa mengakibatkan pendarahan yang berujung kematian saat melahirkan
, dan terjadinya obesitas yang berlebihan di kalangan remaja laki-laki, juga
mengakibatkan penyakit Degeneratif. “
Beliau
juga mengatakan “ Jika di dalam mendidik anak- anak di sekolah, yang perlu di
perhatikan oleh para guru ada 3 hal penting, yaitu : Pendidikan Fisik, Pendidikan
Kognitif dan yang tidak kalah pentingnya adalah Pendidikan Moral
dan Karakter “.
Karakter
itu adalah sebuah persoalan yang suadah ada sejak anak usia dini ( baru lahir
). Adanya respon / rasa aman, atau “ Kelekatan “ yang di bangun seorang ibu
terhadap anak- anaknya akan membentuk pola dan karakter anak di masa mendatang.
Seorang ibu yang “ Mengabaikan “ akan
berdampak kepada anak yang memberikan reaksi yang tidak berani berekplorsi
terhadap apa yang ada di sekitar dan yang ada di lingkungannya. Sikap Ambivalen
( Tidak Pasti ) juga akan membentuk karakter anak yang tidak baik pula
di masa depan.
Pola
asuh yang baik adalah pla asuh yang Demokratis, yang bisa memberikan
anak proses pembelajaran yang baik, sekaligus mendapat pendidikan karakter yang
baik dari rule model akan adanya pembagian peran dalam pengasuhan di keluarga.
Teman
sebaya jauh lebih menyenangkan bagi para remaja, yang mana ini terjadi karena
pengaruh dari Medsos. Berteman menyenangkan di Medsos dengan teman sebaya itu
tidak perlu bertatap muka dan bertemu langsung. Cukup dengan kisaran umur yang
mempumyai range 2 tahun di atas umurnya atau 2 tahun di bawah umurnya itu
menjadikan teman sebaya yang mengasyikan. Berteman di Medsos itu tidak akan
berdampak Secara Langsung Terhadap
Karakter, Tetapi Akan Mempengaruhi Pola Dan Cara Berfikir Anak. Itulah peryataan
yang di ungkapkan oleh Bp. Indra W. ( Dosen UP 45 )
Kurikulum
2013 di rancang untuk menyiapkan anak – anak dalam kompetensi untuk menghadapi
abad 21. Dan isi dari K13 adalah sistem pembelajaran yang menekannkan kepada “ Karakter,
Literasi dan 4C . Program 5 hari sekolah yang di cetuskan oleh
pemerintah, bertujuan agar dalam 2 hari itu anak-anak lebIh banyak belajar
tentang “ Pendidikan Karakter “ dari keluarga dan lingkungan di mana anak itu
tinggal dan berada. Itulah ungkapan Bp. Miftah dari DIKPORA.
Diskusi
yang di lakukan dalam seminar ini berlangsung sangat seru dan menarik, sampai –
sampai karena keterbatasan waktu, bnayak pertanyaan-pertanyaan yang tidak
terjawab. Acara ini di akhiri dengan pemotongan tumpeng oleh Ibu Dekan UP 45 (
Ib. Muslimah ) dan pembagian Plakat sebagai rasa terimakasih untuk para
narasumber dan moderator yang telah mengisi dan berperan serta dalam kesempatan
seminar kali ini.
Dari diskusi seminar ini bisa di
tarik kesimpulan bahwa :
1.
Pembentukan karakter untuk menciptakan
kesuksesan seorang anak didik itu tidak hanya menhjadi tanggung jawab Guru.
Guru hanyalah fasilitator dalam pengembangan karakter anak didik.
2.
Pembentukan karakter dan kesuksesan dari
seorang anak itu adalah tanggung jawab utama dari orang tua.
3.
Peran orang tua dan
pola asuh yang tepat yang di berikan oleh orang tua merupakan faktor penentu
keberhasilan pembentukan “Karakter bagi anak untuk mencapai kesuksesan
“.
Ucapan
terimakasih, kami haturkan kepada :
1.
Mas Andri beserta kakak- kakak kelas
angkatan Fakultas Psikologi sebagai Ketua Panitia dan Panitia
2.
Bp. Bambang Irjanto selaku Rektor UP 45
beserta Warek I
3.
Ib. Arundhati Shinta selaku Prodi
Fakultas Psikologi UP 45
4.
Ib. Muslimah selaku Dekan UP 45
5.
Bp. Indra Wahyudi selaku Dosen Psikologi
UP 45
6.
BP. Fx. Wahyu W. selaku Dosen UP 45
7.
Bapak / Ibu Karyawan dan Karyawati UP 45
8.
Bapak / Ibu Guru PAUD, SD, SMP, SMA, SMK
se- DIY atas Partisipanya.
Sumber Referensi :
Abdul Majid & Dian Andayani, Pendidikan Karakter Perspektif Islam (Bandung: PT Remaja Rosda
Karya, 2012), h. 11.
Soerjono Soekanto, Kamus
Sosiologi (Jakarta: Rajawali Pers, 1993), h. 74.
Zubaedi, Desain
Pendidikan Karakter Konsepsi dan Aplikasinya dalam Dunia Pendidikan (Jakarta:
Kencana, 2012, h. 9
Peserta Seminar |
Pemberian Materi oleh Narasumber |
Pemotongan Tumpeng oleh Ib Dekan |
Pemberian Kenang-Kenangan Kepada Para Narasumber |
0 komentar:
Posting Komentar