24.12.17

Belajar dari Ketekunan Einstein



          Einstein melihat sosok besar ini, ada banyak hal yang bisa dipelajari. Meski kini nama Einstein diingat sebagai ilmuan dunia disegani, ia lahir dari keluarga yang sederhana. Ia pernah mengalami keterlambatan berbicara dan tidak suka bergaul. Sampai suatu ketika ayahnya menghadiahi sebuah kompas yang membuncahkan rasa keingintahuannya terhadap segala sesuatu di semesta ini.
Ia penah menjadi tenaga pengajar dan asisten teknik. Namun, ketertarikannya terhadap ilmu fisika tidak membuat surut. Ia meneruskan pendidikan hingga menjadi doctor tahun 1905. Semejak saat itu Einstein makin gencar bereksperiman dan melakukan penelitian serta melakukan  penemuan-penemuan seperti teori relativitas.
          Satu hal yang dikagumi dari einstain adalah kerendahan hatinya. Ia tak menganggap dirinya pintar. Ia hanya mengungkapkan bahwa dirinya memiliki rasa ingin tahu dan mau bertahan dengan masalah lebih lama dibandingkan orang-orang lainnya.
Rasa tahu ini yang membuat einstain bertahan / kekuatannya untuk terus mempelajari hal-hal yang belum ia mengerti dengan tekun dan fokus. Ia tidak mau membiarkan masalah berlama-lama tanpa penyelesaian.
        Kesalahan pun  pernah ia lakukan seperti saat membantu pemerintah Amerika Serikat dalam menciptakan bom nuklir. Namun, ia menyarankan agar orang tidak takut pada kesalahannya sendiri selama mau memperbaikinya. Jasanya membuat einstain diabadikan sebagai nama unsure kima (einsteinium), asteroid
(2001 einstein) dan satuan fitokimia (bernama Einstain)

REFERENSI : 
 
KOMPAS,  SENIN 6 NOVEMBER 2017 HAL 10

0 komentar:

Posting Komentar