14.10.17

review : MENJADI ORANG TUA ANAK ADD/ADHD

MENJADI ORANG TUA ANAK
ADD/ADHD

DELIANA VICRIA NURACHYANI
153104101096
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA

            Sebagian orangtua mungkin masih asing tentang istilah ADD (Attention Deficit Disorder) atau ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) pada anak. ADD/ADHD adalah sebuah gangguan pada perkembangan otak yang menyebabkan penderitanya tumbuh dengan perilaku bahkan perkembangan mental dan otak yang berbeda dengan anak seusianya.
Lalu, apa perbedaan gejala ADD dengan ADHD?
            Menurut David Pentecost istilah kedua gangguan tersebut sebenarnya berbeda namun ada hubungannya. Pada dasarnya kurangnya perhatian pada anak, sehingga anak menjadi pendiam dan pemurung sehingga melakukan perilaku aneh didalam kondisi diamnya, bisa jadi anak tersebut mengalami attention deficit disorder (ADD). Sedangkan ADHD (Attention Deficit Hiperaktif Disorder) suatu kondisi dimana anak telah terlihat atau menunjukkan sikap hiperaktif impulsif, dan sementara itu juga ada gejala lain yang datang dengan segala jenis macam sifat dan sikap gangguan ADD, kondisi diatas merupakan dua gejala yang paling umum yang dialami anak ADD. ADHD sangat terlihat karena dilengkapi dengan penciptaan cukup banyak gangguan di dalam kelas, mulai dari emosi yang tidak terkontrol, gerak fisik yang berlebih dan perhatian yang kemana-mana. Oleh karena itu anak dengan ADHD butuh banyak perhatian agar dapat dikontrol dan mudah diarahkan.
Apa yang perlu diketahui?


            Menurut David Pentecost dalam
bukunya Menjadi Orangtua Anak ADD bahwa pola perilaku yang menjadi cirri ADD biasanya muncul pada usia tiga dan lima tahun,walaupun beberapa anak tidak memperlihatkannya sampai akhir masa kanak-kanan atau awal remaja dan kondisi ini dapat brerlanjut sampai masa dewasa.
            Anak-anak ADD sering mempunyai masalah dalam berteman dan menjalin hubungna,sehingga akibatnya mereka tidak percaya diri. Dalam menghadapi anak-anak dengan ADD diperlukan tekhnik khusus dan orangtua perlu member perhatian lebih banyak secara kosisten daripada anak-anak lainnya. Tidak ada obat khusus untuk ADD walaupun obat Ritalin dan obat lain yang sejenis dapat mengurangi gejalannya. Penyebab ADD belum diketahui secara pasti,tetapi ada beberapa teori yang berbeda. Salah satu penyebabnya diiduga ada di otak terutama pengaruh zat kimia seperti Dopamine yang berperan dalam menghambat perilaku implusive dan mempengaruhi kemampuan untuk berkonsentrasi. Dalam bukunya,David menyebutkan beberapa cirri-ciri anak yang mengalami gangguan ADD :
1.    Sering tidak bisa memberi perhatian untuk hal-hal bersifat rinci dan membuat kesalahan karena perilakunya yang kurang perhitungan.
2.      Sering mengalami kesulitan untuk tetap memperhatikan apa yang sedang dia lakukan.
3.      Sering seolah-olah tidak mendengr walaupun diajak berbicara secara langsung.
4.      Sering tidak mampu mengikuti petunjuk dan gagal untuk menyelesaikan tugas.
5.      Sering mendapat kesulitan dalam mengatur tugas dan aktivitasnya sendiri.
6.  Sering menghindar dan mencoba untuk tidak melaksanakan tugas-tugas yang memerlukan konsentrasi dalam waktu yang lama.
7.      Sering kehilangan barang dan mudah terganggu.
8.      Mudah lupa melaksanakan aktivitas sehari-hari.
9.  Sering menggoyang-goyangkan jari-jari tangan dan kaki atau bergerak-gerak di kursinya.
10.  Sering meninggalkan kursinya di dalam kelas atau situasi lain, yang mengharuskan duduk.
11.  Sering berlari-lari atau memanjati benda-benda ditempat yang tidak semestinya.
12.  Cenderung sulit bermain dengan diam.
13.  Sering bergerak atau berbuat seolah-olah di pacu mesin dan juga berbicara tanpa henti.
14.  Sering menjawab dengan cepat sebelum pertanyaan selesai.
15.  Cenderung sulit untuk menunggu gilirannya.
16.  Sering memototong pembicaraan atau permainan yang tengah berlangsung.
Teknik alternatif orangtua terhadapADD.
            Dalam bukunya, David menciptakan program alternative orangtu terhadap ADD yang disebut dengan ADDapt, atau bisa disebut sebagi latihan,pendidikan ataupun modifikasi perilaku yang bertujuan untuk melakukan kebiasaan baru yang baik dan menghilangkan kebiasaan lama yang buruk.
            Kekuatan dari ADD adalah hadiah,dorongan,dan penjelasan. ADDapt mengembangkan seni memuji dan member hadiah. Memuji dan member hadiah adalah factor penting dalam mengatasi masalah perilaku ADD. Program ini bukanlah suatu kekerasan atau pengendalian yang kaku. Hukuman bukanlah ciri utama pendekatan ADDapt,walaupun kadang-kadang ada kalanya kita harus keras dan tegas jika perlu.
            Dari bacaan diatas,saya mencoba memberikan suatu tanggapan bahwa jika anak yang memiliki gangguan ADD atau ADHD sebagai orangtua jamganlah menanggapnya sebagai anak yang jahat ataupun nakal dan juga orangtua jangan menganggap sebagai orangtua yang tak becus atau mengabaikan anaknya atas perilaku anaknya yang sudah diluar batas. Namun tetaplah bersabar, tetap menyayangi, tekun dan melihat prospek sang anak membaik, tetap menjalin hubungan yang baik dengan anak karena kemungkinan untuk berubah selalu ada. Dan memberikan waktu khusus untuk anak yaitu dengan :
  • ·         Menyediakan waktu setiap hari untuk melakukan suatu kegiatan bersama tanpa gangguan.
  • ·   Dengan sungguh-sungguh memperhatikan pendapat dan minat anak anda.\menujukkan perhatian anda dengan mendengarkan dan member tanggapan.
  • ·         Menghindari sikap menggurui, member ceramah atau memarahi dan menjadi bos.
  • ·         Bersenang-senanglah bersama.


Referensi:

Pentecost, David. (2004). Menjadi Orangtua Anak ADD/ADHD. Jakarta: Dian Rakyat

0 komentar:

Posting Komentar