20.4.17

RESENSI KORAN KOMPAS : PENURUNAN PERTUMBUHAN PERLU SEGERA DIANTISIPASI

                                                                   RESENSI KORAN KOMPAS


NAMA & NIM                                                      : SITI HANIFAH (16.310.410.1151)
JUDUL ARTIKEL                                                 : Penurunan Pertumbuhan Perlu Segera Diantisipasi
NAMA PENULIS                                                  : (CAS)
TANGGAL TERBIT                                              : 18 April 2017
SINOPSIS ARTIKEL                                             
Industri pengolahan masih menjadi sumber pertumbuhan tertinggi bagi perekonomian Indonesia pada 2016 yaitu 0,92 persen. Namun, dukungan di berbagai aspek dari semua pemangku kepentingan dibutuhkan untuk mengantisipasi kecenderungan penurunan pertumbuhan sector tersebut. 
Namun, angka itu turun dari 1,01 persen pada 2014 dan 0,94 persen pada 2015. Kontribusi industri terhadap produk produk domestic bruto (PDB) 2016 sebesar 20,51 persen. Kontribusi tersebut berasal dari industri pengolahan nonmigas 18,2 persen dan industri pengolahan batubara serta pengilangan migas 2,31 persen.
Nilai tambah yang diciptakan industri tidak hanya dari proses produksi, tetapi mencakup juga aktivitas jasa. Jika diakumulasi, kontribusi sector industri berikut jasa-jasa terikat langsung industri tersebut sebesar 31,3 persen.
                Kendala yang dialami dilapangan yakni mulai dari aspek infrastuktur, penyediaan bahan baku, energi, hingga insentif fiscal dan nonfiskal dalam mendorong investasi dan meningkatkan nilai tambah di dalam negeri “  Untuk dapat mengatasi tantangan-tantangan tersebut, diperlukan dukungan dan kerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan-termasuk media-dalam mencari solusi terbaik untuk kepentingan pembangunan industri.
Indonesia memiliki kelebihan industri berbasis keunggulan komparatif seperti industry berbasis agro, maritime, dan pertambangan. Bukannya industri berbasis keunggulan kompetitif tidak memiliki keunggulan. Akan tetapi, memang infrastruktur dan kedalaman strukturnya masih bergantunga pada luar.
Hal ini terlihat dari dari struktur ekspor Indonesia yang didominasi produk komoditas dan barang setengah jadi. Adapun barang atau produk industri berbasis keunggulan kompetitif masih kurang dari 10 persen , Industri pengolahan harus terus dikembangkan sehingga volume produk bernilai tambah tinggi dapat dirasakan.

Industri pengolahan harus terus dikembangkan sehingga volume produk bernilai tambah tinggi dapat ditingkatkan dalam mengisi pasar domestih maupun ekspor.  

HAL YANG PENTING DALAM ARTIKEL
Kendala yang dialami dilapangan yakni mulai dari aspek infrastuktur, penyediaan bahan baku, energi, hingga insentif fiscal dan nonfiskal dalam mendorong investasi dan meningkatkan nilai tambah di dalam negeri, Untuk dapat mengatasi tantangan-tantangan tersebut, diperlukan dukungan dan kerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan-termasuk media-dalam mencari solusi terbaik untuk kepentingan pembangunan industri.
Indonesia memiliki kelebihan industri berbasis keunggulan komparatif seperti industri berbasis agro, maritime, dan pertambangan. 
barang atau produk industri berbasis keunggulan kompetitif masih kurang dari 10 persen, Industri pengolahan harus terus dikembangkan sehingga volume produk bernilai tambah tinggi dapat dirasakan.  Industri pengolahan harus terus dikembangkan sehingga volume produk bernilai tambah tinggi dapat ditingkatkan dalam mengisi pasar domestik maupun ekspor.
KESIMPULAN :
Dalam artikel ini menerangkan bahwa Indonesia mempunyai banyak kelebihan terutama dibidang industri yang berbasis komparatif seperti agro, maritime, dan pertambangan. Namun untuk yang berbasis kompetitif Indonesia masih kurang bukannya tidak mempunyai keunggulan namun infrastruktur dan kedalaman strukturnya masih bergantunga pada luar.  Maka agar tidak tergantung pada luar perlu dikembangkan sedikit demi sedikit industri kompetitif agar mampu mengisi pasar domestic maupun ekspor.
Dari aspek psikologisnya:  Dari artikel tersebut dituliskan "untuk dapat mengatasi tantangan-tantangan tersebut, diperlukan dukungan dan kerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan-termasuk media-dalam mencari solusi terbaik untuk kepentingan pembangunan industri." arti dari kata-kata "mengatasi tantangan" tersebut, bahwa setiap individu harus mempunyai problem solving artinya setiap individu mempunyai proses mental dan intelektual dalam menemukan masalah dan memecahkan berdasarkan data dan informasi yang akurat, sehingga dapat diambil kesimpulan yang tepat dan cermat. 
 KELEBIHAN ARTIKEL      : Penulis mampu mengulas masalah secara detail, penulisannyapun                                                          tertata rapi dari permasalahan hingga penangannannya.
KEKURANGAN                    : Gaya bahasa cocok untuk kaum intelektual seperti mahasiswa dan                     lain-lain,  namun untuk orang awam ada beberapa gaya bahasa yang                    sulit dipahami. 

0 komentar:

Posting Komentar