21.4.17

INDUSTRI KECIL PENGRAJIN BATIK PERLU PERHATIKAN KEARIFAN LOKAL



ARTIKEL PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI
INDUSTRI KECIL PENGRAJIN BATIK PERLU PERHATIKAN KEARIFAN LOKAL
Oleh                : Chatu Septiana
NIM                : 16.310.410.1155
Fakultas           : Psikologi
  Universitasi Proklamasi ’45 Yogyakarta 
 
Kalangan industri batik kini semakin menjalar hingga mancanegara. Produksi batik di Indonesia semakin pesat dan menyebar luas ke pelosok kehidupan dunia. Indonesia yang merupakan pengrajin terbesar batik selalu membuat kreatifitas dan inovasi baru untuk memanjakan pecinta batik dari turis lokal maupun mancanegara.
Kegunaan batik yang sekarang diterapkan di sekolah di seluruh Indonesia membuat pengrajin batik kuwalahan menerima pesanan. Penggunaan batik di kalangan sekolah ini digunakan untuk menumbuhkan rasa cinta produk tanah air dan menumbuhkan rasa memiliki akan kekayaan kerajinan Indonesia.
Pengrajin batik kecil pun selalu ikut andil dalam memproduksi batik. Namun tidak banyak kini batik yang dimodifikasi dengan campuran motif luar. Hal ini membuat kekhawatiran akan tertinggalnya atau punahnya kearifan lokal dikalangan pengrajin batik kecil. Industri kecil ini diharapkan masih menggeluti motif lokal yang nantinya akan menjadikan ciri khas daerah atau kepemilikan. Hal yang perlu diperhatikan adalah pemasaran yang membuat para konsumen perlu memiliki rasa kepemilikan akan motif batik lokal.
Kearifan lokal ini kalah dengan pemasaran yang sedikit sehingga pengrajin kecil pun masih sulit untuk memproduksi motif lokal karena pemasarannya rendah. Hal ini bertolak belakang dengan keadaan hati ingin memiliki atau melekat dengan budaya lokal namun kehendak pasaran tidak bisa dikendalikan. Maka dari itu perlu diperhatikannya sekali-kali untuk memproduksi motif lokal agar batik menjadi ciri atau kehasan daerah tersebut.

Sumber:
Purnomo, Kristanto. 2017. Pelaku Industri Kecil Perlu Lestarikan Produk Berbasis Kearifan Lokal. KOMPAS, 18 April 2017.

0 komentar:

Posting Komentar