ARTIKEL PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI
INDUSTRI KECIL PENGRAJIN BATIK PERLU
PERHATIKAN KEARIFAN LOKAL
Oleh : Chatu Septiana
NIM : 16.310.410.1155
Universitasi
Proklamasi ’45 Yogyakarta
Kalangan
industri batik kini semakin menjalar hingga mancanegara. Produksi batik di
Indonesia semakin pesat dan menyebar luas ke pelosok kehidupan dunia. Indonesia
yang merupakan pengrajin terbesar batik selalu membuat kreatifitas dan inovasi
baru untuk memanjakan pecinta batik dari turis lokal maupun mancanegara.
Kegunaan
batik yang sekarang diterapkan di sekolah di seluruh Indonesia membuat
pengrajin batik kuwalahan menerima pesanan. Penggunaan batik di kalangan
sekolah ini digunakan untuk menumbuhkan rasa cinta produk tanah air dan
menumbuhkan rasa memiliki akan kekayaan kerajinan Indonesia.
Pengrajin
batik kecil pun selalu ikut andil dalam memproduksi batik. Namun tidak banyak
kini batik yang dimodifikasi dengan campuran motif luar. Hal ini membuat kekhawatiran
akan tertinggalnya atau punahnya kearifan lokal dikalangan pengrajin batik
kecil. Industri kecil ini diharapkan masih menggeluti motif lokal yang nantinya
akan menjadikan ciri khas daerah atau kepemilikan. Hal yang perlu diperhatikan
adalah pemasaran yang membuat para konsumen perlu memiliki rasa kepemilikan
akan motif batik lokal.
Kearifan
lokal ini kalah dengan pemasaran yang sedikit sehingga pengrajin kecil pun
masih sulit untuk memproduksi motif lokal karena pemasarannya rendah. Hal ini
bertolak belakang dengan keadaan hati ingin memiliki atau melekat dengan budaya
lokal namun kehendak pasaran tidak bisa dikendalikan. Maka dari itu perlu
diperhatikannya sekali-kali untuk memproduksi motif lokal agar batik menjadi
ciri atau kehasan daerah tersebut.
Sumber:
Purnomo,
Kristanto. 2017. Pelaku Industri Kecil
Perlu Lestarikan Produk Berbasis Kearifan Lokal. KOMPAS, 18 April 2017.
0 komentar:
Posting Komentar