DENGAN
PERBEDAAN KITA JALIN KEMESRAAN YANG INDAH
By. YUSUF WARDANA
163104101130
Didalam bersosial atau
bermasyarakat perbedaan selalu hadir menghiasi ditengah-tengahnya.perbedaan itu
bisa berupa perbedaan pendapat, persepsi, ideologi, cara pandang dan lain-lain.
Tak jarang perbedaan itu menjadikan konflik yang menjadikan suasana riuh
didalamnya. Sering kita berbeda pendapat dengan seseorang dan menjadikan hubugan
dengan seseorang tersebut menjadi tidak harmonis dan kita menggangap,bahwa
pendapat kitalah yang paling benar dan tidak menghargai pendapat yang
berseberangan dengan kita.sebagai contoh belakangan ini masyarakat ramai-ramai
berdebat masalah pilkada,merekan para pendukung paslon saling
menjatuhkan,saling memfitnah,bahkan saling bentrok adu fisik(bertegkar), hanya
karna gara-gara berbeda dalam menentukan pemimpinnya.
Hal semacam itu sering terjadi
karena kita tidak bisa menghargai orang lain dan merasa paling benar, bahwa
yang tidak sama dengan kita dianggap salah,sehingga kita mudah untuk
menyalah-salahkan orang lain.seharusnya kita menjadikan perbedaan itu sebagai
keindahan atau warna-warni dalam kehidupan.sebab dalam hal apapun pasti sering
terjadi perbedaan dan kita hidup didunia ini tidak sendirian,kita hidup didunia
dengan banyak orang dengan berbagai macam karakter,suku,ideologi,golongan dan
lain-lain. Jadi kita tidak bisa memaksa mereka untuk sama dengan kita.dan kita
harus menyadari akan hal itu.
Kita harus menyadari alangkah
sepinya kehidupan ini bila tidak ada perbedaan.jadi kita harus bisa menerima
semua yang ada didalam kehidupan ini. Dengan adanya perbedaan akan tercipta kemesraan
yang sangat indah sekali. Seperti contoh : para anggota banser dari Nahdlatul
Ulama menjaga gereja saat Natal, begitu pula sebaliknya saat bulan ramadhan
pihak gereja mengundang untuk berbuka bersama disana.jadi alangkah indahnya jika
perbedaan itu kita jalin dengan kemesraan. Dengan adanya perbedaan akan
tercipta kemesraan yang sangat indah sekali.
Utaminingsih(2014) perbedaan itu
bukan merupakan suatu hal yang benar atau salah,baik atau benar,akan tetapi
lebih merupakan suatu sumber keragaman yang perlu dipahami secara mendalam oleh
individu sekarang dan masa mendatang atau disebut selfmonitoring.
Sumber :
Utaminingsih alifiulahtih (2014) perilaku
organisasi,Malang:UB press
0 komentar:
Posting Komentar