Tri Mei
Wulandari
Fakultas
Psikologi
Universitas
Proklamasi 45 Jogjakarta
AIDS
masih menjadi penyakit yang menakutkan bagi masyarakat. Kebanyakan penderita AIDS
dihindari oleh masyarakat. Akan tetapi tidak bagi Puger Mulyono. Pria asal Solo
yang bekerja sehari-hari sebagai tukang parkir ini berhasil mendirikan rumah
singgah bagi anak-anak penderita HIV/ AIDS. Rumah singgah itu dinamakan
Lentera. Harapannya nama Lentera dapat menjadi cahaya yang menerangi tumbuh
berkembangnya harapan dan masa depan anak-anak yang hidup dengan penyakit
HIV/AIDS. Awal pendirian rumah singgah ini banyak penolakan dari warga di
sekitar Solo. Karena mereka takut tertular virus tersebut. Namun semangat
beliau tak patah arang. Untuk membiayai rumah singgah itu,beliau tak
segan-segan mengeluarkan tabungan pribadinya. Karena masyarakat luar daerah Solo
belum banyak yang mengetahui keberadaan rumah singgah ini. Jadi belum banyak
donatur untuk membiayai keberlangsungan rumah singgah Lentera. Disamping itu
adanya penolakan warga akan adanya rumah singgah Lentera, menjadikan rumah
singgah ini belum dikenal masyarakat luar.
Kompas. Rabu, 4 Desember 2016
0 komentar:
Posting Komentar