2.11.16

Saling Berbagi Walau Sebungkus Nasi



Fadli Amin
{ 15 310 410 1100 }
Fakultas psikologi
Universitas proklamasi 45 Yogyakarta


Artikel 3


Saling Berbagi Walau Sebungkus Nasi

Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk yang sangat tinggi, dengan jumlah penduduk yang begitu besarnya dan didorong dengan sumber daya alam serta tanah yang begitu subur, sudah seharusnya indonesia menjadi panutan bagi negara-negara lain dibidang pangan. Indonesia memang sempat menjadi negara terbaik dalam masalah swasembada pangan tepatnya pada masa orde baru. Berbicara soal pangan, hari pangan sedunia sendiri awalnya didirikan oleh negara-negara anggota FAO pada konferensi umum ke-20 bulan November 1979. Tetapi setelah kisruh tahun 1998 bidang pangan indonesia semakin buruk, hal ini dikarenakan banyaknya impor pangan yang masuk dari berbagai negara, ini membuat rakyat indoneisa menjadi konsumtif, dan hal-hal yang dapat mengurangi impor ini yang pertama adalah memberdayakan para petani, kenapa karena petani lah sumber pangan kita, jika petani sejahtera maka pangan-pangan indoneisa akan bisa lebih baik lagi, yang kedua cintailah produk-produk dalam negeri, dengan kita membeli produk-produk dalam negeri maka barang-barang impor pun lama kelamaan akan berkurang, yang ketiga yaitu memberdayakan UMKM, sektor ini bisa menopang ekonomi nasional tetapi UMKM ini juga harus memerlukan pembinaan, pelatihan dan mentoring dari pemerintah agar bisa berjalan dengan baik dan dapat berkembang menyaingi barang-barang impor.Dampak dari kurang baiknya ekonomi indonesia ini, ialah semakin banyaknya orang-orang yang kelaparan dan tidur diemperan ataupun dipinggir kali. Dengan melihat kondisi seperti ini maka timbulah rasa empaty dari berbagai orang dan terciptalah komunitas berbagi nasi, komunitas berbagi nasi ini pertama kali dilakukan di bandung. Komunitas berbagi nasi juga sudah tersebar diberbagai wilayah indonesia dan sekarang sudah tersebar sekitar 53 kota, selain berbagi nasi komunitas berbagai nasi juga berbagi alas tidur, berbagi susu, dan berbagi kasur. Komunitas berbagi nasi juga mempunyai slogan yaitu “sedikit dari kita berarti bagi mereka” . Melihat pergaulan dizaman sekarang ini masih banyak para muda-mudi yang masih tidak peduli dengan sesamanya dan terbilang apatis terhadap mereka yang membutuhkan. Dari hal ini komunitas berbagi nasi mengajak para muda-mudi untuk membantu mereka yang membutuhkan dan berharap adanya rasa empaty terhadap sesama. Langkah-langkah yang dilakukan komunitas berbagi nasi ini salah satunya ialah dengan merayakan 14 februari sebagai hari nasi sayang bukan hari kasih sayang hehe.. unik juga yaa.. kegiatan ini dilakukan pada 14 februari lalu dimana komunitas berbagi nasi serempak membagikan nasi se nasional dan ada sekitar 30-40 kota dengan jumlah amunisi (nasi bungkus) sebesar 1400 bungkus dengan metode pembelian nasi “one give one thousand”, dan itu pun masih kurang. Sungguh memprihatinkan negara kita ini. Di jakarta saja per malam menghabiskan 300-400 bungkus nasi jakarta pusat tepatnya. Sedangkan di jakarta timur mencapai 200 bungkus per malam, hal ini menandakan masih banyaknya orang-orang yang membutuhkan uluran tangan dari sesamanya. Komunitas berbagi nasi juga mempunyai kegiatan andalan yaitu Ngopi (ngobrol asik pejuang nasi), ngopi sendiri pertama kali diadakan di mojokerto, dan kegiatan ini diikuti rekan-rekan dari negara tetangga juga loo.. malaysia dan singapura contohnya. Komunitas berbagi nasi juga kini sudah mempunyai mobil yang diberi nama jagur (jaga angsuran).. hehe ada ada aja yaa ..dan mobil ini juga dijuluki sebagai mobil pengusir kelaparan. Bahkan saat ini komunitas berbagi nasi ingin membuat rumah singgah bagi para fakir miskin. Hmm..tetapi saat ini malah salah satu jendral dari berbagi nasi(mas TATA) menginginkan komunitas ini bubar, kenapa ingin bubar karena tolok ukur bubar sendiri adalah agar fakir miskin semakin berkurang...dan rakyat indonesia semakin sejahtera.Dari komunitas berbagi nasi ini kita mendapat kata kata bijak yang menggunggah hati. Yaitu “ sebaik baiknya orang , orang yang bermanfaat bagi orang lain lah yang terbaik” . “ dari berbagi nasi kita belajar bahwa sebagian dari rezeki kita milik mereka”. “melihat sesuatu jangan hanya dengan mata tapi dengan hati”. Dan “ hidup takkan berarti tanpa kita memberi arti”.

a.       Kritik ; ; artikel tersebut masih terdapat beberapa kata yang belum menggunakan tatnan sesuai EYD. namun
b.      artikel tersebut cukup bagus ,karena mampu memberikan beberapa data/ sumber keterangan , sehingga opini tersebut dapat bisa lebih di percaya.


0 komentar:

Posting Komentar