3.11.16

RESENSI ARTIKEL : KAFE JALANAN

RESENSI ARTIKEL :

SITI ASMAUL HUSNA
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PROKLAMASI 45
YOGYAKARTA

“ KAFE JALANAN “



Beberpa waktu yang lalu Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengunkapkan idenya, ingin memperlebar trotoar dan mempersempit jalan Jenderal Sudirman dan jalan MH Thamrin. Pagar di gedung – gedung perkantoran juga akan dibongkar, selanjutnya di sepanjang trotoar yang telah dibongkar tersebut akan ditempatkan kafe – kafe kecil. Bayangannya tentu suasana yang terbangun akan seperti di
Amsterdam di Belanda atau Paris, Prancis. Warga Jakarta kelas tertentu saja yang akan menikmati waktu luangnya di kafe – kafe tersebut. Beberapa tahun lalu kafe tenda sempat ngetren sejalan dengan krisis moneter, banyak orang kehilangan pekerjaannya. Segera saja warung – warung tenda berdiri di sejumlah lokasi, namun kafe – kafe tenda di Jakarta kini hanya tinggal cerita. Menata Jakarta tidak semudah meniru kota –kota wisata di dunia, bangku taman saja yang ada di jalan Jendral Sudirman, Jakarta, kini banyak diantaranya menjadi sasaran pencurian. Rangka bangku yang terdiri dari besi rupanya lumayan untuk dikiloin. Oleh : Agus Hermawan
Kekurangan
Penulis tidak mengikutsertakan akibat ketika trotoar itu diperlebar dan jalanan dipersempit, maka akan menjadi kemacetan dimana – mana. Sedangkan yang kita tahu dikawasan tersebut hingga kini masih sering macet, ditambah lagi apabila kafe – kafe tersebut didirikan sepanjang trotoar. Maka, akan banyak kendaraan – kendaraan yang parkir dipinggir jalan dan akan menambah kemacetan.
Kelebihan
Penulisan yang rapi dan bahasa yang sederhana sehingga mudah dipahami oleh semua kalangan.
 Sumber : Kompas Minggu, 30 Oktober 2016

0 komentar:

Posting Komentar