Chusnul Rizatul Untsa
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Lima
wisatawan asal Magetan Jawa Timur mengakhiri masa liburan dengan sangat
dramatis di Pantai Baron. Pasalnya Ia dan empat rekan lainnya terseret ombak
lantaran mandi diarea luar garis batas peringatan bahaya. Bahkan satu
diantaranya dinyatakan hilang. Kelimanya yaitu Mukhlis (12), Firman (12), Ira
(12), Sutini (50) dan Dwi Setya (12). Dwi Setya lah yang hingga kini belum
diketemukan. Informasi yang dihimpun, peristiwa tersebut terjadi tak lama
setelah korban dan rombongan berada di bibir pantai saat siang. Bermain air
tanpa menghiraukan imbauan tim SAR. Padahal pengawas Pantai tidak henti –
hentinya memperingatkan para wisatawan agar tidak mendekatai bibir pantai yang
sedang tidak bersahabat.
Secara
mengejutkan gelombang besar datang dan seketika itu juga menyeret kelima
wisatawan tersebut. Tim SAR segera bergegas ketika mendapat laporan. Sebelum
kejadian pihak tim SAR sudah mewanti – wanti untuk tidak bermain terlalu jauh dari
bibir pantai, imbauan ini di bunyikan via pengeras suara namun ternyata tidak
juga dihiraukan.
Evakuasi
korban membutuhkan waktu berjam – jam. Ke empat korban di evakuasi secara
bergantian dengan senggang waktu yang tidak terlalu lama. Akan tetapi untuk Dwi
Setya korban terakhir yang sampai ke esokan harinya belum ada tanda – tanda di
temukan juga. Tim SAR terus berupaya melakukan pencarian. Anggota disebar di
sejumlah titik, meski cuaca sangat tidak mendukung untuk mempermudah pencarian.
Namun pihak keluarga tetap berharap anggota keluarganya ditemukan dengan
keadaan selamat.
Dengan
cuaca ekstreme seperti ini destinasi pantai sangatlah tidak dianjurkan. Pasalnya
posisi bulan sedang dekat dengan bumi membuat gravitasi bumi naik. Itu menyebabkan
air laut ikut pasang. Dan ombak – ombak besar di luar prediksi menrjang seluruh
pantai – pantai selatan.
Sumber :
Gun/yog/fj., (2016). Lima
Terseret Ombak, Satu Hilang., Radar Jogja.,
26 Mei 2016
0 komentar:
Posting Komentar