Achmad Rusdiyan Yazid
153104101116
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Kepuasan Karyawan Penentu Suksesnya Perusahaan
“Masa saya menjadi karyawan terus, mau sampai kapan ?
Saya juga ingin punya usaha sendiri.” - Pak Adi
Berikut tadi adalah salah satu
nukilan ucapan dari seorang teman saya. Ucapan atau jawaban seperti itu
seringkali saya dengar dari teman saya, bahkan saya sendiri juga sering berucap
seperti itu ketika masih menjadi karyawan. Kepuasan dan ketidakpuasan termasuk
dalam faktor yang mempengaruhi seseorang untuk berperilaku. Seseorang akan
cenderung pasif, pesimis, dan menjadi pemberontak ketika tidak puas.
Sebaliknya, seseorang akan aktif, optimis, dan bersemangat apabila mendapat
kepuasan dalam menjalankan sebuah pekerjaan.
Tingkat kepuasan karyawan bisa
mempengahui tingkat loyalitas dan kesetiaan karyawan pada perusahaan. Apabila
kepuasan karyawan rendah, maka tingkat loyalitasnya juga rendah. Karyawan
cenderung menjadi malas, tidak disiplin, dan melakukan hal-hal lain yang
merugikan perusahaan. Untuk itu, perusahaan dituntut untuk mampu meningkatkan
dan menjaga tingkat kepuasan karyawan sehingga dapat memberikan keuntungan yang
terus meningkat bagi perusahaan.
Dalam sebuah obrolan wawancara
dengan dua teman saya yang bekerja di perusahaan yang sama. Salah satu teman
saya (Adi) mengatakan bahwa dia merasa sudah terlalu lama bekerja sebagai karyawan
diperusahaannya tanpa kenaikan upah yang signifikan. Dia juga mengatakan ingin
suatu saat nanti bisa mengelola usaha sendiri, meskipun dia sendiri tahu resiko
yang akan dihadapi yaitu pendapatan yang tidak menentu dibandingkan keadaan dia
sekarang sebagai karyawan dengan penghasilan yang pasti.
Teman saya yang lain (Amri), yang baru
sekitar 6 bulan bekerja di perusahaannya mengatakan. Dia sekarang lebih
bersyukur dan bersemangat karena sudah memiliki pekerjaan, hidupnya lebih
bahagia jika dibandingkan sebelum bekerja menjadi karyawan. Meskipun dia juga
mengaku ingin punya bisnis sendiri kelak, namun dia tidak terlalu
memikirkannya. Saat ini, dia sudah merasa nyaman dan cukup dalam memenuhi
kebutuhannya.
Setiap individu memiliki caranya
sendiri-sendiri dalam memandang kehidupannya. Biasanya mereka melihat hidup
berdasarkan pengalaman yang telah dialami. Pengalaman juga mempengaruhi seseorang
dalam bekerja, apakah dia merasa senang dan nyaman dengan pekerjaan atau
profesinya, atau justru merasa sebaliknya. Keunikan individu ini yang sebaiknya
diperhatikan oleh perusahaan.
Seringkali perusahaan memberikan
treatment yang sama pada semua karyawannya. Padahal dalam beberapa hal, seperti
pengalaman, alasan, tujuan, dan passion seseorang dalam bekerja berbeda-beda. Sehingga
menuntut perusahaan untuk memberikan treatment yang berbeda juga pada karyawan.
Tujuannya untuk meningkatkan kepuasan karyawan sehingga membuat karyawan lebih
produktif bagi perusahaan.
Kedua teman saya sepakat, bahwa
gaji yang besar tidak selalu menjadi alasan utama mereka merasa nyaman dan
bersemangat dalam bekerja. Dari obrolan-obrolan saya dengan teman saya yang
sudah lama bekerja diperusahaannya, dia nampaknya menginginkan kemandirian,
berdikari, tidak terikat dengan orang lain. Namun, teman saya ini baru sebatas ingin. Karena dia merasa sudah tua, takut berkompetisi dan keluar dari
zona nyamannya saat ini.
Teman saya yang kedua justru ingin
terus bekerja sembari belajar banyak hal. Dia berkeyakinan bahwa saat ini dia
ingin bekerja sebaik-baiknya, all out. Harapannya, dia mampu lebih produktif dan
mampu meningkatkan skill dari pekerjaannya saat ini.
Dua teman saya ini menurut saya
belum termasuk dalam tingkat loyalitas atau kesetiaan yang rendah pada
perusahaan. Justru salah satu teman saya menunjukan bahwa dia memiliki
loyalitas dan kesetiaan yang tinggi. Meskipun, perusahaan sebaiknya perlu
mengantisipasi agar tidak terjadi kemrosotan kepuasan pada karyawan sehingga
merugikan perusahaan.
Hal-hal yang bisa dilakukan
perusahaan untuk meningkatkan kepuasan karyawan adalah dengan memberikan reward
pada karyawan yang berprestasi, membuka jenjang karir bagi karyawan yang menunjukan
loyalitas dan kesetiaan, memfasilitasi karyawan dengan pelatihan-pelatihan, dan
memberikan catatan indeks prestasi bagi setiap karyawan.
Semakin baik treatment yang
diberikan perusahaan pada karyawan, harapannya semakin baik pula pertumbuhan
perusahaan. Meskipun karyawan bukanlah satu-satunya faktor penentu suksesnya
sebuah perusahaan. Namun, memiliki team atau karyawan yang terus tumbuh bersama
perusahaan tidak akan membuat perusahaan takut jatuh.
0 komentar:
Posting Komentar