18.6.16

Bank Sampah : Tabungan untuk Biaya Nikah

Manik Muthmain
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta


Keberadaanmu yang selalu tidak diharapkan, dibuang dan diabaikan lalu kembali dalam bentuk amarah. Selalu disalahkan atas segala bencana  tanpa berpikir siapa sebenarnya yang berulah? ‘Sampah oh sampah...’’ jangan baper please. Memang harus sedikit dramatis dan ironis jika membahas tentang sampah karena dimana ada manusia disitu ada sampah.

Pada semester empat ini kami Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta mendapatkan mata kuliah Psikologi Lingkungan dengan dosen pengampuh Arundati Shinta, DR. MA. Tidak pernah terbayang sebelumnya jika Psikologi akan berbaur dengan sampah. Sejatinya Psikologi Lingkungan membahas tentang hubungan timbal balik antara manusia dan lingkungan karena manusia adalah bagian dari lingkungan.

Salah satu kegiatan mengasikkan kami dalam Psikologi Lingkungan adalah menjadi nasabah Bank Sampah, kami menjadi nasabah Bank Sampah di Rw. 11 Kelurahan Kauman Yogyakarta. Bank Sampah tersebut dikelola oleh ibu – ibu PKK kelurahan Kauman dan nasabahnya adalah warga sekitar serta kami para pemulung cantik ‘’ehehe…” Setiap hari Jum’at, pada minggu pertama dan keempat kami rutin menabung ke Bank Sampah, bukan menabung uang melainkan sampah – sampah yang tidak terpakai dan masih layak untuk didaur ulang. Sampah – sampah tersebut kami rupiahkan  menjadi tabungan masa depan. Sempat terpikir oleh saya menabung di Bank Sampah untuk biaya nikah kelak  “Aiiii….”  >_<

Dengan berakhirnya mata kuliah Psikologi Lingkungan dan padatnya rutinitas, semoga kami masih sempat mengunjungi dan menabung ke Bank Sampah lagii. Ini adalah kuliah lapangan yang sangat menarik dan bermanfaat semoga kesadaran kita akan lingkungan akan terus terjaga dan semakin meningkat. Salam cinta lingkungan. 

0 komentar:

Posting Komentar