SULTAN
SADARI PICU POLEMIK
Tri Mei
Wulandari
Fakultas
Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Raja
Kraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X memicu polemik tentang sabda
raja. Sultan meminta adik-adiknya untuk membaca Sabdatama dan Sabdaraja
menggunakan hati tidak semata-mata hanya pikiran saja. Membaca dengan pikiran
saja hasilnya akan keliru. Dalam falsafah jawa, dalam membaca situasi tidak
boleh hanya menggunakan pikiran saja namun juga harus menggunakan perasaan.
Beliau menjelaskan sejak awal jika Sabdaraja yang dikeluarkannya akan
menimbulkan pro dan kontra internal kantor. Sebelum mengeluarkan Sabdaraja,
seluruh adik-adiknya sudah diundang 2 kali namun tidak ada yang hadir. Sehingga
mereka tidak mengetahui isi yang sebenarnya. Akhirnya adik-adik Sultan bertemu
untuk membahas polemik ini.
0 komentar:
Posting Komentar